x

Laga Klasik Chelsea vs Arsenal: Kala Sang Pengidap Penyakit Jantung Hancurkan The Blues

Jumat, 10 Mei 2019 15:48 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Isman Fadil
Kanu mencetak gol ke gawang Chelsea

INDOSPORT. COM - Chelsea dan Arsenal, dua tim sepak bola Inggris ini dipastikan akan saling beradu di partai final Liga Europa musim 2018/19.

Kepastian itu didapat setelah melihat hasil pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa, Jumat (10/5/19) dini hari tadi. Chelsea dan Arsenal sama-sama meraih kemenangan dan berhak lolos ke final.

Chelsea berhasil mengalahkan wakil Jerman, Eintracht Frankfurt lewat babak adu penalti setelah agregat skor imbang 2-2. Sementara Arsenal, mampu menang 4-2 atas Valencia dan unggul agregat skor 3-7.

Baca Juga

Bertemunya Chelsea vs Arsenal di laga puncak Liga Europa pada 29 Mei 2019 mendatang, sejatinya terbilang cukup panas. Ada aroma derbi London yang mungkin akan makin meningkatkan gengsi pertarungan kedua tim.

Sebelum melangkah jauh ke pertandingan final nanti, tak ada salahnya bila kita sedikit bernostalgia. Terutama mengenang laga klasik yang pernah terjadi antara Chelsea vs Arsenal di Liga Primer Inggris musim 1999/2000.


1. Mimpi Chelsea Dihancurkan Penyerang Pengidap Penyakit Jantung

Kanu merayakan gol setelah berhasil menjebol gawang Chelsea

Tepat pada 23 Oktober 1999, Liga Primer Inggris dimeriahkan dengan laga derbi London antara Chelsea vs Arsenal. The Blues menjamu tim Meriam London di Stamford Bridge.

Chelsea yang kala itu masih diperkuat duo Prancis, Frank Leboeuf dan Marcel Desailly di lini belakang, punya modal apik jelang laga. Maklum saja, sebelum jumpa Arsenal, kubu Chelsea belum sekalipun menderita kebobolan di Liga Primer Inggris.

Laga dimulai, Chelsea mampu memulai babak pertama dengan baik. Serangan Chelsea yang dikoordinir gelandang sekelas Didier Deschamps, mampu mengepung lini belakang Arsenal.

Hasilnya, laga memasuki menit ke-38, Chelsea berhasil membuka keran golnya. Penyerang jangkung Chelsea, Tore Andre Flo sukses menyarangkan bola ke jala gawang Arsenal yang dikawal David Seaman.

Skor 1-0 yang bertahan hingga turun minum, tentu makin meningkatkan mental bertanding skuat asuhan Gianluca Vialli. Keperkasaan Chelsea pun berlanjut saat laga memasuki babak kedua. 

Babak kedua baru berusia tujuh menit, Chelsea sudah mampu mencetak gol. Gelandang asal Rumania, Dan Petrescu sukses menggetarkan jala gawang Arsenal dan mengubah skor jadi 2-0.

Ketinggalan dua gol, Arsenal coba melakukan perubahan. Pelatih Arsenal, Arsene Wenger memasukan Thierry Henry untuk membantu duet penyerang Davor Suker dan Nwankwo Kanu.

Masuknya Henry, jadi titik awal kebangkitan Arsenal. Meski begitu, bukan Henry yang keluar sebagai bintang, melainkan penyerang pengidap penyakit jantung asal Nigeria, Nwankwo Kanu.

Menit ke-75, Nwankwo Kanu mulai menunjukan aksinya. Menerima bola kemelut di area kotak penalti, Kanu sukses menceploskan bola ke gawang Chelsea dan memperkecil jarak jadi 1-3.

Delapan menit berselang, Nwanko Kanu lagi-lagi sukses menggetarkan jala gawang Chelsea. Memanfaatkan umpan Marc Overmars, sepakan Kanu dari dalam area kotak penalti membuat skor imbang jadi 2-2.

Kanu lantas benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Chelsea di menit ke-90. Menyisir bola dari sisi sayap kiri penyerangan, Kanu yang mampu melewati kiper Chelsea, Ed de Goey, sukses mencetak gol kemenangan Arsenal.

Baca Juga

Ya, keperkasaan Chelsea di awal laga, harus berakhir menyakitkan akibat ketajaman Nwanko Kanu. Sungguh epic comeback yang luar biasa dari Arsenal.

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Europa Lainnya Hanya di INDOSPORT

ChelseaArsenalLiga EuropaLiga Primer InggrisNwankwo Kanu

Berita Terkini