Starting Terbaik Timnas Indonesia Gabungan Senior, U-23, U-19, dan U-16
INDOSPORT.COM – Setelah gagal total di Piala AFF 2018, Timnas Indonesia akan segera kembali turun gelanggang di arena internasional. Bertajuk laga uji coba, Timnas Indonesia akan menghadapi Myanmar pada Senin (25/03/19) mendatang.
Perbedaan dari ajang Piala AFF 2018 dengan pertandingan persahabatan nanti, Timnas Indonesia telah mengalami sejumlah perubahan. Mulai dari pergantian pelatih, perubahan komposisi pemain, hingga perbedaan semangat dari para pemain untuk membuktikan diri.
Juniornya, Timnas Indonesia U-23 juga tak kalah sibuknya dengan seniornya yaitu mengikuti kualifikasi Piala Asia U-23 2020 sejak Jumat (22/03/19) lusa. Materi pemain dari Timnas Indonesia U-23 sendiri tidak jauh berbeda dengan saat menjadi kampiun di Piala AFF U-22 2018.
Sementara itu di level usia bawahnya, U-19 dan U-16 masih belum ada agenda pertandingan tingkat internasional terdekat. Meski begitu Timnas Indonesia U-16 dan U-19 adalah skuat yang siap tempur kapan saja dengan capaian perempatfinalis Piala Asia U-16 dan U-19 tahun lalu.
Melihat prestasi dari anak-anak Timnas Indonesia U-16, U-19, U-23 yang akan dipadu dengan kematangan tim senior, tentu akan menghasilkan skuat impian yang bisa terjadi di 5-10 tahun mendatang. Apa jadinya starting line up terbaik jika tim senior, U-23, U-19, dan U-16 disatukan?
Berikut INDOSPORT hadirkan dalam starting terbaik Timnas Indonesia gabungan senior, U-23, U-19, dan U-16.
Kiper
Melihat kecenderungan Timnas Indonesia dari level U-16 hingga senior, mereka lebih sering menggunakan formasi 4-3-3. Meskipun terkadang ada sejumlah variasi taktik yang membuat formasi tersebut bisa berubah seperti 4-2-3-1, tetapi kali ini asumsinya adalah pakem dasar 4-3-3.
Di posisi penjaga gawang, di setiap Timnas level usia dari U-16 hingga senior memiliki jagoannya masing-masing. Seperti Ernando Ari (U-16), Muhammad Riyandi (U-19), Awan Setho (U-23), dan Andritany Ardhiyasa.
Akan tetapi untuk menjadi seorang kiper utama diperlukan pengalaman dan kemampuan mengkomandoi pertahanan dengan baik. Tampaknya jika bicara soal jam terbang, Andritany Ardhiyasa layak dikedepankan.
Kiper: Andritany Ardhiyasa
1. Lini Pertahanan
Di duet bek sayap, permainan Asnawi Mangkualam dan Firza Andika bersama Timnas Indonesia U-23 layak mendapat kredit khusus. Pasalnya tak hanya lihai dalam menjaga kedalaman, tetapi juga mampu melakukan overlapping yang sangat cerdas.
Di Timnas Indonesia sendiri memang sejatinya memiliki para bek sayap yang tangguh, tetapi rata-rata mereka yang dipanggil Simon McMenemy terlihat bukan tipe bek sayap modern. Oleh karena itu, Asnawi dan Firza yang dapat menjadi bek sayap modern patut menjadi stopper masa depan Indonesia.
Di posisi bek tengah, kembali duet di tempat sentral itu alangkah baiknya diisi oleh para pemain senior. Hal itu dikarenakan butuh ketenangan luar biasa agar tidak terjadi blunder fatal yang dapat membuat timnya kebobolan dengan mudah, sosok itu ada pada Hansamu Yama dan Yanto Basna.
Sosok Hansamu Yama wajar untuk menjadi bek inti karena selain mampu bertahan dengan baik, mengkomandoi pertahanan, juga tajam dalam cetak gol yang tercermin dari torehan 3 gol. Satu lagi sosok yang layak menemani Hansamu Yama adalah Yanto Basna yang sekarang bermain untuk Sukothai.
Bek Sayap: Asnawi Mangkualam (kanan), Firza Andika (kiri)
Bek Tengah: Hansamu Yama dan Yanto Basna
Lini Tengah
Dalam formasi 4-3-3 kali ini, INDOSPORT melihat ada kemungkinan menempatkan double pivot atau duet gelandang tengah yang dapat dialihfungsikan sebagai gelandang bertahan dan seorang gelandang serang. Duet gelandang tengah itu adalah Luthfi Kamal dan Evan Dimas.
Luthfi Kamal adalah jenderal lapangan tengah Timnas Indonesia U-23 di ajang Piala AFF U-22 tahun lalu. Permainan yang tenang, eksekusi bola mati ciamik, ditunjang dengan visi bermain aduhai membuat Luthfi Kamal menjadi salah satu calon gelandang masa depan Timnas Indonesia nantinya.
Tapi Luthfi Kamal tentu butuh seorang mentor agar bisa terasah lagi kemampuannya dan sosok pengajar yang tepat itu adalah Evan Dimas. Memiliki kemampuan nyaris mirip seperti Luthfi Kamal hanya saja Evan Dimas lebih berpengalaman.
Bisa dibayangkan Timnas Indonesia nantinya bakal memiliki dua jenderal lapangan tengah sehingga keseimbangan tim sangat terjaga. Kedua pemain tersebut juga dapat dikatakan cukup lengkap secara atribut baik itu dalam bertahan ataupun menyerang.
Satu posisi di gelandang serang sejatinya banyak yang pasti akan menduga bakal diberikan ke Stefano Lilipaly. Akan tetapi Egy Maulana Vikri yang punya pengalaman bermain di Eropa memiliki potensi untuk berkembang lebih pesat lagi ketimbang Lilipaly yang memang sudah di usia emas.
Di laga uji coba terakhir bersama Timnas Indonesia U-23 melawan Bali United, Egy Maulana Vikri menunjukan kapasitasnya sebagai gelandang kelas dunia. Egy Maulana Vikri memiliki atribut yang lengkap sebagai seorang gelandang serang
Mulai dari kemampuan menembak, memberi operan secara presisi, gocekan yang sangat aduhai hingga yang paling penting adalah visi bermain. Visi tersebut Egy perlihatkan ketika memberikan umpan terobosan yang dikonversi oleh Witan Sulaeman menjadi gol ketika Timnas U-23 vs Bali United.
Gelandang Tengah: Evan Dimas dan Luthfi Kamal
Gelandang Serang: Egy Maulana Vikri
2. Lini Serang
Di sektor penyerang sayap, sangat dibutuhkan sosok pemain berkaki cepat sehingga mudah mengobrak-abrik pertahanan musuh. Dan sosok yang tepat mengisi posisi itu adalah sayap miliki Timnas Indonesia U-23, Saddil Ramdani.
Pengalamannya yang pernah membela Timnas Indonesia di era Luis Milla serta saat ini memperkuat Pahang FA (Malaysia) membuat Saddil Ramdani semakin dewasa menyisir sektor sayap. Saddil Ramdani sejatinya sudah memiliki atribut yang sangat menakutkan sebagai seorang sayap.
Mulai dari kecepatan, dribbling yang sangat eksplosif hingga tendangan keras dari luar kotak penati. Untuk menjadi penyeimbang Saddil Ramdani di kanan, maka dibutuhkan Mochammad Supriadi di sayap kiri.
Cukup mengejutkan Supriadi masuk dalam starting terbaik sebagai satu-satunya penggawa Timnas Indonesia U-16. Akan tetapi jika melihat kiprah Garuda Select yang saat ini sedang berada di Inggris, Supriadi memang telah berkembang menjadi pemain paling produktif untuk Timnas U-16.
Setidaknya hingga Rabu (20/03/19) hari ini, Supriadi adalah top skor bagi Garuda Select dengan sumbangan 8 golnya. Perbendaharaan golnya bisa saja meningkat mengingat hari ini Garuda Select bakal bertanding melawan Huddersfield, sehingga sangat wajar Supriadi masuk dalam starting ini.
Untuk posisi penyerang tengah, sejatinya ada banyak nama seperti Beto Goncalves, Ilija Spasojevic hingga Ezra Walian. Akan tetapi ada satu nama yang sangat menarik perhatian yaitu Marinus Wanewar di Timnas Indonesia U-23.
Marinus Wanewar memiliki kecepatan, kekuatan, berani duel satu lawan satu, serta penyelesaian akhir yang tidak buruk. Menimbang Beto Goncalves terlalu tua dan mulai menurun, Ilija Spasojevic biasa-biasa saja dan Ezra Walian bukan pemain ngotot, maka Marinus bak petarung layak masuk starting terbaik.
Penyerang Sayap: Saddil Ramdani (kanan) dan Mochammad Supriadi (kiri)
Penyerang Tengah: Marinus Wanewar
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Timnas Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.