Mengapa Persija Gagal Total di Piala AFC dan Piala Presiden Tahun Ini?
INDOSPORT.COM – Persija Jakarta menyandang status juara bertahan kasta teratas sepak bola Indonesia, Liga 1, justru memulai musim 2019 dengan cukup buruk. Pasalnya, mereka telah gagal total di Piala Presiden dan Piala AFC musim 2019 ini.
Ini pun menjadi pertanyaan cukup besar bagi pecinta sepak bola Tanah Air, khususnya pendukung setia Persija, Jakmania. Wajar jika sebagian Jakmania sedikit mengeluh dan menuntut sesuatu lebih dari Persija.
Pada Piala Presiden 2019, Persija harus tersingkir di babak perempatfinal ketika berhadapan dengan ‘anak baru’, yakni Kalteng Putra. Kala itu Macan Kemayoran dipaksa gugur lebih dulu lewat drama adu penalti.
Sedangkan di Piala AFC 2019, Macan Kemayoran juga sudah dipastikan tersingkir sebelum putaran penyisihan grup berakhir. Hasil ini pun terbilang cukup memprihatinkan bagi tim yang saat ini diasuh Ivan Kolev tersebut.
Meski berhasil meraih kemenangan di laga perdana melawan Shan United, namun Persija menelan kekalahan sebanyak tiga kali secara beruntun sejak 3 April – 1 Mei 2019. Itu membuat mereka dipastikan tidak akan lolos ke babak gugur.
Persija sendiri sebenarnya tidak melakukan perombakan total dalam skuatnya. Manajemen klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut hanya mengganti beberapa pemain asingnya untuk menambah kesolidan tim.
Lalu apa yang terjadi dengan Persija? Mengapa Macan Kemayoran gagal total di Piala Presiden dan Piala AFC musim 2019 ini? Berikut INDOSPORT memberikan ulasannya.
1. Marko Simic Bikin Ulah
Marko Simic telah membuat ulah yang merugikan Persija setelah melakukan tindakan kurang terpuji kepada salah satu wanita di dalam pesawat. Ini pun membuat Simic harus menghadapi masalah hukum dan membuatnya absen selama berbulan-bulan.
Ulah Simic tersebut tentunya sangat merugikan Macan Kemayoran. Karena Persija tak bisa tampil moncer di Piala Presiden 2019 dan Piala AFC 2019. Terlebih tak ada penyerang yang bisa menggantikan peran Simic di lini serang Persija.
Meski Persija memiliki Bruno Matos, namun itu tak cukup bagi mereka untuk mengembalikan kepercayaan diri tim. Karena sebagian besar Jakmania dan tim telah menaruh harapan tinggi kepada Simic.
Bruno Matos sendiri menjadi salah satu pemain yang bisa menggantikan tugas Simic untuk menambah produktivitas Persija. Bagaimana tidak, dirinya menjadi top skor Piala Presiden 2019 dengan koleksi 5 gol. Ia juga telah mengemas 7 gol dari 6 laga di Piala AFC 2019.
Catatan tersebut terbilang cukup fantastis bagi pemain yang posisi aslinya sebagai gelandang. Namun alangkah sempurnanya jika Bruno Matos disandingkan dengan Simic di lini serang Macan Kemayoran.
Bahkan pelatih Persija Ivan Kolev sempat mengatakan jika tak ada pemain Persija yang kualitasnya sama dengan Simic. Ia juga menyamai kondisi Persija dengan Real Madrid, yang hancur saat ditinggalkan Marko Simic.
"Tidak ada striker yang kualitasnya seperti Simic. Disayangkan juga, Silvio Escobar yang menurut saya pemain bagus, tidak jadi. Ternyata (karakter) ia berbeda dengan tim. Tentu ketidakadaan Marko Simic memengaruhi tim," ujarnya.
Artinya, Simic begitu penting di skuat Persija saat ini. Oleh karena itu, absennya sosok Simic menjadi salah satu factor mengapa Macan Kemayoran melempem dan gagal total di Piala Presiden dan Piala AFC musim 2019 ini.
2. Ivan Kolev Tak Kreatif
Salah satu faktor lainnya adalah Ivan Kolev yang tidak bisa mengembangkan permainan Persija lainnya. Seharusnya mantan pelatih Timnas Indonesia tersebut bisa dengan cepat mencari pemain lain untuk menggantikan peran Simic.
Karena Persija sendiri sudah kehilangan Simic cukup lama, yakni sekitar kurang lebih empat bulan. Dalam kurun waktu empat bulan itu seharusnya Ivan Kolev bisa mencari cara untuk menutup lubang yang ditinggalkan Simic.
Namun nyatanya Ivan Kolec sedikit kebingungan untuk mencari sosok pengganti penyerang berkebangsaan Kroasi tersebut. Mulai dari Silvio Escobar hingga kembali mempercayakan peran Bambang Pamungkas, nyatanya tak cukup untuk mendongkrak produktivitas tim.
Ivan Kolev sendiri telah berhasil memberikan inovasi baru dengan memainkan Bruno Matos atau Heri Susanto sebagai false nine. Hasilnya pun cukup memuaskan. Terbukti, mereka sukses menang telak 6-1 atas Shan United.
Heri Susanto yang dimainkan sebagai ujung tombak pada laga tersebut sukses mengemas satu gol. Sedangkan lima gol sisanya dicetak oleh Novri Setiawan, Riko Simanjuntak, dan hattrick Bruno Matos.
Namun sayangnya, Ivan Kolev terlambat memainkan skema itu. Karena Persija telah lebih dulu dipastikan gugur dari turnamen paling bergengsi kedua di level Asia.
Kegagalan Persija di Piala Presiden 2019 dan Piala AFC 2019 nyatanya tidak terlalu berpengaruh pada persiapannya di kompetisi Liga 1 musim ini. Karena bisa saja Persija mempertahankan gelar juaranya pada musim 2019 ini.
Progres Pembangunan Stadion BMW, Sudah Sampai Mana?
Terus Ikuti Sepak bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT