Analisis Laga Liga 1 2019 Persib Bandung vs Persipura: Double Pivot Jadi Kunci
INDOSPORT.COM - Persib Bandung berhasil mengamankan kemenangan perdananya di Liga 1 2019 usai menyudahi perlawanan Persipura Jayapura dengan skor 3-0, di Stadion Si Jalak Harupat, Kab. Bandung, Sabtu (18/5/19).
Tiga gol kemenangan Persib berasal dari brace pemain baru mereka, Artur Gevorkyan, plus sumbangsih Febri Hariyadi. Tuan rumah langsung unggul 1-0 sebelum jeda babak pertama melalui aksi Gevorkyan memanfaatkan umpan matang dari Bojan Malisic.
Memasuki babak kedua, Persib berhasil memperlebar jarak dengan Persipura melalui aksi Gevorkyan dan Febri yang membuat skor akhir menjadi 3-0. Kemenangan ini untuk sementara mengantarkan Persib ke posisi kedua klasemen di bawah Madura United.
Ada banyak faktor yang membuat Persib mampu menghajar Persipura di depan ribuan bobotoh. Berikut INDOSPORT hadirkan analisis mengapa Persib mampu meraih kemenangan perdana di Liga 1.
1. Dominasi Total Berkat Double Pivot
Sejak menit-menit awal, Persib langsung mendominasi jalannya pertandingan yang menghasilkan sejumlah peluang emas. Berdasarkan statistik yang dirilis oleh Liga Indonesia, total tembakan milik kubu tuan rumah sangat mengerikan.
Bayangkan, Persib melepaskan tembakan sebanyak 16 kali dalam 90 menit, yang artinya bakal ada shots di setiap lima sampai enam menit. Bandingkan dengan total tembakan Persipura yang hanya menyentuh angka sembilan.
Gelontoran tembakan yang dilepaskan oleh Persib tidak lepas dari penampilan prima double pivot mereka, Artur Gevorkyan dan Rene Mihelic. Keduanya memungkinkan tim melakukan dominasi permainan secara total.
Menempati peran sebagai gelandang tengah, Gervorkyan dan Mihelic kerap berada di daerah pertahanan Persipura menciptakan overload (situasi di mana pemain Persib lebih banyak daripada Persipura).
Mau tidak mau, Persipura pun harus bermain bertahan dengan menurunkan garis pertahanannya untuk mengantisipasi serangan total dari Persib. Akibatnya, kubu tamu kerap kesulitan melancarkan serangan balik karena jarak antarpemain sangat jauh.
Selain itu, trio penyerang Persipura (Boaz Solossa, Oh In-kyun, dan Marinus Wanewar) kerap kesulitan untuk melakukan serangan karena dimatikan oleh lini pertahanan Persib.
Khusus Marinus, ada Bojan Malisic yang terus mengawalnya dengan ketat hingga sang pemain sempat emosi karena merasa dikasari.
Kembali pada peran double pivot Persib di lini tengah, Gervorkyan dan Mihelic memegang peranan penting. Seperti gol pertama yang berawal dari set piece Mihelic dan berujung gol Gervorkyan .
Untuk Mihelic, memang ia bermain lebih stylish, pergerakannya sering tak terdeteksi disertai dengan umpan-umpan yang sangat visioner.
Bahkan di babak pertama ia sempat melepaskan tendangan jarak jauh yang sangat terukur. Beruntung bagi Persipura karena kiper Dede Sulaeman masih bisa menepisnya, sedangkan Gevorkyan memiliki tingkat kecerdasan tinggi.
Di mana pada gol pertama terjadi, saat semua orang bergerak ke arah bola hasil sepakan bebas Mihelic, Gervorkyan justru berlari ke arah berlawanan dan benar saja ia mendapatkan umpan dari Malisic di posisi yang sudah sangat bebas.
Pada gol kedua, kembali Gervorkyan melakukan pergerakan brilian dengan berada dalam kotak penalti menciptakan situasi overload. Hal itu membingungkan para pemain bertahan Persipura untuk menjaga lawan.
Pada akhirnya double pivot baru dari Persib ini memang melakukan tugasnya dengan baik. Di saat Mihelic bermain lebih ke belakang untuk menjaga kedalaman membantu Hariono, maka Gervorkyan maju ke depan membantu serangan, begitu pula sebaliknya.
Peran dari Gervorkyan-Mihelic sekilas mirip double pivot milik Arsenal yaitu Cesc Fabregas-Patrick Vieira saat membawa Meriam London meraih predikat The Invincibles alias tak terkalahkan selama semusim penuh.
Andai Gervorkyan dan Mihelic mampu menjaga konsistensi permainan, rasanya Persib layak masuk dalam bursa calon juara Liga 1 musim ini.
Pesta Pembukaan Liga 1 Indonesia Yang Ternoda
Terus Ikuti Berita Seputar Persib Bandung dan Liga 1 Lainnya Hanya di INDOSPORT