Analisis Pertandingan Liverpool vs Barcelona: Messi Jelek atau Taktik Klopp yang Sukses?
INDOSPORT.COM - Berikut analisis pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions 2018/19 antara Liverpool vs Barcelona baru saja berakhir 4-0, Rabu (08/05/19) dini hari tadi.
Pertandingan yang dihelat di Stadion Anfield ini berakhir dengan skor 4-0 untuk kemenangan Liverpool. Divock Origi dan Georginio Wijnaldum masing-masing mencetak dua gol dalam kemenangan The Reds.
Kemenangan ini pun membuat Liverpool berhak lolos ke final Liga Champions 2018/19. Mereka unggul gol kandang, di mana leg pertama semifinal Liga Champions di markas Barcelona berakhir dengan skor 3-0, yang artinya agregat 4-3.
Jika melihat pertandingan dini hari tadi, sebenarnya siapa yang salah, apakah Lionel Messi yang sedang tidak dalam penampilan terbaiknya?
Atau malah taktik Jurgen Klopp yang memang berhasil diterapkan dengan baik oleh Liverpool saat menghadapi Barcelona di Stadion Anfield dini hari tadi?
Berikut INDOSPORT berikan analisis pertandingan Liverpool vs Barcelona, yang bisa Anda simak di bawah ini sebagai bahan referensi.
Penampilan Lionel Messi saat Hadapi Liverpool
Menarik untuk diketahui lebih mendetail seperti apa penampilan Lionel Messi saat Barcelona bertamu ke Stadion Anfield dini hari tadi.
Ternyata Lionel Messi mendapat nilai yang tidak begitu rendah untuk seukuran sebuah tim yang baru dibantai empat gol tanpa balas. Whoscored memberi nilai 7,3 untuk Messi selama 90 menit bermain.
Masih dari sumber yang sama, Messi tercatat mampu melepaskan sebanyak lima tendangan dini hari tadi. Dengan rincian hanya dua tendangan yang shots on target, dan tiga sisanya melenceng dari gawang Alisson.
Messi juga tercatat kesulitan menyentuh bola selama 90 menit jalannya pertandingan tadi. Total, dia hanya 63 kali membuat sentuhan pada bola di atas lapangan. Untuk dribel, Messi juga hanya berhasil empat kali melakukannya tanpa direbut lawan.
Statistik ini tentu sangat jauh berbeda dengan apa yang dimiliki Messi saat dia menjadi bintang dalam kemenangan 3-0 Barcelona atas Liverpool di leg pertama semifinal Liga Champions pekan lalu.
Pada leg pertama, Messi bahkan mendapat nilai sempurna yaitu 10 dari Whoscored. Jika tadi hanya 63 kali menyentuh bola, di leg pertama Messi mampu lebih banyak, sekitar 71 kali mendapatkan bola.
Sementara itu, yang paling terlihat adalah dribel Messi. Di leg pertama, dia mampu melakukan sebanyak 9 dribel yang sukses tanpa bola direbut oleh lawan.
Dari perbandingan statistik Lionel Messi di leg pertama dan kedua semifinal Liga Champions, jelas sekali bahwa penggawa Timnas Argentina itu mengalami penurunan permainan. Namun, apakah itu dampak dari taktik yang diterapkan oleh Klopp?
1. Taktik Jurgen Klopp saat Liverpool vs Barcelona
Melihat menurunnya permainan Messi dari leg pertama ke leg kedua semifinal Liga Champions, nampaknya apa yang diinginkan Jurgen Klopp dari anak-anak asuhnya berjalan dengan baik.
Cederanya Mohamed Salah dan Roberto Firmino membuat Jurgen Klopp mau tidak mau memutar otak. Upaya Klopp berhasil diterapkan para pemain yang dimainkan sejak menit pertama.
Terlihat dari whoscored, serangan-serangan yang dilakukan Liverpool lebih banyak berporos di sisi kiri lapangan, sebesar 40%. Yang artinya, The Reds lebih mengandalkan Sadio Mane dalam melancarkan serangan ke pertahanan Barcelona.
Sementara pengganti Salah, Xherdan Shaqiri lebih bermain turun ke lini tengah, tidak seperti penyerang sayap kiri. Dia diperankan lebih membantu lini tengah menjaga kesolidan Liverpool.
Selain itu, lini pertahanan Liverpool juga agak terlalu naik. Dua bek tengah, Virgil van Dijk bahkan lebih banyak di tengah lapangan, sementara hanya Joel Matip di depan kotak penalti.
Taktik Klopp untuk lini pertahanan yang agak terlalu naik, terbukti berhasil. Whoscored mencatat Barcelona benar-benar tak punya presentase satu persen pun untuk melepaskan tendangan dari jarak dekat (kurang dari 5 meter).
Ini artinya, serangan-serangan Barcelona banyak mentok oleh lini tengah Liverpool. Dan saking frustasinya, Barcelona banyak melepaskan tendangan dari jarak paling dekat 15 meter, presentasenya sebesar 63%. Tentu saja, banyak yang tidak shots on target, dan itu yang diharapkan oleh Klopp, jenius!
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Champions Lainnya Hanya di INDOSPORT