Stadion 17 Mei, Cerita Zaman Kemerdekaan, dan Rumah Laskar Antasari
INDOSPORT.COM - Stadion 17 Mei merupakan kandang dari klub Barito Putera. Berikut sejarah Stadion 17 Mei, Banjarmasin, yang berulang tahun hari ini.
Sebuah stadion selalu memiliki nama resmi atau nama yang melekat sebagai identitasnya. Penamaan stadion sendiri sangat beragam.
Ada stadion yang dinamai berdasarkan daerah berdirinya stadion tersebut, contohnya Stadion Maguwoharjo (Sleman) atau Stadion Kanjuruhan (Malang).
Ada pula stadion yang diberi nama dengan nama pahlawan, contohnya adalah Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), dan sebagainya.
Selain itu, ada juga stadion yang bernama sesuai peristiwa sejarah. Stadion Gelora Bandung Lautan Api (Bandung), Stadion Sumpah Pemuda (Bandar Lampung), dan juga Stadion 17 Mei (Banjarmasin).
Khusus untuk Stadion 17 Mei (Banjarmasin), INDOSPORT akan menceritakan sepenggal kisah sejarah soal markas Barito Putera tersebut, yang hari ini sedang berulang tahun.
Diresmikan
17 Mei 1974 atau tepatnya 45 tahun yang lalu, Stadion 17 Mei Banjarmasin diresmikan. Stadion 17 Mei diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada saat itu, Soebardjo Sosrorojo.
Stadion 17 Mei sendiri berkapasitas sekitar 15.000 penonton, dengan tribun beton seperti stadion pada umumnya di Indonesia. Stadion ini menjadi markas dari Barito Putera yang berjuluk Laskar Antasari, klub asal Banjarmasin yang berlaga di Liga 1 2019.
Sejarah Penamaan
Seperti sudah disinggun di atas, bahwa penamaan Stadion 17 Mei tidak lepas dari peristiwa sejarah. Peristiwa sejarah yang dimaksud adalah, pada 17 Mei 1949 rakyat Kalimantan Selatan memproklamasikan diri sebagai bagian dari Republik Indonesia.
Kesetiaan terhadap Republik Indonesia diinisiasi oleh Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV Pertahanan Kalimantan.
Peristiwa itu timbul juga tak lepas dari Perjanjian Linggarjati. Dalam perjanjian tersebut, Belanda hanya mengakui wilayah kekuasaan Republik Indonesia hanya mencakup Sumatera, Jawa, dan Madura.
Sedangkan Kalimantan dan wilayah lainnya adalah teritori milik Belanda. Peristiwa tersebut terus dikenang hingga akhirnya menjadi nama Stadion 17 Mei, 25 tahun setelah peristiwa tersebut.
Kondisi Terkini
Saat ini, Stadion 17 Mei (Banjarmasin) sedang dalam tahap renovasi. Ini adalah renovasi ke-4 yang tercatat di Stadion 17 Mei setelah renovasi tahun 2007, 2010, dan 2013.
Anggaran 13 miliar rupiah disiapkan untuk merenovasi tribun utama, VVIP, ruang ganti dan ruang mandi pemain, serta ruang wasit.
Renovasi ini juga akan menambah kapasitas Stadion 17 Mei secara bertahap dan direncanakan akan menampung 30.000 penonton di masa mendatang. Untuk sementara, Barito Putera menggunakan Stadion Demang Lehman sebagai homebase pada pertandingan Liga 1 2019.
Ikuti Terus Berita Liga 1 dan Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM