3 Alasan Bonek dan Aremania Harus Bisa Bersatu Demi Sepak Bola Indonesia
INDOSPORT.COM - Suporter dengan basis terbanyak di Jawa Timur, yakni Bonek dan Aremania nyatanya memiliki alasan kuat untuk harus bisa bersatu.
Perserteruan Bonek dan Aremania tak diketahui secara pasti awal mulanya bagaimana. Tensi panas kedua suporter pun hingga kini tak kunjung luntur.
Menurut salah satu dedengkot Bonek Yogyakarta Tulus Budi menjelaskan kalau Aremania pernah diterima saat mereka datang ke Stadion Gelora 10 November diputaran pertama 1997 lalu.
"Namun itu tidak berbalas baik saat putaran kedua. Rombongan suporter Persebaya ditolak masuk ke Malang," kata Tulus seperti dinukil Berita Jatim, Oktober 2018 lalu.
Namun ada cerita lain dimana Bonek sempat menyerang Aremania disekitar kawasan Stasiun Pasar Senen, Jakarta 1998 silam dan dilakukan perlawanan.
Perserteruan yang terus berlanjut sampai kini membuat Bonek dan Aremania kemungkinan tak bisa berdamai. Namun bukan hal mustahil jika kedua belah pihak bisa rukun.
Terlebih baik Bonek maupun Aremania beberapa kali sempat menyampaikan ikrar perdamaian yang diinisiasi oleh Polda Jawa Timur ketika Persebaya dan Arema FC bertemu.
1. Perdamaian 2 Basis Suporter Terbesar di Jawa Timur
Bonek dan Aremania merupakan dua basis suporter terbesar di Jawa Timur. Suporter Persebaya dan Arema FC tak hanya berasal dari wilayah sekitar.
Tapi dari beberapa kota di Indonesia juga ada yang mengaku sebagai Bonek ataupun Aremania. Namun pusatnya tetap berada di Surabaya dan Malang.
Andai Bonek dan Aremania berdamai atau bersatu, maka wilayah Jawa Timur akan menjadi pusat suporter terbesar di Indonesia dan mungkin bisa mengalahkan Jawa Bbarat.
Jumlah keduanya pun tak bisa diprediksi. Apalagi ketika Persebaya bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo, yang berkapasitas 50 ribu kursi kerap penuh oleh Bonek.
Sedangkan Aremania selalu memenuhi Stadion Kanjuruhan, Malang, yang berkapasitas 35 hingga 40 ribu penonton saat Arema FC berlaga.
Mengingat Bonek telah ada sejak era 80-an silam. Sedangkan Aremania muncul kepermukaan publik pada tahun 90-an.
2. Menjadi Contoh Perdamaian
Alasan Bonek dan Aremania harus bersatu adalah bisa menjadi contoh perdamainan untuk suporter lain di Indonesia untuk ikut bergandengan tangan memutus kebencian.
Wujud perdamainan kerap kali terjadi antara Bonek dan Aremania ketika kedua tim akan bertemu. Perwakilan suporter bakal dipertemukan untuk membuat ikrar perdamaian.
Pentolan Bonek Andie Peci sempat mengutarakan bisakah kali ini jadi momen menikmati rivalitas sepak bola sewajarnya antara Persebaya vs Arema FC di final Piala Presiden 2019.
"Tanpa rasisme, tanpa kebencian dan tanpa kekerasan hingga korban nyawa. Tentu dengan mengubur dalam-dalam luka lama," kata Andie Peci, Sabtu (06/04/19).
Ungkapan tersebut secara tersirat kalau Bonek ada upaya baik untuk melakukan perdamaian secara tersirat. Hal ini bisa jadi contoh untuk suporter lain.
Baik perseteruan antara The Jakmania dan Viking atau suporter-suporter lainnya yang kerap kali terlibat pertikaian di dunia sepak bola Indonesia.
3. Demi Ketentraman Sepak Bola Indonesia
Alasan terakhir perdamaian Bonek dan Aremania mesti dilakukan demi ketentraman dunia sepak bola Indonesia di masa depan nanti.
Karena akurnya Bonek maupun Aremania akan menghadirkan rasa aman dari kedua belah pihak jika mereka berada di manapun.
Sepak bola Indonesia akan terlepas dari yang namanya pertikaian hingga korban dari kekerasan suporter. Tentu tak ada lagi nyawa yang melayang karena mendukung klub.
Terus Ikuti Update Suporter dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.