Pemain dan Official PSM Makassar Terancam Golput di Pemilu 17 April 2019
INDOSPORT.COM - Dua klub sepak bola Indonesia dalam ajang Piala AFC Cup 2019, Persija Jakarta dan PSM Makassar mengajukan perubahan jadwal pertandingan.
Alasannya karena bertepatan dengan agenda Pemilihan Umum 17 April mendatang. Namun sayangnya, hanya Persija yang diterima sementara PSM Makassar ditolak.
Persija Jakarta mendapat lampu hijau dari federasi teetinggi sepak bola Asia (AFC) untuk mengubah jadwal laga Persija Jakarta melawab Ceres Negros pada fase grup ajang Piala AFC 2019. Dari sebelummya 16 April digeser ke tanggal 23 April 2019.
"Setelah mempertimbangkan permintaan ini dan berkonsultasi dengan pihak broadcaster AFC, dengan ini kami memutuskan untuk mengabulkan," tulis surat balasan AFC kepada PSSI tertanggal 23 Februari 2019.
Sementara itu permohonan PSM Makassar ditolak. Alasannya karena Wiljan Pluim dkk bertanding di luar Indonesia tepatnya di Filipina.
Sekretaris manajemen klub PSM Makassar, Andi Widya Syadzwina mengatakan bahwa untuk Pasukan Ramang tak ada perubahan jadwal. Sekalipun dalan laga menghadapi Kaya Iloilo FC (Filipina) itu bertepatan dengan tanggal pencoblosan 17 April 2019 nanti.
"Kalau Persija di match keempatnya itu memang tanggal 16 dan bisa berganti jadwal karena mereka bermain di kandang (Indonesia), sementara kita (PSM) harus bermain tandang di Filipina," ujarnya, Minggu (24/02/19).
Wina melanjutkan bahwa AFC sempat memberikan tawaran untuk memajukan jadwal di laga keempat tersebut dari 17 April menjadi tanggal 23 atau 24 April 2019.
"Kami dari manajemen juga memperhitungkan persiapan tim, kalau tanggal 23 atau 24 April, tim kemungkinan akan kecapean karena pada tanggal 30 April kami harus main lagi di Indonesia melawan Home United. Waktu istirahat sangat minim," ujarnya.
1. PSM Terancam Golput
Setelah adanya kepastian permohonan jadwal baru ditolak. Manajemen PSM pun berusaha agar para pemain dan official tetap bisa menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Misalnya melakukan pencoblosan di Kedutaan Besar (Kedubes) Filipina, layaknya warga Indonesia yang berdomisili di negara itu.
Hanya saja, rencana itu kemungkinan besar urung terwujud. Sebab, Kaya Iloilo FC memilih menjamu PSM di Panaad stadium yang terletak di Kota Bacolod bukan di Manila.
"Masalahnya adalah kita tidak bermain di Manila, karena setahu saya satu-satunya stadion yang terverifikasi di Filipina itu adalah Panaad stadium yang terletak di Kota Bacolod, sementara lokasi Bacolod ini berbeda pulau dengan Manila, kita transit di Manila baru menyeberang kapal ke Bacolod sementara Kedubes itu ada di Manila," terangnya.
Meski begitu Wina mengatakan jika pihaknya tetap tberkoordinasi dengan PSSI dan AFC terkait dengan situasi tersebut. Pihak PSM tetap berupaya agar para pemain dan official bisa menyalurkan hak suaranya.
Terus Ikuti Berita PSM Makassar dan Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT