x

3 Keuntungan Sepak Bola Indonesia dari Adanya Akademi Kiper

Sabtu, 6 April 2019 13:50 WIB
Penulis: Martini | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Kiri-kanan: Satria Tama, Andritany Ardhiyasa, dan Awan Setho Raharjo.

INDOSPORT.COM – Jelang naturalisasi kiper asing Yoo Jae-hoon, pesepakbola asal Korea Selatan tersebut menyatakan cita-citanya untuk memajukan sepak bola Indonesia dengan mendirikan akademi kiper pertama di Tanah Air.

“Saya ingin menjadi WNI, alasan utamanya bukan karena mau masuk Timnas. Tapi saya ingin mengutamakan pembinaan kiper-kiper di Indonesia khususnya untuk usia muda, itu cita-cita saya sejak tahun 2016,” ungkapnya melalui akun Instagram @pace_yoojaehoon.

Guna memuluskan langkahnya, kiper 35 tahun tersebut melakukan mediasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada Maret lalu, dan ia mendapat respon positif dari Menpora.

Baca Juga

“Ini gagasan cemerlang yang perlu didukung. Sudah saatnya akademi khusus kiper, striker, bahkan suporter perlu ada,” ucap Imam Nahrawi.

Dengan hadirnya akademi kiper di Indonesia, setidaknya ada tiga keuntungan yang didapat untuk kemajuan persepakbolaan Tanah Air. Berikut ulasan INDOSPORT untuk Anda.

1. Kualitas Penjaga Gawang

Sebagaimana diketahui posisi penjaga gawang atau kiper merupakan salah satu peran penting sebuah klub untuk meraih prestasi, sebab kiper merupakan pertahanan terakhir sebuah tim dalam suatu pertandingan.

Setidaknya dalam satu klub memiliki satu kiper utama, dan dua atau tiga kiper pelapis. Kuota ini cukup minim mengingat hanya akan ada satu kiper yang dimainkan dalam laga. Sehingga pembinaan dan pelatihan kiper menjadi nomor dua dibandingkan pemain di posisi lainnya.

Baca Juga

Hal inilah yang menyebabkan kualitas kiper Indonesia belum maksimal, dan diakui pula oleh Yoo Jae-hoon.

“Saya sudah keliling di Indonesia. Salah satu titik lemah tim yang ada di sini adalah kualitas penjaga gawang. Makanya saya bercita-cita mendirikan akademi kiper. Belum ada di Indonesia saat ini,” tuturnya.

Dengan adanya akademi khusus kiper, maka kualitas penjaga gawang dapat ditingkatkan dengan program-program khusus, dan bukan tidak mungkin kiper asal Indonesia nantinya dapat bermain di luar negeri.


1. 2. Memudahkan Spesialisasi dan Regenerasi

Satria Tama, kiper Timnas U-23 tiba di Indonesia pasca melakoni kualifikasi Piala Asia U-23.

Adanya akademi kiper membuka spesialisasi agar pelatihan dapat berjalan terarah dan sesuai target. Sebab materi yang diajakan untuk penjaga gawang tentu berbeda dengan materi untuk pemain yang berposisi sebagai striker, gelandang dan bek.

Akademi khusus kiper dapat menyaring peserta yang berminat dan berbakat di bidang tersebut agar diberikan pelatihan sesuai target, untuk selanjutnya disalurkan kepada klub-klub yang membutuhkan.

Baca Juga

Selain itu akademi kiper juga dapat menjadi wadah regenerasi, sebab dibuka secara berjenjang sehingga dapat terus-menerus melahirkan penjaga gawang muda berbakat di Indonesia.

3. Lisensi khusus pelatih kiper

Pada Januari 2019 lalu, PSSI pertama kali mengadakan kursus pelatih AFC Goal Keeper level 1 di bawah instruktur Mr. Zakareya Ahmed.

Sebanyak 22 pelatih kiper dari tim Liga 1 dan mantan kiper Tim Nasional turut mengikuti kursus, salah satunya adalah H. Ismairi yang saat ini menjabat sebagai pelatih kiper Barito Putera.

“Alhamdulillah saya terpilih mengikuti kursus pelatih kiper level 1 AFC. Pengalaman yang sangat berharga, karena tidak semua pelatih kiper dapat kesempatan,” ungkap Ismairi sebagaimana dilansir dari laman resmi Barito Putera.

Baca Juga

“Adapun materi yang diberikan instruktur Zakareya Ahmed tak lepas dari teknik yang harus dikuasai oleh seorang kiper, yakni antisipasi tembakan dari sudut miring, berhadapan satu lawan satu, menghadapi tembakan menyilang, serta teknik melempar dan teknik passing,” tambahnya.

Hadirnya akademi kiper tentu akan menjadi wadah yang tepat bagi sejumlah pelatih kiper Tanah Air untuk mengejar lisensi dan mempraktikkan ilmunya.

Dengan adanya tiga keuntungan tersebut, maka pembentukan akademi kiper di Indonesia patut untuk segera direalisasikan.

Ikuti Terus Update Informasi Seputar Liga 1 dan Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.

PSSIKementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)Imam NahrawiKiperMenporaLiga IndonesiaYoo Jae-hoonTRIVIA

Berita Terkini