Menanti Pertempuran Sengit Cristiano Ronaldo vs Virgil van Dijk di Angkasa
INDOSPORT.COM - Pernahkah anda melakukan perayaan atau selebrasi atas sebuah pencapaian dengan cara yang tidak biasa? Jika pernah, rasanya pemenang penghargaan dari selebrasi paling tidak biasa akan jatuh kepada Diego Simeone.
Dengan meletakan tangan di area selangkangan, Diego Simeone yang merupakan pelatih Atletico Madrid melakukan selebrasi atas keberhasilan timnya mengalahkan Juventus dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions dengan skor 2-0. Gaya selebrasi nyeleneh ala Simeone itu begitu ikonik.
Tak berhenti sampai disitu, dirinya bahkan berkelakar jika ia akan berjualan semangka di pinggir jalan jika Juventus berhasil comeback atas Atletico Madrid. Sayang dia lupa dengan istilah ‘manusia boleh berharap, tetapi Cristiano Ronaldo yang menentukan’.
Cristiano Ronaldo bak nabi Musa memimpin Juventus keluar dari tekanan tak lolos ke 8 besar Liga Champions. Seperti nabi Musa yang membelah laut merah, Cristiano Ronaldo membuat mukjizat dengan mencetak 3 gol mengirim Simeone yang seharusnya menjadi pedagang semangka.
Cristiano Ronaldo memang merupakan salah satu pemain sepak bola terbaik untuk saat ini. Mengapa salah satu? Karena satunya lagi menjadi hak milik Lionel Messi yang juga tak kalah hebatnya dengan Cristiano Ronaldo.
Persaingan Lionel Messi dengan Cristiano Ronaldo itu tak ubahnya seperti pertanyaan lebih dulu ayam atau telur. Bahkan persaingan itu masih lanjut di saat Ronaldo sudah mulai menua, tetapi dirinya diyakini masih bisa bersaing dengan Messi karena telah mengalami evolusi.
1. Perjalanan Evolusi Menuju Cristiano Ronaldo 2.0
Jika di Indonesia sedang ribut-ribut dengan revolusi industri 4.0, maka Cristiano Ronaldo tengah mendaki jalan setapak menuju versi terbaru 2.0. Sadar atau tidak, Cristiano Ronaldo telah mengalami evolusi dalam beberapa tahun terakhir.
Dahulu saat dirinya masih bermain untuk Manchester United, gaya main dari Cristiano Ronaldo adalah menggiring bola dari sayap lalu menembaknya dari jarak jauh. Tak jarang juga ia memamerkan sejumlah aksi menawan seperti mengecoh lawan.
Namun kelihaian dari Ronaldo ternyata mendapatkan lawan sepadan dalam diri Lionel Messi di Barcelona. Lionel Messi sanggup mengecoh lawan dengan lari cepat yang membuat barisan lini belakang membutuhkan tumpangan ojek untuk mengejarnya.
Perbedaan dari gaya main Lionel Messi dengan Cristiano Ronaldo terletak pada cara melewati pemain lawan. Lionel Messi hanya butuh sekali sentuhan untuk melewati lawan, sedangkan Ronaldo lebih sering mempertontonkan trik sulit untuk melewati musuh.
Oleh karena itu, pertarungan Ronaldo dengan Messi di darat bisa dikatakan seri karena mereka berdua adalah rajanya dengan cara yang masing-masing berbeda. Pertarungan di darat yang dimaksud adalah ketika posisi bola mendatar dengan tanah.
Sadar tidak bisa menang atas Messi jika menyoal bola rendah, Ronaldo mengalami evolusi menjadi versi 2.0 yang menitikberatkan pada lompatan tinggi. Alhasil Ronaldo seketika memiliki kemampuan dalam lompatan tinggi yang membuatnya mudah dalam menyundul bola ataupun melakukan tendangan salto.
Kemampuan Ronaldo di duel udara ia tunjukan ketika mencetak 2 dari 3 golnya ke gawang Atletico Madrid. Ronaldo sukses melepaskan diri dari bayang-bayang Messi dengan menjadi penguasa di angkasa, tetapi ia tidak sadar kalau sudah ada pesaing baru menyoal duel udara, siapa dia?
2. Cristiano Ronaldo vs Virgil van Dijk
Menurut laporan dari Squawka, Ronaldo telah menjadi pemain yang paling sering mencetak gol di Liga Champions melalui sundulan kepala dengan jumlah yang telah mencapai 22 kali. Hal itu semakin mengukuhkan diri kalau Ronaldo adalah penguasa di angkasa alias bola-bola udara.
Akan tetapi keterampilan baru Ronaldo itu tampaknya mendapatkan pesaing yang hebat dalam diri Virgil van Dijk. Bek tengah Liverpool itu merupakan seorang pemain yang miliki statistik tak kalah mentereng dengan Ronaldo menyoal duel udara.
Ada tiga pertandingan Premier League yang menggambarkan ketangguhan Virgil van Dijk dalam duel udara yaitu saat melawan Bournemouth, Watford, dan Burnley. Bahkan tren selalu menang di duel udara ia lanjutkan kala melawan Bayern Munchen di Liga Champions.
Dalam duel di kandang Bayern Munchen itu, Van Dijk bak binatang buas dengan catatan 100% menang duel, 100% tekel sukses, 5 clearances, dan 3 kali intersep bola. Hal itu menjadikannya sebagai salah satu aktor utama penentu kemenangan Liverpool atas Bayern Munchen.
Tak hanya menyoal pertahanan, Van Dijk juga menggunakan keterampilan dalam duel udara untuk mencetak gol. Dirinya sukses mencetak sebuah gol cantik hasil dari sundulan mautnya mengalahkan para bek tinggi dari Bayern Munchen.
Melihat Van Dijk dan Ronaldo sangat tangguh dalam duel udara, tentu akan sangat menarik untuk melihat ketika mereka berduel di atas lapangan, siapa yang akan jadi penguasa di angkasa. Sejatinya kedua pemain ini pernah berduel di satu lapangan.
Tepatnya dalam final Liga Champions musim lalu antara Liverpool vs Real Madrid yang berkesudahan gelar ketiga bagi Los Blancos secara beruntun. Uniknya, meski Van Dijk merasakan kekalahan, tetapi dirinya tetap menjaga kesucian sebagai pemain yang selalu menang di duel udara.
Dirinya tercatat memenangi duel dengan para pemain Real Madrid sebanyak 4 kali yang salah satunya terhadap Ronaldo. Itu artinya dalam pertemuan pertama mereka, Virgil van Dijk membuktikan diri sebagai penguasa di angkasa sesungguhnya.
Tapi Liga Champions 2018/19 mengalami atmosfer berbeda dibanding musim lalu, seperti Ronaldo yang sudah pindah ke Juventus. Melihat ada potensi Juventus vs Liverpool di 8 besar Liga Champions, rasanya menarik untuk melihat duel penguasa angkasa Virgil van Dijk vs Cristiano Ronaldo untuk sekali lagi.
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Cristiano Ronaldo dan Virgil van Dijk di INDOSPORT.COM.