Respect! Belajar Menerima Kekalahan dari Pesepak Bola Cilik Uni Papua
INDOSPORT.COM - Menang atau kalah dalam sepak bola tentu menjadi hal yang biasa. Filosofi seperti itu bisa diterapkan dalam hidup sehari-hari.
Bangsa Indonesia baru saja melewati sebuah momen bertajuk pesta demokrasi. Tepat pada 17 April 2019 lalu, warga negara Indonesia mengikuti Pemilihan Umum.
Pesta rakyat 5 tahunan ini cukup berbeda di tahun 2019 ini. Rakyat tak hanya memilih anggota legislatif, tetapi juga memilih Presiden dan Wakil Presiden secara bersamaan.
Tetapi, cerita hampir sama dengan yang terjadi pada tahun 2014 lalu kembali terjadi. Kali ini, kedua kubu calon presiden dan wakil presiden masing-masing mengklaim memenangkan pertarungan.
Padahal, hasil resmi dari KPU belum selesai dihitung, dan membutuhkan waktu untuk dipublikasikan. Jika kita beranalogi, bahwa Pilpres adalah sebuah pertandingan sepak bola, maka ada yang menang dan ada yang kalah.
Respect, menang atau kalah, respect harus diutamakan. Seperti yang disampaikan oleh pesepak bola cilik asal tim Uni Papua, Gabriel Edoway.
"Menang kalah itu hal biasa, jika tim lawan menang, tim kita kalah, kita lihat tim kita kekurangannya apa," ujarnya.
Pelajaran menang kalah dari sepak bola tersebut, menjadi pelajaran yang bisa kita terapkan di berbagai sendi kehidupan, termasuk Pemilihan Umum.
"Indonesia perlu dibentuk dari kita, bukan orang lain," tutupnya.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olarhaga Lainnya hanya di INDOSPORT.COM