Profil Klub Liga 1 2019: Semen Padang, Kembalinya Sang Kuda Hitam
INDOSPORT.COM - Semen Padang akhirnya kembali ke habitat lamanya, yakni Liga 1, pada musim ini bersama dua tim promosi lainnya, PSS Sleman dan Kalteng Putra. Mereka hanya melintas sesaat di Liga 2 pasca-terdegradsi di pengujung Liga 1 2017.
Saat skandal pengaturan skor sepak bola Indonesia terungkap, Semen Padang sempat disebutkan menjadi salah satu klub yang terlibat. Terlebih pada acara Mata Najwa bertema "PSSI Bisa Apa Jilid 4: Darurat Sepak Bola", seorang narasumber mengatakan secara gamblang bahwa Kabau Sirah benar-benar terlibat.
Menanggapi hal ini, CEO Semen Padang, Rinold Thamrin, pun buka suara. Kepada INDOSPORT, dirinya menyatakan untuk diberikan bukti konkret atas pernyataan narasumber tersebut. Rinold tak segan untuk menghadapi dan berbicara apa adanya bila dipanggil Satgas Anti Mafia Bola.
"Kami taat hukum kok. Tentu siap untuk kerja sama (dengan Satgas Anti Mafia Bola)," ujarnya kepada INDOSPORT, Minggu (21/4/19).
"Sebaiknya statement yang berkaitan dengan kasus ini diperkuat dengan pembuktian karena sudah masuk wilayah publik. Kasihannya nanti akan mempermalukan para pihak-pihak yang disebutkan. Trial by press dong yang terjadi," tambahnya.
Di sisi lain, Semen Padang sendiri tidak memiliki target besar sekembalinya ke Liga 1 musim ini sebagaimana yang diungkapkan langsung oleh Win Bernandino semasa masih menjabat sebagai manajer Semen Padang.
"Kalau target musim 2019 kita belum bicara banyak. Yang jelas kita ingin meraih posisi papan atas, tapi minimal papan tengah klasemen," ungkapnya saat dihubungi oleh INDOSPORT.
Senada dengan pernyataan tersebut, Semen Padang memang benar-benar merombak komposisi pemainnya. Terhitung lebih dari sembilan pemain dilepas, termasuk Hengki Ardilles yang memutuskan pensiun.
Setali dua uang, pemain yang direkrut tak kalah banyak juga. Di antaranya bahkan terdapat pemain-pemain bintang asal klub terdahulu, seperti Dedy Gusmawan, Shukurali Pulatov, Mario Barcia, hingga Dedi Hartono.
Perlu diketahui, Semen Padang sempat mendatangkan pemain muda Estonia, Tristan Koskor. Akan tetapi, penyerang bersua 23 tahun ini urung disodori kontrak oleh manajemen Kabau Sirah karena dinilai tak mampu beradaptasi dengan Indonesia, serupa dengan striker asal Prancis, Florent Zitte.
Berdasarkan draft jadwal susulan yang telah dirilis oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, Semen Padang bakal bertandang ke markas PSM Makassar dalam partai pembuka Liga 1 2019, Senin (20/5/19).
1. Bedah Taktik dan Skuat
Bila menilik pertandingan di Piala Presiden 2019 dan uji coba yang sudah dijalani oleh Semen Padang. Dapat dilihat kekuatan Kabau Sirah terletak di lini tengah mereka yang kaya akan pemain potensial.
Dengan menggunakan formasi 4-2-3-1, lini tengah Semen Padang benar-benar menjadi senjata utama dalam beberapa pertandingan, khususnya untuk beberapa pos berisikan Mario Barcia dan Juffo. Belakangan pemain yang disebut terakhir kini digantikan oleh putra daerah, Manda Cingi.
Untuk posisi penjaga gawang, nama Teja Paku Alam sepertinya tidak tergantikan meskipun Semen Padang memiliki Rendy Oscario yang berhasil tampil apik selama Liga 2 berlangsung.
Di lini belakang, sebenarnya duet Pulatov dan Agung Prasetyo sudah cukup solid dalam pertandingan melawan Bali United dan Mitra Kukar. Namun, kehadiran Dedy Gusmawan bisa saja menjadi opsi lain untuk Syafrianto Rusli, selaku pelatih kepala.
