Termasuk Perseru dengan Nama Baru, Ini 3 Klub Indonesia Bernuansa Satwa
INDOSPORT.COM - Klub sepak bola Indonesia, Perseru Serui, membuat kehebohan dengan keputusan akuisisi dan pindah markas ke Lampung.
Perseru lantas muncul dengan identitas baru menghadapi kompetisi Liga 1 2019, meninggalkan banyak cerita manis yang terkenang di Stadion Marora, Kabupaten Kepulauan Yapen.
Nama klub sepak bola Indonesia sebenarnya didominasi dengan akronim atau singkatan. Rangkaian ‘Persatuan Sepakbola’ yang disingkat ‘Perse-‘ atau ‘PS-‘ menjadi primadona.
Seiring perkembangan zaman dan populernya klub-klub Eropa di Indonesia, sematan kata ‘United’ dan ‘FC’ kian marak mengalahkan kearifan lokal yang lama terpatri.
Namun , jarang-jarang klub sepak bola Indonesia yang menyematkan nama satwa khas nasional sebagai identitas tim.
Belum lama ini, Perseru menyematkan nama satwa dalam identitas barunya setelah diakuisisi oleh pengusaha asal Lampung. Setidaknya ada dua klub lain yang pernah melakukannya sebelum mereka.
Berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkan 3 klub Indonesia yang ‘bernuansa’ satwa.
1. Badak Lampung FC
Badak Lampung FC (BLFC) dipilih sebagai nama baru Perseru Serui setelah pindah markas ke Lampung. Pemilihan badak ternyata dilandasi atas dasar sejarah.
“Untuk saat ini memang Perseru sedang dalam proses relokasi ke Kota Bandar Lampung. Ada perubahan nama juga menjadi Perseru Badak Lampung FC. Beberapa alasan utama kami memilih badak dan Lampung adalah karena sejarahnya sendiri,” ujar CEO BLFC, Satya Djojosugito.
Sebagai klub 'baru', Badak Lampung FC juga telah menyiapkan logo klub. Sesuai dengan namanya, Badak Lampung FC akan menampilkan binatang badak sebagai logo klub.
Namun begitu, logo baru Badak Lampung FC menuai kontroversi. Animasi kepala badak yang ada di logo tersebut sangat mirip dengan milik klub Amerika Serikat, Rochester Rhinos.
2. Cendrawasih dan Serigala
Cendrawasih Papua
Masih segar dalam ingatan, Indonesia pernah memiliki dua liga sekaligus. Liga Primer Indonesia (LPI) yang digagas pengusaha Arifin Panigoro lahir di tengah dualisme kepengurusan PSSI.
Kemunculan LPI memberikan angin segar kompetisi yang profesional, sehat, dan bermartabat. Klub-klub baru muncul dengan nama-nama beken dan logonya ciamik.
Salah satu yang lahir dari Timur Indonesia ialah Cendrawasih Papua. Klub ini bermain di LPI 2011 dan dilatih oleh juru taktik asal Jerman, Uwe Erkenbrecher.
The Golden Bird mengambil nama burung cendrawasih khas Papua sebagai nama klub. Punya desain logo sayap merah dalam perisai emas yang menawan, sayangnya klub ini justru jeblok secara prestasi dan terbenam di dasar klasemen.
Tangerang Wolves
Nama klub satu ini mirip seperti Wolverhampton Wanderers di Liga Primer Inggris. Tangerang Wolves juga lahir dari kompetisi LPI 2011.
Tangerang Wolves mengusung satwa serigala dalam namanya meskipun hewan tersebut bukanlah fauna khas kota Tangerang.
Prestasi Tangerang Wolves juga tidak terlalu baik di LPI. Klub yang pernah dilatih eks arsitek Persija Jakarta, Paulo Camargo, ini menghuni posisi dua terbawah klasemen paruh musim sebelum kompetisi berhenti.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT