3 Alasan Belum Terlambat Simak Bundesliga Jerman 2018/19
INDOSPORT.COM – Kompetisi sepak bola Bundesliga Jerman 2018/19 semakin layak untuk disimak. Persaingan antara dua rival Bayern Munchen dan Borussia Dortmund yang awalnya renggang kini kian sengit.
Keperkasaan Dortmund di puncak klasemen semakin terkikis oleh Bayern Munchen. Pasukan Niko Kovac mulai tancap gas dan terus menipiskan jarak.
Persaingan di Bundesliga Jerman musim 2018/19 rupanya juga tidak berfokus kepada rivalitas antara Munchen dan Borussia Dortmund.
Di papan bawah, juga terjadi drama yang tidak kalah mengenaskan. Nasib tragis yang dialami Hamburg SV musim 2017/18 kini menanti VfB Stuttgart.
Selain itu, gesekan turut terjadi di sektor pencetak gol terbanyak. Striker Bayern Munchen, Robert Lewandowski, mulai dipepet oleh sosok pesaing baru yang memukau klub-klub besar Eropa.
Maka dari itu, berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkan tiga alasan mengapa belum terlambat untuk menyimak kompetisi Bundesliga Jerman 2018/19.
1. Rivalitas Bayern dan Dortmund
Pada awal paruh kedua musim ini, Dortmund sempat unggul enam angka dari Munchen. Sebagian pengamat bahkan menyebut Munchen tidak akan mungkin mengejar perolehan poin Jadon Sancho dkk. yang saat itu on-fire.
Terlebih, Munchen mengawali musim 2018/19 dengan performa yang kurang bagus. Mereka sempat dua kali gagal meraih tiga kemenangan secara beruntun dan menduduki peringkat keempat.
Akan tetapi, Munchen perlahan bangkit dan menyusul Dortmund. Die Roten mampu berhasil mengemas 11 kemenangan dalam 12 pertandingan terakhir di Bundesliga Jerman.
Tiga kali hasil imbang yang diraih Dortmund dan kekalahan di pekan ke-24 dari Augsburg menjadi momentum bagi Munchen untuk mengejar perolehan poin Die Borussen.
Walhasil, Munchen kini mampu menyamai torehan angka Dortmund memasukki pekan ke-25. Mereka sama-sama mengoleksi 54 poin. Fantastis!
Tak pelak, akhir pekan ini terasa krusial dalam perebutan gelar. Dortmund bersua tim terancam degradasi, VFB Stuttgart. Sementara itu, Munchen melawan urutan ketujuh, Wolfsburg, Minggu (10/3/19) dini hari WIB.
2. Nasib Stuttgart dan Fenomena Jovic
Nasib Tragis Stuttgart
Musim 2017/18 lalu, Hamburg terdegradasi usai 55 tahun mentas di Bundesliga Jerman. Klub penuh sejarah lainnya, Stuttgart kini di ambang menemui nasib serupa.
Klub pengoleksi 5 kali juara Bundesliga dan sekali juara Liga Champions ini sekarang menghuni posisi ke-16 atau 3 terbawah klasemen sementara. Mereka baru saja meraih tiga poin pertama setelah puasa kemenangan selama 8 pertandingan!
Padahal, anak asuh Markus Weinzierl dihuni beberapa pemain kelas dunia dan berpengalaman di level internasional, antara lain Benjamin Pavard, Mario Gomez, dan Holger Badstuber.
Benjamin Pavard belum lama ini meraih juara Piala Dunia 2018 bersama Timnas Prancis. Golnya bahkan menjadi gol terbaik di dunia tahun lalu.
Sementara itu, Gomez punya segudang pengalaman bersama Timnas Jerman, sementara Badstuber punya banyak koleksi gelar kala membela Bayern Munchen selama 9 musim.
Maka, akan menarik melihat apakah salah satu tim klasik di Jerman ini bakal bertahan atau malah terdegradasi akhir musim ini.
Jovic yang Mencuri Perhatian
Persaingan di sektor pencetak gol terbanyak kini tidak lagi dikuasai oleh Robert Lewandowski. Striker Bayern Munchen itu kini dipepet oleh bomber Eintracht Franfurt, Luka Jovic.
Keduanya kini sama-sama mengemas 15 gol. Menurut Whoscored, Jovic bahkan punya kontribusi terhadap tim yang lebih besar ketimbang Lewandowski dengan catatan 32 persen.
Ketajaman Jovic di Bundesliga Jerman 2018/19 membuat klub-klub top Eropa seperti Barcelona dan Real Madrid kepincut. Jovic masih berusia 21 tahun yang memiliki prospek yang besar musim depan.
Ingin berakting bak pemandu bakat buat tim kesayangan Anda untuk melihat talenta Jovic? Maka, tak salah bisa menyaksikan aksinya di Bundesliga.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Bundesliga Jerman dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM