x

Analisis Hasil Laga Liverpool vs Chelsea: Mohamed Salah Bungkam Semua Kritik

Senin, 15 April 2019 14:04 WIB
Editor: Coro Mountana
Selebrasi yoga Mohamed Salah usai cetak gol ke gawang Chelsea, Minggu (14/04/19), di Anfield.

INDOSPORT.COM – Liverpool vs Chelsea menjadi salah satu pertandingan yang paling menarik perhatian dalam lanjutan pekan ke-34 Liga Primer Inggris berkat keberhasilan Mohamed Salah membungkam kritik.

Jalannya pertandingan Liverpool vs Chelsea sendiri sempat menjadi alot pada babak pertama karena kedua tim bermain lebih berhati-hati terutama sang tuan rumah. Liverpool sangat berhati-hati tidak mau kecolongan seperti yang terjadi 5 tahun lalu saat Steven Gerrard terpeleset.

Baca Juga

Akan tetapi, di babak kedua pertandingan Liverpool sukses mencetak dua gol pembuka. Chelsea berusaha untuk mengejar defisit ketertinggalan tetapi selalu gagal hingga akhirnya mereka harus menyerah 0-2 dari Liverpool.

Dengan hasil itu, Liverpool sukses mengkudeta Manchester City dari puncak klasemen Liga Primer Inggris yang beberapa jam sebelumnya menang atas Crystal Palace. Terlepas dari terkesan menang mudah 2-0, duel Liverpool vs Chelsea berjalan begitu menarik seperti yang akan dianalisis berikut ini.

Baca Juga

Awal Babak Kedua Menjadi Kunci

Setelah tertahan di babak pertama, Liverpool mencoba untuk mengepung lini pertahanan Chelsea sejak awal babak kedua. Liverpool menyerang dengan terus menggeser bola secara cepat dari kiri ke kanan, begitu juga sebaliknya.

Hingga akhirnya ada satu momen berawal kerja sama apik dari Roberto Firmino dan Mohamed Salah yang berujung pada Jordan Henderson berdiri bebas di dalam kotak penalti. Karena dibiarkan bebas, Jordan Henderson memiliki waktu yang banyak untuk mencari rekan agar dapat diberi umpan.

Selebrasi Sadio Mane usai mencetak gol ke gawang Chelsea.

Henderson memilih Sadio Mane yang dengan enaknya menyundul bola masuk ke gawang Chelsea di menit ke-51. Chelsea yang di babak pertama bermain hati-hati, mau tidak mau keluar menyerang karena kecolongan oleh gol cepat Liverpool di awal babak kedua yang menjadi kunci.

Mohamed Salah Membungkam Semua Kritik

Dua menit berselang setelah gol Mane, Mohamed Salah hadir sebagai mimpi buruk Chelsea dengan sebuah tembakan roket yang langsung merobek jala kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga. Mohamed Salah sukses mencetak gol sekaligus membungkam semua kritik yang selama ini ditujukan padanya.

Bahkan tak jarang kritik itu bernafaskan rasis, tetapi Mohamed Salah tetap berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Sejatinya sumber dari kritik kepada Salah hadir pada saat seringkali ia tidak mampu tampil baik di laga-laga besar.

Biasanya di partai penting melawan tim besar, Mohamed Salah akan dijaga ketat sehingga membuatnya tidak mampu berkontribusi bagi Liverpool. Namun di laga ini, Salah seperti sudah mendapatkan cara untuk lepas dari kawalan sambil mencetak gol indah ala Arjen Robben.


1. Chelsea Tidak Mampu Memaksimalkan Peluang Emas

Ekspresi kecewa Eden Hazard pasca gagal mencetak gol lewat titik putih, kontra Maribor 2014 silam.

Sejatinya setelah skor menjadi 2-0 untuk Liverpool, Chelsea langsung bereaksi cepat dengan memasukan Gonzalo Higuain. Eden Hazard pun dibiarkan bergerak secara bebas untuk menebar teror ke pertahanan Liverpool.

Hasilnya terbukti efektif, Chelsea berhasil mendapatkan peluang emas seperti saat Eden Hazard yang tiba-tiba satu lawan satu dengan kiper Liverpool, Alisson Becker. Hazard pun memilih untuk menembak dengan sebuah tendangan terukur.

Namun sayang tembakan terarah Hazard ternyata membentur tiang gawang yang membuat hilanglah peluang emas untuk mengejar. Tak cuma sekali, Hazard kembali mendapatkan peluang untuk menembak dari dalam kotak penalti namun kali ini lagi-lagi gagal karena ditepis Alisson.

Jesse Lingard saat membobol gawang Alisson Becker.

Lini Tengah Chelsea Main Buruk

Lini tengah Chelsea yang diisi oleh Ruben Loftus-Cheek, Jorginho, dan N’Golo Kante jika diperhatikan dengan seksama maka akan didapatkan kesimpulan bahwa mereka tampil buruk. Justru trio lini tengah Liverpool, Jordan Henderson, Fabinho, dan Naby Keita bermain dengan luar biasa.

Tepatnya sejak babak kedua, lini tengah Liverpool jauh semakin unggul dibanding milik Chelsea. Fabinho yang bertindak sebagai gelandang bertahan mampu bermain dengan tenang dengan umpan-umpan panjang terukur dan menahan pergerakan eksplosif Kante dan Loftus-Cheek.

Baca Juga

Sementara itu, Keita sanggup bertindak sebagai penghubung antara Andrew Robertson dan Sadio Mane. Sedangkan Henderson merupakan pemain tengah terbaik karena sanggup mendominasi setiap jengkal lapangan hingga mematikan Jorginho yang dibuat mati kutu oleh kapten Liverpool.

Apakah Ini Tahunnya Liverpool?

Pertanyaan ini menjadi yang paling dibicarakan oleh semua pecinta sepak bola karena Liverpool sudah terlalu lama tidak juara Liga Primer Inggris. Sudah 29 tahun lamanya, Liverpool sudah puasa gelar dan itu sepertinya bakal berakhir tahun ini setelah mampu mengalahkan Chelsea.

Duel antar pemain Liverpool dan Chelsea di Anfield.

Terlebih perolehan 85 poin yang dimilikinya saat ini seharusnya sudah cukup untuk menjadi juara tapi sialnya Liverpool bersaing dengan Manchester City. Skuat asuhan Pep Guardiola itu hanya terpaut dua poin dan bisa saja membuat jawaban dari judul di atas bahwa Liverpool tak akan juara tahun ini.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Liverpool dan Chelsea di INDOSPORT.

LiverpoolChelseaEden HazardMohamed SalahLiga Primer InggrisLiga InggrisSepak Bola

Berita Terkini