Peter Withe, Pelatih Asing Penemu Pemain ‘Harta Karun’ Timnas Indonesia

INDOSPORT.COM - Jauh sebelum Indra Sjafri, seorang Peter Withe telah mampu menghadirkan seorang pemain muda yang bisa menjadi andalan Timnas Indonesia.

Belakangan ini nama Indra Sjafri terkenal sebagai pelatih yang kerab menemukan bakat-bakat pemain muda yang bisa menjadi andalan Timnas Indonesia, seperti Egy Maulana Vikri hingga Rivaldo Todd Ferre. Jauh sebelumnya mantan pelatih Timnas Indonesia di media 2000an, Peter Withe, juga mampu melakukan hal serupa.

Bahkan tak berlebihan rasanya jika apa yang dilakukan Peter Withe saat itu disebut sebagai hal yang memberikan dampak besar bagi sepak bola Indonesia.

Bagaimana tidak, baru beberapa bulan ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia di tahun 2004, pria kelahiran Liverpool itu dengan beraninya memberikan kepercayaan untuk pemain 18 tahun untuk jadi andalan lini depan Timnas Indonesia di Piala AFF 2004, Boaz Solossa.

Tanpa pengalaman di level tertinggi sepak bola indonesia, bakat alami seorang Boaz mampu dihadirkan Peter Withe menjadi ancaman menakutkan lawan-lawan Indonesia di Piala AFF 2014. Total empat gol mampu diciptakan pemuda kelahiran 16 Maret 1986 tersebut.

Itu belum termasuk peran besarnya dalam memberikan assist dan mengobrak-abrik pertahanan lawan Timnas Indoensia di Piala AFF 2004.

Setelah Piala AFF 2004 itu, Boaz pun terbukti mampu berkembang menjadi pemain andalan di Timnas Indoensia hingga beberapa tahun ke depan. Termasuk menjadi legenda hidup Persipura Jayapura dengan sumbangan empat gelar juara Liga Indoneisa.

1. Pemain Muda dan 4-4-2

Intuisi seorang Peter Withe yang berani memberikan kepercayaan penuh buat Boaz Solossa itu, hanya sedikit bukti tangan dingin yang dimilikinya.

Di awal kepelatihannya bersama Timnas Indonesia di tahun 2004 itu, Peter juga sempat membuat publik sepak bola indonesia terkejut dengan nama-nama yang dipanggilnya ke Timnas Indonesia.

Bagaimana tidak, nama-nama pemain yang sebelumnya jarang bahkan belum pernah memperkuat Timnas Indonesia, langsung diberikannya kepercayana penuh. Selain Boaz, ada Hamka Hamzah, Firman Utina dan Mahyadi Panggabean.

Bahkan yang paling menjadi sorotan ketika dirinya dengan mengejutkan tak memenaggil nama pemain bintang, Bambang Pamungkas.

Selain dari daftar pemain yang dibawannya, Peter Withe kala itu juga menjadi pelopor formasi 4-4-2 di Timnas Indonesia. Formasi modern khas Inggris yang saat itu belum lazim di sepak bola Indonesia.

Hasilnya memang Timnas Indonesia mampu tampil lebih menyerang, meski akhirnya hanya berhasil meraih gelar runner up setelah kalah dari Singapura di partai final. 

Sempat terus dipercaya hingga gelaran Piala AFF selanjutnya di tahun 2007, sayang Peter Withe tak mampu berbicara banyak. Timnas Indoensia tersingkir sejak fase grup dan karier Withe pun berkahir setelahnya tanpa mampu memberikan gelar.