3 Alasan Badak Lampung FC Bakal Kesulitan Bersaing di Liga 1 2019
INDOSPORT.COM – Klub sepak bola Indonesia, Badak Lampung FC telah resmi mengakuisisi Perseru Serui untuk berkompetisi di Liga 1 2019.
Badak Lampung FC telah mengikat 19 pemain termasuk penggawa asing. Tim Badak juga sudah mendapuk mantan pelatih Persija Jakarta, Jan Saragih, sebagai pelatih.
Boyolali, Jawa Tengah dipilih sebagai tempat untuk menggelar pemusatan latihan. Kawasan yang sejuk dan tenang menjadi alasan Badak Lampung FC melangsungkan TC di sana.
Badak Lampung FC rencananya akan melakukan 6 kali uji coba sebelum bergulirnya Liga 1 melawan klub sepak bola dari Liga 3, Liga 2, dan Liga 1.
Sebagai tim yang baru saja lahir, sudah barang tentu kekuatan klub yang satu ini masih terasa asing. Tidak sedikit yang kurang mengunggulkan Badak Lampung FC mampu bersaing di Liga 1 2019 nanti.
Hal tersebut bisa ditengarai mulai dari berbagai macam faktor, mulai dari soal komposisi pemain dan pengalaman bertanding.
Berikut portal berita olahraga INDOSPORT mengulas 3 alasan mengapa Badak Lampung FC bakal kesulitan bersaing di Liga 1 2019.
1. Komposisi Pemain
Bukan sulap bukan sihir. Tapi itulah kenyataannya yang dialami oleh Badak Lampung FC saat ini dengan mayoritas pemain baru yang dimiliki.
Badak Lampung FC benar-benar memulai semuanya dari nol. Mereka tidak lahir dari klub yang sudah ada sebelumnya, seperti halnya Bali United yang bermaterikan pemain Persisam Samarinda atau PS TNI yang mayoritas berasal dari penggawa PSMS Medan.
Sebanyak 19 pemain direkrut dari berbagai macam klub yang berbeda. Di antara mereka, bisa dikatakan minim pemain bintang tim nasional.
Pekerjaan berat tentu saja dipikul Jan Saragih untuk bisa membentuk filosofi permainan dan menyatukan para penggawa Badak Lampung FC.
2. Target dan Rekor Tim Debutan
Target Tim
Badak Lampung FC harus menentukan target mereka berlaga di Liga 1 2019. Bermain di kasta tertinggi tentu bukanlah sekadar panggung menumpang lewat belaka.
Tim Badak wajib memiliki haluan gerak ke depan layaknya visi dan misi, apakah ingin menargetkan juara, pengembangan pemain muda, atau branding tim.
Bali United dikenal dengan klub yang mapan secara finansial dan manajerial, Persela Lamongan dikenal mampu melahirkan pemain jempolan, sedangkan Persipura Jayapura dikenal punya pemain berbakat yang tak habis dilekang zaman.
Badak Lampung FC harus membangun image tersebut sehingga punya nilai sebagai klub kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Rekor Tim Debutan
Klub yang baru muncul dengan status akuisisi memang tidak memiliki rekor yang mentereng di Liga 1. Kebanyakan mereka berkutat di papan tengah atau bawah pada musim perdana.
PS TNI memulai kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 di peringkat paling bawah. Beruntung pada saat itu tidak ada sistem degradasi.
Sementara itu, Bali United juga hanya duduk di urutan ke-12, sedangkan Bhayangkara FC finis di posisi ke-7 klasemen akhir.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM