Tak Gelar Aksi Mengheningkan Cipta, Sepak Bola Inggris Gunakan ‘Standar Ganda’?
INDOSPORT.COM - Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan operator Liga Primer Inggris dituduh memiliki perbedaan sikap, setelah tidak menggelar mengheningkan cipta untuk menghormati korban teroris yang menewaskan 50 orang di dua masjid di Selandia Baru.
Tuduhan tersebut dilontarkan mantan ketua dewan persamaan ras FA, Yunus Lunat. Beliau mengatakan mengapa terdapat perbedaan perlakuan dari Sepak Bola Inggris terhadap korban teroris di Selandia Baru dan di Prancis pada 2015.
Saat terjadi serangan teroris di Paris pada 2015, para pemain klub-klub Liga Utama Inggris mengenakan ban tangan berwarna hitam serta memutar lagu kebangsaan Prancis sebagai bentuk solidaritas.
Namun mereka tidak melakukan hal yang sama saat terjadi penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
"Tidak ada alasan apapun. Kapan pun kejadiannya, meski tak sama jumlah korbannya, sepak bola selalu memberikan penghormatan," ucap Lunat dilansir dari berita sports, BBC.
"Keputusan mereka (FA) jelas sebuah perbedaan sikap dan kemunafikan. Mengheningkan cipta selama satu menit adalah perbuatan yang tepat untuk dilakukan," sambungnya.
Hal tersebut berbeda dengan apa yang dilakukan oleh kompetisi rugby antar negara Six Nations dan pertandingan Liga Primer Rugby Inggris yang melakukan mengheningkan cipta.
Menanggapi hal tersebut, pihak Liga Primer Inggris melalui akun Twitter-nya, mengatakan bahwa mereka ikut prihatin dengan para korban yang terkena serangan mengerikan tersebut.
Sementara pihak Liga Sepak Bola Inggris (EFL) sama sekali belum merespons atas pertanyaan yang diajukan oleh BBC Sport.
Ikuti terus Berita Sepak Bola Liga Inggris dan Berita Olahraga lainnya di INDOSPORT.COM
Penulis: Chairrun Nissa