Ada Eks Pemain Jurgen Klopp, Ini 3 Pemain Terburuk yang Pernah Perkuat Man United
INDOSPORT.COM- Selain dikenal sebagai salah satu klub sepak bola tersukses di Liga Inggris, Manchester United turut dikenal sebagai salah satu klub yang paling sering menciptakan pemain. Baik itu dari akademi, ataupun mendatangkannya dari sebuah klub.
Salah satu bukti nyata akan kesuksesan hal tersebut, ialah Class of '92 yang berisikan Garry dan Phill Neville, Paul Scholes, Ryan Giggs, Nicky Butt, serta David Beckham.
Tujuh orang ini merupakan bukti kongkrit dimana akademi Man United nyatanya mampu melahirkan pemain-pemain hebat.
Tak hanya akademinya, The Red Devils turut lihai dalam mendatangkan seorang pemain. Contohnya adalah Cristiano Ronaldo yang didatangkan dari Sporting Lisbon pada tahun 2003 silam.
Kedatangan pemain berjuluk CR7 ini berhasil membuat para pendukung Manchester United memuja-mujanya bak dewa ketika berada di lapangan hijau.
Bukan hanya para pendukung, para klub-klub top Eropa pun bertindak layaknya Ronaldo memang seorang dewa.
Walau dikenal sebagai pencetak pemain-pemain berbakat. Nyatanya kebijakan transfer The Red Devils tak luput dari kesalahan-kesalahan.
Tercatat ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh manajemen United saat mendatangkan pemain. Mulai dari mahalnya harga pemain saat didatangkan hingga gagalnya beradaptasi di Old Trafford menghiasi sejarah panjang perjalanan manajemen United dalam mendatangkan pemain.
INDOSPORT pun tertarik membahas salah satu kesalahan yang pernah dilakukan oleh Manchester United, yakni gagalnya adaptasi para pemain The Red Devils yang baru direkrut. Siapa saja kah mereka?
1. Morgan Schneiderlin
Didatangkan oleh Louis van Gaal pada tahun 2015 silam. Karier Schneiderlin di Old Trafford nyatanya tak sesuai ekspetasi banyak orang. Faktor buruknya hubungan ia dengan sang pelatih kala itu, membuat nama Schneiderlin kian tenggelam.
Padahal sebelum direkrut oleh The Reds Devils, gelandang asal Prancis ini merupakan pemain tengah terbaik di Liga Primer Inggris bersama Southampton.
Sayang, karena buruknya hubungan keduanya, Schneiderlin pun harus rela lebih banyak berada di bangku cadangan, daripada bermain di lapangan hijau.
Tercatat dari dua musim masa baktinya di Old Trafford, Schneiderlin hanya mencatatkan 47 penampilan di semua ajang dengan catatan gol dan assist masing-masing satu.
Selepas meninggalkan United pada tahun 2017. Schneiderlin pun coba menemukan kembali permainan terbaiknya dengan Everton, walau hingga saat ini kondisinya tidak jauh berbeda dibandingkan dengan masa-masa di United.
2. Shinji Kagawa
Sempat tampil menjanjikan kala masih berseragam Borussia Dortmund di bawah asuhan Jurgen Klopp. Shinji Kagawa justru gagal mengulangi masa-masa indahnya saat bermain untuk Manchester United selama periode 2012 hingga 2020.
Tercatat, gelandang asal Jepang ini hanya mampu mencatatkan 57 penampilannya di semua ajang dengan mencetak enam gol dan 10 assists.
Usut punya usut, kacaunya permainan Kagawa bersama The Red Devils dikarenakan sosok David Moyes. Ya, mantan pelatih Everton ini diketahui lebih sering memainkan Kagawa sebagai pemain sayap yang bukanlah posisi idealnya.
Alhasil dirinya pun harus gagal beradaptasi lebih di Old Trafford kala itu. Puncaknya, The Red Devils pun memutuskan melegonya kembali ke klub lamanya, yakni Dortmund pada tahun 2014.
Kini Kagawa sendiri tengah meneruskan kariernya bersama klub Turki, Besiktas sebagai pemain pinjaman. Diketahui dirinya telah bermain sebanyak tiga pertandingan dan berhasil merobek jala lawan sebanyak dua kali.
3. Angel Di Maria
Mungkin dalam daftar ini hanya Angel Di Maria lah yang memiliki perjalanan paling singkat bersama Manchester United.
Bagaimana tidak? Setelah didatangkan pada tahun 2014 dari Real Madrid, penyerang asal Argentina ini langsung dijual kembali ke Paris Saint-Germain (PSG) satu tahun kemudian.
Hal ini tentu saja tak lepas dari buruknya hubungan, serta performa yang ditunjukan oleh Di Maria selama masa baktinya di Old Trafford.
Diketahui mantan pemain Real Madrid ini hanya mampu mencatatkan 32 penampilan di semua ajang dengan raihan emapt gol dan 12 assists.
Dalam sebuah wawancara bersaama ESPN baru-baru ini, Di Maria akhirnya angkat suara perihal keputusannya meninggalkan Manchester United.
Kala itu penyebab utamanya tak lain karena buruknya hubungan dirinya dengan sang pelatih Louis Van Gaal.
"Saya berada di Manchester dan semuanya baik-baik saja dengan Van Gaal selama dua bulan pertama. Setelah satu perselisihan, segalanya tidak sama. Hubungannya tidak sama," pungkas Di Marid dilansir dari ESPN Redes.
Di sisi lain, Di Maria sendiri sudah kembali menemukan jati dirinya saat berseragam PSG. Rentetat gelar domestik berhasil direngkuhnya selama berseragam klub kaya asal Prancis ini.
Terus Ikuti Update Manchester United dan Sepak bola Internasional Lainnya Hanya di INDOSPORT