Sejarah dan Kontroversi Stadion Olympic Phnom Penh, Venue Final Piala AFF U-22 2019
INDOSPORT.COM - Pertandingan final Piala AFF U-22 2019 akan berlangsung di Stadion Olympic Phnom Penh. Berikut sejarah dan krontroversi yang terkait stadion ini.
Turnamen sepak bola Piala AFF U-22 2019 akan segera berakhir. Timnas Indonesia U-22 akan menghadapi Thailand U-22 di final Piala AFF U-22 2019, Selasa (26/02/19).
Pertandingan final ini akan berlangsung di Olympic Stadium, Phnom Penh. Stadion Olympic Phnom Penh sendiri adalah stadion terbesar di Kamboja.
Stadion ini 'nyaris' menjadi satu-satunya stadion yang digunakan di Piala AFF U-22 2019. Tetapi itu tak terjadi karena laga Malaysia vs Myanmar dan Indonesia vs Kamboja harus digelar dalam waktu bersamaan.
Meski mendapat sorotan karena kualitas lapangan sintetisnya, Stadion Olympic Phnom Penh tetap akan menjadi venue partai final Piala AFF U-22 2019.
Karena kontroversi sudah menjadi bagian sejarah Stadion Olympic Phnom Penh.
1. Sejarah
Stadion ini dirancang oleh Vann Molyvann, arsitek berkebangsaan Kamboja yang juga mendesain banyak tempat di Kamboja pada tahun 60-an.
Stadion ini selesai dibangun dan mulai dibuka pada tahun 1964. Stadion ini berkapasitas 50.000 penonton, meskipun 50.000 penonton sangat jarang terlihat di stadion ini.
Awalnya stadion ini dibangun untuk menggelar Southeast Asian Peninsular Games atau Pesta Olahraga Semenanjung Asia Tenggara 1963, namun batal karena alasan politik.
Stadion ini juga pernah menjadi venue dari GANEFO atau Games of the New Emerging Forces ke-2 pada tahun 1967. GANEFO sendiri adalah pesta olahraga tandingan Olimpiade yang digagas oleh Presiden Soekarno.
2. Kontroversi
Di Piala AFF U-22 2019, lapangan sintetis di Stadion Olympic Phnom Penh menjadi sorotan karena kualtiasnya yang disebut mirip lapangan futsal.
Kontroversi semacam itu sudah menaungi stadion ini sejak awal dibangun. Saat awal dibangun stadion ini disebut sebagai tanda dari berkuasanya Partai Khmer Merah di pemerintahan Kamboja.
Selain itu, nama stadion ini juga menjadi kontroversi. Meski bernama Olympic Stadium atau Stadion Olimpiade, stadion ini dan Kamboja belum pernah menyelenggarakan Olimpiade.
Stadion ini juga pernah menggelar pertandingan kualifikasi Piala Dunia 1966 antara Korea Utara vs Australia. Laga itu sempat terancam batal karena Korea Utara tidak punya hubungan diplomatik dengan negara-negara lain, dan tidak punya stadion memadai saat itu.
Akhirnya, laga itu digelar di Kamboja karena hubungan dekat Kim Il-sun dan Norodom Sihanouk, kepala negara Korea Utara dan Kamboja saat itu.
Ikuti Terus Berita Piala AFF U-22 2019 dan Berita Sepak Bola Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM