Menilik Latar Belakang 4 Pemain Asing Semen Padang
INDOSPORT.COM - Jelang bergulirnya kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1 2019 pada bulan Mei mendatang, salah satu klub promosi, Semen Padang, sudah melengkapi kuota pemain asingnya (3+1).
Sempat bergonta-ganti di sektor pemain asing, klub berjuluk Kabau Sirah ini akhirnya memutusukan untuk mengontrak penyerang asal Chad, Karl Max Barhelemy untuk melengkapi kuota pemain asingnya.
Sebelumnya, Semen Padang sempat mendatangkan Tristan Koskor dan Florent Zitte untuk mengikuti trial. Namun, karena satu dan lain hal, keduanya batal direkrut oleh Kabau Sirah.
Padahal Zitte yang sudah bermain di Piala Presiden, sejatinya telah menunjukan ketajamannya. Akan tetapi, faktor dirinya enggan mengikuti trial membuat Semen Padang akhirnya melepas penyerang berkebangsaan Prancis ini. Begitu pula dengan Koskor yang dinilai memiliki prospek cerah.
Tidak butuh waktu yang lama untuk klub kebanggaan Ranah Minang menemukan pengganti Zitte. Selang beberapa hari kemudian, kabar mengenai kedatangan penyerang lain, yaitu Karl Max, menghiasi lini masa Semen Padang.
Berbeda dari Koskor dan Zitte, Karl Max langsung disodori kontrak oleh Semen Padang, walau baru beberapa minggu bergabung.
Dengan kedatangan Karl Max, Semen Padang pun melengkapi kuota pemain asingnya yang terdiri dari Mario Barcia (Argentina), Victor Juffo (Brasil) dan Shukurali Pulatov (Uzbekistan).
Menariknya seluruh pemain Kabau Sirah adalah pemain debutan di Liga 1, artinya baru pertama kali bermain di Indonesia.
Tentu saja hal ini menuai banyak tanggapan. Ada yang optimis, adapula yang pesimis. INDOSPORT pun coba menjelajahi latar belakang para pemain asing Semen Padang.
1. Mario Barcia
Berposisi sebagai gelandang bertahan, sosok Mario Barcia berhasil membuat para pendukung Semen Padang kagum dengan permainannya di Piala Presiden 2019 lalu.
Dalam dua pertandingannya, Barcia berhasil mematahkan serangan para lawan, walau pada akhirnya gagal membawa Kabau Sirah ke jalur kemenangan.
Sebelum direkrut oleh Semen Padang, Barcia sendiri adalah pemain dari klub Team Welington asal New Zealand. Selama tiga musim, Barcia berhasil membawa klubnya meraih beragam gelar prestisius.
Bahkan satu gelar di antaranya adalah Liga Champions benua Oceania yang diraih pada musim 2017/18 lalu. Selain itu, Barcia juga berhasil meraih dua trofia Liga New Zealand secara berturut-turut dari 2015 hingga 16.
Bisa dikatakan, pencapaiannya bersama Team Wellington adalah puncak dalam kariernya sebagai pesepakbola profesional.
Karl Max
Sejatinya sosok Karl Max tidaklah asing di telinga pencinta sepak bola Indonesia. Dirinya beberapa kali pernah mengikuti trial klub-klub Indonesia, seperti Madura United. Namun, karena kalah bersaing dengan penyerang seperti Beto, Max pun harus berkecil hati.
Beruntung di tahun 2019 ini, dirinya akhirnya bisa mencicipi kerasnya sepak bola Indonesia bersama Semen Padang. Terhitung sejak akhir bulan Maret lalu, Max resmi dikontrak oleh Kabau Sirah sebagai pemain terakhirnya.
Berdasarkan catatan yang dimilikinya, bisa dikatakan Max bukanlah penyerang yang istimewa. Sebelum bergabung dengan Semen Padang, penyerang asal Chad ini merupakan pemain dari klub Malaysia, PKNP FC. Bersama klub Negeri Jiran tersebut, Max, nyatatnya hanya mampu mencetak dua gol saja dari 20 pertandingannya.
Catatan tersebut sebetulnya sudah terjadi sejak dirinya membela Club Africain pada periode 2012-15. Walau begitu, Max, patut diwaspadai apabila mengetahui torehan golnya dalam awal-awal kariernya.
Tercatat, bersama klub Coton Sport dari Kamerun dan Missile dari Gabon, Max telah mencetak 37 gol dari 87 pertandingan.
2. Victor Juffo
Pada gelaran Piala Presiden lalu, Victor Juffo berhasil membuat pendukung Semen Padang jatuh hati kepadanya berkat permainan apik yang ia tampilkan.
Terlebih, pada pertandingan melawan Bhayangkara FC, Juffo berhasil mencetak gol spektakuler dari jarak 20 meter.
Golnya itu, membuat namanya melejit bak tendangannya. Tak sedikit yang tadinya tidak mengetahui siapa Juffo, kini mulai mengenal gelandang asal Brasil ini.
Sama seperti pemain lainnya, ini kali pertama buat Juffo merasakan kerasnya Liga Indonesia dalam kariernya sebagai pesepakbola. Sebelumnya, Juffo lebih senang bergonta-ganti klub, mulai dari klub-klub Brasil, hingga Macedonia dan Albania.
Semen Padang sendiri merekrut Juffo dari klub Macedonia, Vardar. Di sana, Juffo tercatat menjadi pemain kunci berkat kegemilangannya memberikan umpan, dan mencari celah.
Dari 14 pertandingan yang telak dilaksanakan, ia sudah berkontribusi atas enam gol, terdiri dari satu gol dan lima assists.
Shukurali Pulatov
Datang sebagai pemain asing Semen Padang, Shukurali Pulatov berhasil menjadi primadona klub kebanggaan Ranah Minang ini. Sosoknya yang tingi, dinilai akan menjadi tembok besar untuk Kabau Sirah dalam Liga 1 2019 nanti.
Akan tetapi, bak bumi dan langit, penilaian itu justru hancur lebur saat melihat permainan Pulatov di Piala Presiden kemarin.
Bek berusia 29 tahun tersebut acap kali menjadi lubang hitam karena kesalahan-kesalahan yang dilakukannya. Bahkan sempat ada gaungan untuk mengganti Pulatov.
Sejatinya, sebelum bergabung dengan Semen Padang, Pulatov merupakan salah satu bek inti dari klub Neftchi asal Uzbekistan. Di Neftchi, Pulatov acap kali menjadi pemain kunci berkat ketrampilannya menjadi tembok pertahanan.
Terus Ikuti Update Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.