Mengukur Kualitas Pemain Asing Baru Persib dan Persipura, Siapa yang Terbaik?
INDOSPORT.COM - Laga antara Persib Bandung vs Persipura Jayapura di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (18/05/19), akan menjadi duel seru di pekan pembuka Kompetisi Liga 1 2019.
Kedua tim sama-sama ingin menghapus tren buruk di laga tersebut. Di mana Persib sendiri belum pernah menang di tiga laga pembuka dalam tiga tahun terakhir. Persib selalu mencatatkan hasil imbang dalam tiga laga pembukanya di kompetisi ISC 2016, Liga 1 2017 dan Liga 1 2018.
Sementara Persipura juga belum pernah meraih kemenangan atas Persib dalam tiga tahun beruntun. Dari enam pertemuan terakhir kedua tim, empat kemenangan menjadi milik Persib dan dua laga lainnya berakhir imbang.
Kali ini, kedua tim tidak hanya mengusung misi menghapus rekor buruk, tapi juga menjadi ajang untuk menguji kualitas para legiun asing baru.
Persib dan Persipura bahkan harus mengganti pemain asingnya jelang berakhirnya bursa transfer di sisa waktu yang mepet menuju bergulirnya Liga 1 2019. Untuk itu, INDOSPORT.com coba membahas profil dan kelebihan para legiun asing baru dari kedua tim.
Artur Gevorkyan (Persib Bandung)
Persib Bandung nampaknya menginginkan daya gedor lebih di lini depan dengan merekrut pemain asal Turkmenistan, Artur Gevorkyan.
Meski sudah berusia 34 tahun, namun Artur disebut-sebut punya beberapa keuntungan yang bisa berdampak positif bagi skuat Persib.
Seperti diberitakan oleh INDOSPORT.com sebelumnya, pemain ini kabarnya bisa dimainkan di beberapa posisi. Artur bisa berperan sebagai penyerang tengah, sayap dan gelandang.
Dari segi produktivitas, Artur pernah tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di Liga sepak bola Uzbekistan pada 2014 silam.
Tak hanya itu, Artur juga punya jejak rekam yang istimewa dalam karir sepakbolanya. Ia turut berandil dalam membawa klub Uzbekistan, Nasaf Qarshi menjadi kampiun AFC Cup tahun 2011.
Rene Mihelic (Persib)
Pemain berkebangsaan Slovenia ini menjadi rekrutan asing terakhir di kubu Persib. Ia didatangkan setelah pemain asing sebelumnya, Srdan Lopicic didepak karena tak banyak berkontribusi.
Gelandang yang pernah berkarier di Liga Portugal bersama klub Nacional ini kabarnya juga memiliki kelebihan sebagai gelandang serba bisa.
Tak hanya bermain di posisi aslinya sebagai gelandang serang, Mihelic juga bisa berperan menjaga kedalaman di posisi gelandang bertahan.
Dari segi usia, pemain ini juga terbilang berada di usia matang pesepakbola yakni 30 tahun. Kondisi ini jauh lebih fresh ketimbang Lopicic yang sudah memasuki usia 35 tahun.
Mihelic yang terakhir kali berkiprah di Liga Super India dengan memperkuat klub Delhi Dinamos itu juga punya segudang pengalaman dengan pernah mencicipi atmosfer kompetisi sepak bola di 7 negara berbeda.
Ibrahim Conteh (Persipura)
Setelah melepas gelandang asal Brasil, Wallacer de Andrade Medeiros, manajemen Persipura lantas mengumumkan perekrutan gelandang asal Sierra Leone, Ibrahim Conteh.
Meski Conteh sebelumnya dilepas oleh PSIS Semarang lantaran performanya dianggap tidak memenuhi ekspektasi, namun konon katanya, sang pemain sempat digoda oleh klub sepak bola asal Amerika Serikat dan Kanada.
Sama halnya dengan tipikal gelandang modern lainnya, Conteh juga memiliki kelebihan sebagai gelandang serba bisa. Usianya yang baru menginjak 23 tahun juga masih terbilang sangat muda.
Meski belum lama bergabung dengan skuat Persipura, namun pengalamannya di pentas sepak bola Indonesia tak lagi membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi.
Conteh bahkan sudah menunjukkan kualitasnya di laga uji coba terakhir skuat besutan Luciano Leandro saat mengalahkan PSS Sleman.
Mamadou Samassa (Persipura Jayapura)
Manajemen Persipura membuat kabar mengejutkan setelah mendepak striker asal Brasil, Luis Carlos Pilar dan merekrut eks striker Madura United, Mamadou Samassa di sisa sehari penutupan bursa transfer pemain asing.
Meski hanya sebentar memperkuat Madura United, namun pengalaman striker asal Mali di kompetisi sepak bola Indonesia itu menjadi alasan utama manajemen Persipura untuk mendatangkannya.
Jika menilik pada jejak rekamnya di dunia sepak bola, Samassa juga buka tipe striker yang biasa-biasa saja. Meski sudah berusia 33 tahun, Samassa sukses mendulang 6 gol dari 13 penampilannya bersama Madura United.
Tak hanya itu, striker jangkung dengan tinggi badan 188 cm ini bahkan sempat berada di level dunia. Ia tercatat pernah bermain di kompetisi Liga utama Perancis saat membela klub elite, Olympique Marseille.
Eks striker Timnas Mali ini juga pernah berkarier di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Italia, Serie A saat memperkuat klub Chievo Verona.
Total Samassa telah membukukan 45 gol dan 12 asisst dalam kiprahnya di level klub dan di level timnas, yakni timnas Prancis U-21 dan timnas Mali.
Geledah Stadion Persitara Bareng Pentolan NJ Mania
Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga 1 Hanya di INDOSPORT.COM