Sedangkan untuk kiri pilihan jatuh kepada sosok Boas Atururi. Kecepatan serta kelincahannya bisa menjadi opsi lain untuk Semen Padang dalam menyerang maupun bertahan. Begitu pula dengan bek kanan yang digawangi oleh Syaiful Indra Cahya.
Tepat di antara para bek, Syafrianto bisa saja menempatkan dua gelandang bertahan yang diisi oleh Mario Barcia dan Fridolin Yoku atau Jose Sardon yang ditugaskan menjadi gelandang box to box.
Untuk gelandang serangnya, nama-nama seperti Irsyad Maulana, Manda Cingi dan Dedi Hartono dipastikan akan menghiasi lini ini dari kiri ke kanan. Sedangkan di pos penyerang, Karl Max Barthelemy diyakini akan menjadi starter.
Pasalnya, dalam beberapa uji coba, Max berhasil menunjukan kebolehannya dengan konsisten tampil garang. Terhitung sudah enam gol ia cetak dari tiga pertandingan saja.
Skuat Semen Padang di Liga 1 2019 (per 9 Mei 2019):
Kiper: Teja Paku Alam, Rendy Oscario, Iqbal Bachtiar
Bek: Haidir Lestaluhu, Syaiful Anwar, Shukurali Pulatov (asing Asia), Agung Prasetyo, Muhammad Rifki, Dedi Gusmawan, Hamdi Ramdhan, Novrianto, Roni Rosadi, Boas Atururi, Syaiful Indra.
Gelandang: Manda Cingi, Ronaldo Eko Julianto, Noah Harewan, Leo Guntara, Rosad Setiawan, Mario Barcia (asing), Rudi, Jose Sardon (asing), Finno Andrianas, Fridolin Yoku, Kevin Ivander.
Penyerang: Riski Novriansyah, Afriansyah, Dedi Hartono, Irsyad Maulana, Adi Nugroho, Karl Max Barthelemy (asing)
2. Pelatih: Syafrianto Rusli
Namanya memang tidak setenar Nil Maizar, tidak juga sehebat Indra Sjafri. Akan tetapi, Syafrianto Rusli-lah pelatih yang mengembalikan Semen Padang ke Liga 1 setelah terdampar di Liga 2 selama satu tahun.
Syafrianto pula yang membawa Kabau Sirah terdegradasi pada gelaran Liga 1 2017. Namun, kala itu dirinya datang sebagai pengganti Nil Maizar yang gagal membayar kepercayaan manajemen Semen Padang dengan berada di zona krusial.
Sepak terjangnya sebagai pelatih juga masih seumur jagung, namun di bawah asuhannya Semen Padang berhasil menembus final Liga 2 dengan pemain seaadanya. Dia juga yang membangun ulang klub kebanggaan Ranah Minang ini sejak ditinggal oleh sejumlah bintang usai terdegradasi.
Mengandalkan pemain-pemain muda, seperti Rendy Oscario, dipadukan dengan putra daerah layaknya Irsyad Maulana, Syafrianto pun berhasil mematahkan ekspetasi banyak orang dengan satu tiket kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia.
Bintang: Mario Barcia
Walau berposisi gelandang bertahan, namun sosok Mario Barcia sejatinya tidak bisa dianggap remeh. Kemampuannya dalam memotong aliran bola, serta memberikan umpan-umpan matang ke barisan depan bisa menjadi senjata yang mematikan untuk Semen Padang di Liga 1 2019.
Pasalnya, sebelum bergabung dengan Kabau Sirah, Barcia merupakan pilar penting untuk klub asal Selandia Baru, Team Wellington. Kehadirannya di lini tengah benar-benar membuat Wellington mendominasi New Zealand Premiership dan Liga Champions Oceania dalam beberapa tahun.
Deretan tiga trofi dari lima tahun terakhir telah membuktikan bahwa peran penting Barcia di lini tengah benar-benar penting. Meski hingga saat ini belum menunjukan tajinya bersama Semen Padang, tapi cepat atau lambat Barcia diyakini akan menjadi sosok yang patut diperhitungkan.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 1 dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT