4 Alasan Di Luar Nalar yang Pernah Digunakan Jurgen Klopp Ketika Liverpool Gagal Menang
INDOSPORT.COM - Penampilan Liverpool sempat mengalami penurunan pada tahun 2019, membuat Jurgen Klopp sering memberikan alasan yang tak masuk akal.
Diawali dengan kekalahan atas Manchester City dan tersingkir di Piala FA dari Wolves di awal januari 2019, tanpa alasan yang jelas, penampilan Liverpool mulai tak menjanjikan di kompetisi domestik Inggris.
Setelahnya The Reds juga hanya bermain imbang dari Leicester, West Ham, Manchester United dan Everton. Meski tak tersentuh kekelahan lagi, rentetan hasil imbang itu cukup membuat Liverpool akhirnya sempat tersingkir dari puncak pimpinan Liga Primer Inggris 2018/19 oleh Mancehster City.
Dengan hasil tersebut ditambah konsistensi Manchester City, tak mengherankan kemudian jika pelatih Liverpool Jurgen Klopp banyak memberikan alasan atas penampilan buruk anak asuhnya.
Namun menariknya, alasan yang pelatih asal Jerman itu berikan justru terkesan aneh dan di luar nalar. Apa saja alasan yang pernah dikeluarkan Klopp itu, berikut INDOSPORT merangkumkan.
1. Salju dan Angin
Salju
Salju pernah menjadi kambing hitam oleh Jurgen Klopp ketika Liverpool bermain imbang melawan Leicester City, (31/1/19). Saat itu, salju memang turun cukup deras di stadion Anfield dalam pertandingan yang berlangsung malam hari tersebut.
Usai laga banyaknya salju yang menyelimuti rumput lapangan di stadion Anfield dengan gamblang disebutnya sebagai penyebab, Mohamed Salah dkk. tak bisa mengembangkan dan mengalirkan bola seperti biasanya sehingga hanya mampu bermain imbang 1-1
Angin
Usai salju, gilran angin yang menjadi kambing hitam alasan Klopp ketika Liverpool hanya bermain imbang tanpa gol di laga derby Merseyside melawan Everton pada awal Maret 2019.
Klopp memang tak mengada-ada soal angin yang bertip kencang saat itu di Stadion Goddison Park. Namun, aneh rasanya jika itu menjadi alasan hasil tak maksimal yang didapat Liverpool. Apalagi, sebenarnya Klopp sudah sadar betul akan potensi angin kencang itu terjadi di Inggris.
Sudah sejak tahun 2015 dirinya mengeluhkan bahwa angin kencang yang selalu terjadi di Inggris pada awal tahun bisa membuat gaya permainan ultra agresifnya sulit untuk dijalankan para pemain di atas lapangan.
2. Cedera dan Siaran TV
Pemain Lawan Cedera
Cederanya pemain lawan dalam pertandingan, kerap dipandang sebagai sebuah keuntungan sebuah tim. Namun berbeda bagi Klopp. Ketika banyak pemain Manchester United yang cedera saat bertemu Liverpool pada 24 Februari lalu, Klopp justru menilai hal itu menjadi biang keladi kekalahan timnya.
Tak jelas betul apa yang menjadi acuan Klopp, namun memang cukup sering di laga tersebut pemain Manchester United terjatuh di atas lapangan untuk mendapatkan perawatan. Bahkan, mereka sampai menghabiskan jatah tiga pergantian pemain sebelum babak pertama resmi berakhir.
Tak sedikit yang menduga alasan yang diutarakan Klopp itu hanya pengalihan agar fokus tak diarahkan ke anak asuhnya yang kala itu tak bisa menunjukkan penampilan terbaiknya menghadapi manchester United yang 'pincang'.
Siaran TV
Selain tiga alasan yang baru-baru itu diutarakan Klopp. Pada 2018, eks pelatih Burssia Dortmund itu juga pernah mengutarakan alsan yang tak masuk akal lainnya di balik penampilan buruk Liverpool.
Yakni ketika Liverpool tersingkir dari West Bromwich di Piala FA 2017/18 pada Januari 2018. Saat itu, Klopp menuding jadwal siaran televisi sebagai biang keladi kekelahan Liverpool.
Klopp beralasan wasit bekerja sama dnegan pemegang hak siar sengaja tak memberikan waktu injury time yang sesuai ke Liverpool agar tak menyamakan kedudukan demi menjaga jadwal siaran di stasiun televisi.
Alasan yang terkesan mengada-ada itu juga seakan melengkapi tudingan Klopp yang juga pernah menyalahkan stasiun televisi sebagai penyebab jadwal padat yang didapat Liverpool pada musim yang sama.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Inggris dan Liverpool Lainnya Hanya di INDOSPORT