x

Naik-Turun Nasib Joko Driyono dan Masa Depan PSSI

Selasa, 26 Maret 2019 13:13 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Mantan Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

INDOSPORT.COMJoko Driyono bekerja bak detektor detak jantung. Nasibnya naik-turun untuk terus bertahan hidup di induk sepak bola Indonesia, PSSI.

Mantan pelaksana tugas (Plt.) Ketua Umum (Ketum) PSSI ini baru saja ditahan usai menjalani pemeriksaan, Senin (25/03/19), di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Ia akan ditahan selama 20 hari hingga 13 April 2019 mendatang.

"Saudara JD diperiksa tadi pukul 10.00 WIB, lalu kami gelar perkara sekitar pukul 14.00 WIB, setelah itu kami lakukan penahanan terhadap yang bersangkutan," ujar Kepala Satgas Antimafia Bola Polri Brigadir Jenderal Hendro Pandowo di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/03/19).

Joko Driyono telah jadi Satrio Piningit sejak era Ketum PSSI Azwar Anas. Dua dekade, enam pimpinan ia jalani tanpa sekerumit hambatan.

Baca Juga
CEO PT Gelora Trisula Semesta, Joko Driyono.

Dari Manajer Pelita Krakatau Steel sampai rangkap jabatan sebagai Direktur Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) 2005 dan CEO PT Liga Indonesia (sekarang PT LIB) 2009, lesatan karier Joko Driyono kian tak terbendung.

Setelah masa pembekuan FIFA, Joko Driyono berlabuh ke bahtera Ketum PSSI Edy Rahmayadi untuk mengarungi samudera sepak bola Indonesia yang sempat amburadul.

Baca Juga

Ia menjabat wakil ketum PSSI bersama Iwan Budianto layaknya panglima perang. Saat Edy Rahmayadi turun (mengundurkan diri), Joko Driyono naik tahta bak putra mahkota.

Namun, pengangkatan sang putra mahkota terus dirundung masalah demi masalah layaknya drama Korea. Ia mulai ‘dilucuti’ setelah diduga terlibat dalam serangkaian skandal pengaturan skor di kompetisi sepak bola Indonesia.


1. Akselerasi Karier Jokdri

Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono usai memenuhi panggilan Satgas Antimafia Bola, Kamis (24/01/19).

Pidato Edy Rahmayadi di Bali seperti baru kemarin. Edy yang juga Gubernur Sumatera Utara mundur dari singgasana PSSI.

Joko Driyono sesuai Statuta PSSI lantas mengambil alih tugas Edy. Ia harus menjalankan amanah besar di tengah terpuruknya prestasi Timnas Indonesia pasca Piala AFF 2018 dan skandal pengaturan skor.

Satu demi satu pengurus Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Komisi Wasit, pengurus klub, hingga perangkat wasit ditangkap oleh Satgas Antimafia Bola Indonesia.

Akselerasi karier Jokdri, sapaan akrab Joko Driyono, setelah itu lantas mengalami penurunan signifikan. Jokdri awalnya menjadi saksi, tetapi statusnya naik menjadi tersangka setelah penggeledahan di kantornya.

Baca Juga
Penggeledahan dan penyitaan di kediaman/apartemen Joko Driyono

Joko Driyono dicekal ke luar negeri dan mulai menjalani pemeriksaan. Total ada lima kali pemeriksaan yang dilakukan Satgas Antimafia Bola hingga akhirnya Joko Driyono ditahan.

Mantan Sekjen PSSI ini menjadi satu-satunya ketum PSSI yang ditangkap karena masalah sepak bola. Dua ketum PSSI sebelumnya, La Nyalla Mattalliti dan Nurdin Halid, juga terlibat kasus, namun di luar masalah sepak bola.

Karier Joko Driyono kini bak detektor detak jantung yang mulai stabil. Tidak ada lagi akselerasi mendaki lagi, yang ada hanya kondisi sunyi sepi yang justru tidak baik-baik saja karena berarti, ini pertanda matinya sebuah karier.


2. Akhir Kisah Perjalanan Jokdri?

Joko Driyono resmi ditahan.

Penahanan Joko Driyono disebut Manajer Madura FC, Januar Herwanto, sebagai tumbangnya Orde Match Fixing. Ia menilai kejadian ini sebagai momen introspeksi bagi pengurus federasi.

"Orde Match Fixing sudah tumbang, saatnya kita merenungkan kejadian ini dan segera berbenah," ujar Januar Herwanto kepada awak portal berita olahraga INDOSPORT pada Senin (25/3/19).

Baca Juga

Ndhilalah, yang naik jabatan sebagai Plt. Ketum PSSI adalah Gusti Randa. Ia muncul tiba-tiba bak Letnan Mas (nama lain Samsulbahri sebagai prajurit Belanda dalam roman Sitti Nurbaja karya Marah Rusli) di hadapan Datuk Maringgih. Mengagetkan, bikin terheran-heran.

Penunjukan Gusti Randa sebagai Plt. Ketum PSSI menuai banyak protes. Meski disebut menyalahi Statuta PSSI, Gusti Randa menyangkal tuduhan tersebut.

Gusti Randa resmi jadi PLT Ketum PSSI
Baca Juga

"Karena ini sifatnya penugasan, jadi itu diskresi dari kewenangan ketum. Ketum saat ini nonaktif. Diperbolehkan agar beliau punya banyak waktu untuk penyelesaian perkara," ucap Gusti Randa.

Tidak ada yang tahu bagaiman kelanjutan perjalanan karier Joko Driyono setelah ini, akan bersambung seperti ‘Cinta Fitri’ atau tamat dan berhenti sampai di sini.

Setapak karier Joko Driyono dari manajer klub bola hingga Plt. Ketum PSSI bisa menjadi alkisah yang layak dijadikan kitab suci bagi calon pengurus PSSI nanti.

Bahwa generasi setelah ini harus belajar untuk mencintai sepak bola Indonesia dengan setulus hati. Jangan ada lagi pengurus yang bermasalah karena pecinta sepak bola Indonesia sudah lelah merasakan susah.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM

PSSIJoko DriyonoGusti RandaIn Depth SportsLiga IndonesiaSatgas Anti Mafia Sepak BolaBola Indonesia