Analisis Magis Tim Promosi yang Bisa Hipnotis Penghuni Lama Liga 1
INDOSPORT.COM – Meski Liga 1 baru menyelesaikan 4 laga dari pekan pertamanya, sudah ada fenomena menarik yang dapat kita simak yaitu magis dari tim promosi.
Sudah ada 2 tim promosi Liga 1 yang sejauh ini sudah unjuk gigi menunjukan taringnya bahwa mereka mengusung semangat ‘tidak ingin hanya numpang lewat’ saja. Kedua tim itu adalah PSS Sleman dan Kalteng Putra.
PSS Sleman berhasil meraih kemenangan atas tim kuat Arema FC dengan skor 3-1 berkat sumbangan gol dari Brian Ferreira, Yevhen Bokhashvili, dan Rangga Muslim. Sedangkan, Kalteng Putra berhasil epic comeback di kandang PSIS Semarang, dengan kemenangan 2-1.
Keberhasilan dua tim promosi meraih kemenangan tentu menjadi magis tersendiri mengingat penghuni lama Liga 1 sepatutnya lebih diunggulkan karena lebih berpengalaman. Lantas mengapa dua tim promosi itu bisa memberi kejutan pada awal Liga 1 2019 kali ini?
1. Kemilau Tim Promosi yang Buat Penghuni Lama Liga 1 Silau
Dalam kemenangan PSS Sleman, ada satu sosok yang menjadi biang kerok kekalahan Arema FC yaitu Brian Ferreira. Gelandang PSS Sleman itu berkali-kali melakukan pergerakan tanpa bola yang sangat cerdas sehingga membuat pertahanan Arema pontang-panting.
Torehan satu gol dan 2 assists adalah produk nyata dari buah kerja keras Brian Ferreira yang bermain layaknya Thomas Muller, si penafsir ruang atau raumdeuter. Tapi bagi pelatih Arema FC, Milomir Seslija, kekalahan timnya disebabkan kurangnya konsentrasi.
Secara keseluruhan memang pertahanan Arema FC tidak tampil sesolid seperti yang ditunjukan di Piala Presiden kemarin. Terlalu banyak ruang kosong yang terdapat dalam area pertahanan Arema yang bisa dimanfaatkan Brian Ferreira.
Sementara itu dalam kekalahan PSIS Semarang sebagai penghuni lama Liga 1, sang pelatih, Jafri Sastra menganggap kekalahan timnya disebabkan kesalahan yang dilakukan sendiri. Khususnya dalam dua gol kemenagan Kalteng Putra.
“Dua gol mereka karena kesalahan kami sendiri. Tadi setelah skor menjadi 1-1, anak-anak seperti tidak percaya diri dan kerap terlambat mengambil keputusan,” jelas Jafri Sastra.
Dilain pihak, pelatih Kalteng Putra, Gomes de Oliviera menganggap kemenangan timnya dikarenakan keberhasilan taktik yang dijalankan. Taktik tersebut adalah dengan mematikan sisi sayap PSIS yang sangat cepat.
“Saya memang mempelajari dari berbagai informasi soal kemampuan PSIS yang punya kekuatan di sisi sayap dan pemain berhasil mengatasi itu,” jelas Gomes.
Jika mengacu pada pengamatan selama pertandingan, memang PSIS Semarang menjadi goyah dari sisi determinasi ketika berhasil disamakan kedudukan oleh Kalteng Putra. Selain itu, peran dua pemain asing Kalteng Putra juga sangat penting.
Kedua pemain itu adalah Diogo Campos dan Rafael Bonfim yang tampil luar biasa dalam kemenangan perdana Kalteng Putra. Diogo Campos berkat sumbangan 2 assists, sedangkan Bonfim mencetak gol penentu kemenangan Kalteng Putra serta kreditnya untuk menjaga pertahanan.
Dua tim promosi telah menunjukan peforma mengejutkan dengan menjungkalkan penghuni lama Liga 1. Kini tinggal hanya menunggu apakah Semen Padang sebagai anggota tim promosi lainnya untuk memberi kejutan pada tim Liga 1.
Sebagai informasi, Semen Padang akan memulai petualangannya di Liga 1 dengan bertandang ke markas PSM Makassar pada Senin (20/05/19) nanti. Jika PSM kalah dari Semen Padang, maka bisa jadi tim promosi musim ini menyimpan daya magis yang sangat berbahaya bagi penghuni lama Liga 1.
Progres Pembangunan Stadion BMW 3 Bulan Setelah Peletakan Batu Pertama
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Liga 1 dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.