Membandingkan Debut Luis Milla dengan Simon McMenemy vs Myanmar, Siapa Lebih Baik?
INDOSPORT.COM – Myanmar merupakan salah satu kekuatan sepak bola yang sedang berkembang di Asia Tenggara. Keberhasilan lolos ke Piala Dunia U-20 2015 menjadi bukti sahih keseriusan Myanmar dalam meningkatkan taraf kualitas sepak bola mereka.
Oleh karena itu tak mengherankan apabila Myanmar sering dijadikan sebagai lawan tanding uji coba oleh Timnas Indonesia. Uniknya, begitu seringnya Myanmar diajak uji coba sampai membuat mereka kerap dijadikan ‘test drive’ bagi dua pelatih asing Timnas Indonesia.
Tercatat dua pelatih asing Timnas Indonesia yang melakoni debut melawan Myanmar adalah Luis Milla dan Simon McMenemy. Karena lawannya sama, lantas pelatih asing mana yang berhasil membawa hasil lebih baik untuk Timnas Indonesia?
Untuk itu, INDOSPORT hadirkan analisis perbandingan debut Luis Milla dengan Simon McMenemy vs Myanmar hanya untuk anda.
Beda Kepentingan
Simon McMenemy dan Luis Milla memang sama-sama menukangi Timnas Indonesia dengan debutnya melawan Myanmar. Akan tetapi ada perbedaan kepentingan dari laga uji coba yang diemban oleh Luis Milla dengan Simon McMenemy.
Luis Milla saat beruji coba dengan Myanmar pada Selasa (21/03/17) sedang disibukan dengan persiapan jelang SEA Games 2017 di Malaysia. Dikarenakan mendapat tugas di SEA Games, Luis Milla memanggil para pemain yang mayoritas ada di usia di bawah 22 tahun.
Selain SEA Games, para pemain yang dipanggil juga diproyeksikan untuk berlaga di ajang Asean Games 2018. Oleh karena itu pemain yang dipanggil adalah Timnas Indonesia U-22 yang diharapkan bisa bermain di AsIan Games tahun depan.
Sedangkan Simon McMenemy praktis tidak ada misi khusus selain membangun kembali kekuatan Timnas Indonesia usai babak belur di Piala AFF 2018. Mungkin yang terdekat adalah mempersiapkan tim dalam pentas kualifikasi Piala Dunia 2022 mendatang.
Oleh karena itu, Simon McMenemy memanggil sejumlah pemain senior untuk memperkuat tim ketika bertemu dengan Myanmar pada Senin (25/03/19) kemarin. Bahkan sejumlah nama senior yang sudah lama tak dipanggil, dipilih oleh Simon McMenemy untuk menjadi kerangka timnnya.
1. Formasi
Formasi dari kedua pelatih beda negara itu juga tidaklah sama, di mana Luis Milla mengandalkan formasi 4-3-3. Sejumlah pemain muda yang kini kita kenal saat ini menjadi fondasi tim seperti Ricky Fajrin, Bagas Adi, Febri Hariyadi, Saddil Ramdani, Nur Hardianto, dan Ezra Walian.
Formasi yang diusung yaitu 4-3-3 mencerminkan kalau Luis Milla ingin Timnas Indonesia bermain dengan pola menyerang mengandalkan sayap. Hal itu tampak dalam pemilihan Saddil Ramdani dan Febri Hariyadi yang memiliki kecepatan untuk menyisir posisi sayap.
Sedangkan Simon McMenemy datang ke Timnas Indonesia dengan membawa ide segar berupa formasi 3-4-3. Seperti yang kita tahu sangat jarang ada pelatih yang berani memainkan formasi 3-4-3 untuk Timnas Indonesia.
Pasalnya formasi itu sangat menyerang dan lini pertahanan Indonesia terkenal sangat buruk sehingga pelatih seperti Luis Milla saja lebih memilih formasi yang lebih seimbang seperti 4-3-3. Sejatinya kunci dari formasi 3-4-3 ada pada trio bek tengah yang disiplin dan 2 sayap yang sanggup naik turun.
Ternyata Simon McMenemy memiliki pemain yang dapat menjalankan peran itu seperti trio Hansamu Yama, Yanto Basna, dan Manahati Lestusen mampu bermain disiplin sebagai bek tengah. Duet sayap Yustinus Pae dan Ruben Sanadi juga sanggup naik turun membantu penyerangan dan pertahanan.
Hasil Bertolak Belakang
Sekadar informasi, Luis Milla memimpin Timnas Indonesia melawan Myanmar dengan bermain di stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Itu artinya Timnas Indonesia bertindak sebagai tim tuan rumah menjamu Myanmar.
Meski bermain sebagai tim tuan rumah, ternyata Timnas Indonesia harus menelan kekalahan menyakitkan 1-3 dari Myanmar. Padahal Nur Hardianto sempat membawa Timnas Indonesia unggul, tetapi Myanmar membalasnya melalui Maung Lwin, Kyaw Ko Ko, dan Si Thu Aung.
Sedangkan Simon McMenemy justru menjalani laga uji coba melawan Myanmar dengan bertanding di stadion Mandalar Rhiri. Itu artinya Simon McMenemy debut bersama Timnas Indonesia dengan menjalani laga tandang ke Myanmar.
Berbanding terbalik dengan Luis Milla, Simon McMenemy berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Myanmar meski bermain di kandang lawan. Dua gol yang merupakan sumbangsih Greg Nwokolo dan Ilija Spasojevic sudah cukup membawa Timnas Indonesia meraih kemenangan di kandang Myanmar.
2. Cara Main yang Berbeda
Pola permainan yang ditampilkan oleh skuat asuhan Luis Milla adalah mengandalkan sektor sayap dengan memanfaatkan kecepatan dari Saddil Ramdani dan Febri Hariyadi. Setelah kedua sayap itu mendekati kotak penalti, maka sebuah umpan silang langsung dilepaskan ke tengah.
Sepintas pola permainan itu benar-benar mengakomodasi keunggulan pemain Timnas Indonesia dalam hal lari cepat. Akan tetapi perlu diketahui umpan silang tidak selalu menjadi solusi karena penyerang Timnas Indonesia lebih sering kalah dalam duel-duel udara.
Dari sisi pertahanan juga saat itu terlihat banyak celah sehingga Myanmar dengan mudah menyarangkan tiga golnya. Padahal Timnas Indonesia bermain dengan 4 bek tetapi tampaknya kurang koordinasi membuat lini pertahanan selalu ada celah yang bisa ditembus.
Sedangkan Simon McMenemy yang juga sadar kalau keunggulan Timnas Indonesia juga memanfaatkan sisi sayap. Bahkan Simon sampai menggunakan 4 sayap seperti Greg Nwokolo, Riko Simanjuntak, Yustinus Pae, dan Ruben Sanadi.
Perbedaannya dengan Luis Milla adalah Simon sadar kalau penyerang Timnas Indonesia sulit menang duel udara, makanya ia menginstruksikan untuk memainkan umpan tarik mendatar yang dikombinasikan dengan umpan terobosan. Cara itu terlihat lebih efektif dibanding umpan silang.
Kesimpulannya, saat Luis Milla debut memang alami kekalaham tetapi ada optimisme karena Timnas Indonesia lebih berani pegang bola di tengah. Tetapi bersama Simon McMenemy, rasa optimis itu lebih membuncah karena mampu menang dan menghadirkan dimensi baru dalam gaya main dan formasi.
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Simon McMenemy dan Luis Milla dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM.