Fans Manchester United Serukan Boikot Tim Kesayangannya, Ada Apa?

INDOSPORT.COM – Fans Manchester United yang tidak puas dengan performa klub kesayangannya melakukan aksi protes dengan memboikot akun The Red Devils di Twitter. Mereka mengkampanyekan tagar ‘menolak ikuti Manchester United’ untuk ramai-ramai meng-unfollow akun resmi klub.

Hal itu diserukan setelah anak asuh Ole Gunnar Solskjaer bermain imbang 1-1 melawan tim degradasi, Huddersfield Town, pada Minggu (07/05/19). Dengan hasil tersebut, Manchester United memastikan diri hanya bermain di kancah Liga Europa pada musim 2019/20 mendatang.

Para fans Manchester United merasa gerah dengan kepemimpinan Ed Woodward dan keluarga Glazer. Menurut mereka, para petinggi tim hanya mementingkan aspek komersial Manchester United sebagai produk jualan. Hal itu terlihat dari banyaknya sponsor yang masuk selama tiga tahun belakangan.

Keluhan tersebut disampaikan oleh akun @DrawtyDevil: “Tidak ingin berpihak kepada klub yang fokus kepada hal berbau mendatangkan sponsor dan pengikut media sosial. Menolak mengikuti Man United di media sosial merupakan tanda ketidakpuasan dari kami.”

Dari segi prestasi, Manchester United pun masih belum mampu menjuarai LigaInggris dan bersaing di Liga Champions setelah ditinggal oleh manajer Sir Alex Ferguson, enam tahun silam. Hal itu diperparah dengan pembelian pemain Manchester United yang tidak terencana.

Akun @Utd_Ryan menyebutkan: “Sebagai fans, saya tidak bisa berbuat banyak. Jika tagar ‘unfollow Man United’ populer, saya berharap bahwa petinggi klub akan memperhatikan. Kami semua fans menginginkan Man United bisa kembali bersaing memperebutkan gelar juara seperti sedia kala.”

Bahkan, akun @Red_Devil_20_ mengungkapkan bahwa ada cara terbaik untuk mengakhiri keterpurukan ini. Ia berpendapat bahwa para fans harus segera menghentikan langganan berbayar televisi Manchester United dan tidak membelanjakan uangnya untuk membeli souvenir resmi.

Hal tersebut diyakini untuk mengurangi pemasukan United sehingga membuat The Red Devils tidak lagi menjadi merek dagang yang populer. Hal tersebut diharapkan membuat para petinggi klub yang hanya memikirkan pemasukan klub akan berpikir ulang dan lebih memikirkan prestasi klub.

Ikuti Update Berita Sepak Bola Liga Primer Inggris Lainnya di INDOSPORT.COM