x

3 Cara Jitu yang Bisa Dipakai Manchester United Untuk Tingkatkan Performanya di Sisa Musim Ini

Minggu, 14 April 2019 13:00 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Yohanes Ishak
Selebrasi para pemain Manchester United usai gol Paul Pogba.

INDOSPORT.COM - Berikut ini 3 cara jitu yang bisa dipakai klub sepak bola Manchester United, untuk dapat meningkatkan performanya di sisa musim ini. Apa saja itu?

Manchester United sendiri memang tengah dalam keadaan kurang stabil, baik di Liga Primer Inggris ataupun di ajang Liga Champions musim 2018/19 ini.

Dalam kompetisi lokal misalnya, sebelum menang 2-1 atas West Ham United pada pekan ke-33, Sabtu (14/04/19) lalu, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer tersebut sempat tertatih dalam meraih tiga angka penuh.

Baca Juga

Tepatnya usai mereka ditaklukan Arsenal 2-0, total empat laga setelahnya The Red Devils hanya mencatatkan satu kemenangan dan tiga lainnya menelan kekalahan.

Bahkan tim sekelas Wolverhampton mampu mengalahkan Manchester United dalam dua pertemuan dan di dua ajang berbeda, yakni Liga Primer Inggris dan perempatfinal Piala FA.

Di Liga Champions pun hal serupa terjadi, usai comeback dan menang atas PSG di leg kedua babak 16 besar, Manchester United kalah tipis 1-0 di Old Trafford saat berhadapan dengan Barcelona pada babak perempatfinal leg pertama.

Serangkaian hasil minor yang diraih Manchester United tersebut, membuat The Red Devils kembali melorot keperingkat lima klasemen sementara, selisih dua angka dari Chelsea yang berada di atasnya atau batas terakhir lolos Liga Champions.

Tersisa delapan pekan, Manchester United sejatinya masih dapat memperbaiki posisi mereka di klasemen sementara.

Namun ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dirubah untuk meraihnya, berikut INDOSPORT.COM coba mengulas 3 cara jitu yang bisa dipakai Manchester United untuk tingkatkan performanya di sisa Musim ini:

1. Kembali Gunakan Formasi 4-2-3-1
Manchester United belakangan lebih banyak menggunakan formasi 3-5-2 atau 4-3-3 dalam beberapa pertandingan terakhir, dan bisa dibilang taktik tersebut tak cocok dengan gaya permainan Manchester United.

Pasalnya, tim yang menggunakan formasi 4-3-3 harus mempunyai gelandang-gelandang kreatif yang dapat memotong serangan ataupun memberi umpan saat melakukan serangan balik.

Lionel Messi saa berusaha bersaing merebut bola dengan empat pemain Manchester United. Foto: Simon Stacpoole/Offside/Getty Images

Manchester United tak memiliki sosok gelandang kreatif tersebut, sedangkan jika menggunakan formasi 3-5-2, pola serangan mereka akan sangat mudah ditebak lantaran hanya mengandalkan para sayapnya untuk memulai pergerakan.

Andai Ole mau mencoba formasi 4-2-3-1, kemungkinan United bisa meraih hasil yang lebih baik bakal lebih besar. Sebab dalam taktik tersebut, United hanya membutuhkan dua gelandang pemutus serangan plus satu gelandang serang.

Scott McTominay dan Nemanja Matic bisa mengambil peran sebagai penyapu bola tersebut, sedangkan Pogba menjadi otak serangan dan berdiri sebagai gelandang serang dibelakang striker.

Formasi tersebut sempat berjalan sukses, terbukti dalam pertandingan debut Ole bersama The Red Devils yang menggunakan taktik tersebut, Manchester United berhasil menang besar 1-5 atas Cardiff City.


1. 2. Sabar dan Ubah Permainan Sayap

Paul Pogba saat pergi meninggalkan lapangan.

Dalam pertandingan kontra Barcelona di babak perempatfinal leg pertama Liga Champions lalu, Manchester United berhasil melepaskan 8 tembakan sedangkan Barcelona hanya 6 lesakkan.

Namun dari 8 tendangan tersebut, Manchester United hanya memperolah 1 shot on target sedangkan Barcelona berhasil melepaskan 3 sepakan menemui sasaran.

Dari data tersebut diketahui jika United secara statistik sejatinya bisa mengalahkan El Barca, andai mereka sabar saat mengeksekusi peluang ketika berada di depan gawang Barcelona.

Permainan dari sektor sayap juga arus sedikit dirubah, terlebih jika mereka cuma memiliki winger sekelas Ashley Young. Bermain dari lini tengah dengan memanfaatkan umpan pendek, plus bola-bola terobosan dari Pogba kemungkinan bisa membuat perubahan dalam produktivitas gol United.

Lionel Messi berusaha merebut bola dengan pemain Manchester United Luke Shaw di laga Manchester United, (10-04-2019). Foto: Quality Sport Images/Getty Images
Baca Juga

3. Meningkatkan Kualitas Pemain Bertahan
Salah satu titik lemah Manchester United musim ini adalah buruknya barisan pertahanan mereka, bahkan satu-satunya gol dalam kekalahan kontra Barcelona kemarin disebabkan oleh gol bunuh diri Luke Shaw di babak pertama.

Meski tak bisa menambah pemain baru di sisa musim 2018/19 ini, namun jika tim pelatih berhasil meningkatkan potensi pemain muda dan pemain seniornya dalam menjaga lini pertahanan United, bukan tak mungkin The Red Devils bakal kembali bertaji.

Terus Ikuti Perkembangan Liga Primer Inggris dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.

Manchester UnitedLiga Primer InggrisLiga InggrisBola InternasionalTRIVIA

Berita Terkini