Sebuah Mata Kuliah dari Argentina untuk Timnas Indonesia U-23
INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia U-23 terus melakukan pematangan persiapan taktik dan formasi, sebelum berjuang di Kualifikasi Piala Asia U-23 di Vietnam.
Tergabung di Grup K bersama Thailand, Vietnam, dan Brunei Darussalam, peluang Timnas Indonesia U-23 untuk lolos ke Piala Asia U-23 2020 cukup berat
Karenanya pelatih Indra Sjafri pun memilih 23 pemain terbaik untuk diajak berjuang. Namun, pemilihan pemain-pemain itu sempat diiringi prokontra, lantaran sejumlah pemain bagus dicoret salah satunya adalah Todd Ferre.
Padahal dirinya tampil cukup bagus bersama Timnas Indonesia U-19 di Piala Asia U-19 2018 lalu. Bahkan ia sempat jadi pembeda saat melawan Qatar di babak penyisihan grup.
Kala itu Todd mencetak 3 gol, namun sayang gagal membawa Timnas U-19 menang. Skuat asuhan Indra Sjafri takluk 5-6 dari Qatar.
Tersingkirnya Todd Ferre juga tidak lepas dari kedatangan dua pemain yang berkarier di luar negeri yakni Saddil Ramdani dan Egy Maulana Vikri.Â
Khusus untuk nama terakhir, Indra Sjafri nampaknya memberi garansi posisinya di Timnas Indonesia U-23. Padahal, Egy sendiri jarang tampil di tim utama bersama Lechia Gdansk di Liga Utama Polandia musim ini.
Tercatat, pemuda asal Sumatera Utara itu hanya tampil satu kali sebagai pemain pengganti pada laga resmi skuat senior Lechia Gdansk.
Kehadiran Egy tentu bisa menjadi tambahan lini serangan Skuat Garuda Muda. Selain itu, Indra Sjafri juga telah mengenal betul kemampuan Egy sehingga ia bisa jadi andalan untuk menopang serangan tim besutannya.
"Saya perlu Egy. Dari sekian pemain di Indonesia, sangat banyak pemain berpotensi. Egy adalah salah satunya," ujar Indra Sjafri saat konferensi pers jelang kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Hanoi, Vietnam.
"Jadi, kenapa Egy saya ajak karena kualitasnya bisa memenuhi kebutuhan tim. Jadi tidak tergantung dari menit dia bermain," tambah mantan pelatih Bali United itu.
Di sisi lain, ini akan menjadi bomerang sendiri untuk Egy Maulana Vikri yang dibebankan untuk bisa mengangkat permainan Timnas Indonesia U-23.
Hal itu sudah dibuktikan kala Timnas Indonesia U-19 amat bergantung dengan kehadiran Egy, di dua turnamen yakni Piala AFF U-18 2018, dan Piala Asia U-19 2018 lalu.
Dalam dua kompetisi itu, Timnas Indonesia U-19 gagal meraih gelar juara. Sebaliknya, ketika tanpa Egy, timbas asuhan Indra Sjafri berhasil meraih gelar juara, dalam turnamen Piala AFF U-22 2019 beberapa waktu lalu.
Kolektivitas dan kerja sama tim jadi andalan Timnas Indonesia U-22, dalam memenangkan gelar itu. Menarik ditunggu apakah Egy Maulana Vikri mampu jadi pembeda, dan memebawa Timnas Indonesia U-23 lolos ke Piala Asia U-23 2020 mendatang di Thailand.
1. Berkaca dari Argentina
Timnas Indonesia U-23 khususnya Indra Sjafri patut berkaca dari Timnas Argentina yang kerap mengandalkan satu pemain yaitu Lionel Messi.
Kehebatan Messi bersama Barcelona memang sudah tidak perlu diragukan lagi, karena dirinya mampu meraih beberapa gelar bergengsi termasuk penghargaan individu seperti pemain terbaik dunia dan Eropa.
Namun sayang, daya magis Messi luntur ketika ia memperkuat Argentina. Pemain berjuluk La Pulga itu sejauh ini belum mampu memberikan satu gelar bergengsi pun untuk negaranya, sejak pertama kali debut untuk tim senior tahun 2005 silam.
Tercatat, Lionel Messi sempat tiga kali membawa Argentina melangkah hingga partai final di beberapa turnamen bergengsi yakni Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan Copa America Centenario 2016.
Dari tiga kesempatan itu, tidak ada satupun yang berhasil dimenangkan oleh Argentina dan Lionel Messi. Hal tersebut membuat Messi kecewa, dan sedikit trauma.
Bahkan dirinya sampai memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola internasional, akibat kegagalan tersebut. Yang terbaru, Lionel Messi tidak mampu mengangkat performa Argentina di Piala Dunia 2018 lalu.