3 Fakta Alireza Haghighi, Kiper Piala Dunia yang Bisa Diboyong Persebaya

INDOSPORT. COM - Persebaya Surabaya sejatinya bisa memboyong kiper Piala Dunia berkebangsaan Iran, yakni Alireza Haghighi, untuk menggantikan posisi Miswar Saputra di bawah mistar gawang.

Ya, Miswar Saputra beberapa waktu lalu menjadi sorotan para pendukung Persebaya Surabaya, Bonek. Banyak Bonek yang mengkritik kualitas Miswar Saputra lantaran membuat kesalahan pada laga leg pertama final Piala Presiden 2019 kontra Arema FC.

Miswar Saputra dianggap biang keladi atas terjadinya gol Arema FC yang dicetak Makan Konate. Akibat gol itu, laga leg pertama harus berkesudahan dengan skor imbang 2-2.

Persebaya Surabaya pun sudah coba memainkan kiper lainnya, yakni Abdul Rohim di laga final leg kedua. Akan tetapi, Abdul Rohim justru juga melakukan blunder pada gol Arema FC yang dicetak Ricky Kayame.

Melihat peforma Miswar Saputra dan Abdul Rohim yang nampak mengkhawatirkan, Persebaya Surabaya mungkin bisa mencari kiper baru. Lagipula, di luar sana, ada kiper jebolan Piala Dunia, Alireza Haghighi, yang statusnya kini sedang tak memiliki klub dan tentu bisa diboyong Bajul Ijo.

Mungkin banyak Bonek atau pecinta sepak bola nama Alireza Haghighi. Maklum saja, sang pemain belum pernah sama sekali merumput di Indonesia.

Oleh karena itu, INDOSPORT coba mengulas profil dari Alireza Haghighi itu. Berikut ulasan fakta-fakta Alireza Haghighi, kiper Piala Dunia yang bisa diboyong Persebaya Surabaya.

1. Dijebol Lionel Messi

Bagi seorang kiper, melihat gawangnya dijebol pemain lawan tentu akan jadi pengalaman menyakitkan. Sang kiper biasanya akan merasa bersalah lantaran tak bisa mengawal gawangnya dengan baik.

Akan tetapi, pengalaman Alireza Haghighi yang dirasakannya pada Piala Dunia 2014 lalu mungkin cukup berbeda. Ia bisa saja cukup bangga ketika negaranya, Iran, kalah tipis 1-0 dari Argentina di pertandingan fase grup.

Kala itu, Alireza Haghighi dipercaya sebagai kiper utama Iran. Alireza Haghighi pun berhasil mengamankan gawangnya dari gempuran para bomber ternama Argentina selama 90 menit.

Akan tetapi, pada masa injury time, tepatnya 90+1, mega bintang Argentina, Lionel Messi, mampu membuat keajaiban. Messi melepaskan tendangan yang tak mampu dihalau Alireza Haghighi, sekaligus jadi gol penentu kemenangan Argentina.

2. Pengalaman Merumput di Eropa

Alireza Haghighi reputasinya tak hanya sekedar pernah berlaga di Piala Dunia saja. Sebagai kiper dari kawasan Asia, Alireza Haghighi juga sempat merasakan berkarier di tanah Eropa.

Ya, sejumlah klub Eropa pernah dibela Alireza Haghighi. Ia pernah memperkuat salah satu klub raksasa Rusia, Rubin Kazan, dan menjadi kiper cadangan ketika timnya berlaga di Liga Europa.

Selain Rubin Kazan, ada pula nama klub kasta tertinggi Liga Swedia, Athletic Eskilstuna. Ketika di Swedia, ia cukup sering mendapat kesempatan bermain dan mencatatkan 17 penampilan.

3. Bermental Juara

Alireza Haghighi memang jadi salah satu kiper Asia yang bisa merantau ke Eropa. Kesempatan yang didapatkannya itu tak lepas dari kiprah Alireza Haghighi selama masih berkarier di Iran dulu.

Ya, ketika masih bermain di kompetisi lokal Iran, Alireza Haghighi membela klub Piroozi FC. Selama memperkuat Piroozi FC, Alireza Haghighi mampu memenangi tiga gelar, yakni trofi Piala Iran (2010 dan 2011) serta Liga Iran (2008).

Saat merantau ke Rusia, tepatnya membela Rubin Kazan, Alireza Haghighi juga berhasil meraih satu gelar. Pada tahun 2012, Alireza Haghighi ada di dalam tim Rubin Kazan yang menjuarai Piala Rusia.