Menakar Peluang Darren Sidoel Kembali ke Reading FC, Dipertahankan atau Tidak?
INDOSPORT.COM - Pemain sepak bola berdarah Indonesia, Darren Sidoel yang membela klub Inggris, Reading FC masa depannya kini belum bisa dipastikan, apakah bertahan atau dilepas.
Darren Sidoel saat ini mungkin menjadi salah satu wonderkid terpanas yang ramai diperbincangkan oleh para pecinta sepak bola Indonesia.
Pemain yang sudah berusia 21 tahun itu disebut-sebut memberikan kode keras ingin membela Timnas Indonesia di masa mendatang, meski saat ini status kewarganegaraannya masih Belanda.
Sidoel memang keturunan Indonesia yang berasal dari sang ayah. Ayah Sidoel diketahui berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah sementara ibunya berkebangsaan Belanda.
Bakat Sidoel dalam sepak bola sudah tercium sejak dirinya masih sangat belia. Dia bahkan bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam saat usianya masih 14 tahun.
Secara perlahan promosi ke skuat Ajax Amsterdam untuk jenjang usia dini, Sidoel tak kunjung menembus skuat senior. Alhasil, dia bergabung dengan Reading, yang lagi-lagi belum skuat senior, melainkan tim U-23.
Bergabung dengan Reading U-23 pada musim panas 2018 lalu, Sidoel kesulitan mendapat jam bermain. Hingga akhirnya dia dipinjamkan ke klub kasta kedua sepak bola Belgia, KSV Roeselare pada awal tahun ini.
Kembali lagi dari pinjaman ke Reading FC, apakah Sidoel punya peluang untuk dipertahankan? Apakah dia akan bermain untuk Reading FC di kasta kedua Inggris, Divisi Championship musim depan?
1. Darren Sidoel Bertahan di Reading FC
Britania Raya memang tempat yang kurang bersahabat untuk para pemain Asia Tenggara. Masih bisa hitungan jari pemain Asia Tenggara yang berkarier di sana.
Hal tersebut dirasakan oleh Sidoel di musim pertamanya bersama Reading FC. Bahkan bersama tim U-23, yang bermain di Liga Primer Inggris 2 (kompetisi untuk tim-tim U-23), dia kesulitan mendapat menit bermain.
Yang membuat dia harus pindah ke klub gurem Belgia, KSV Roeselare. Setelah gabung dengan Roeselare, Sidoel mendapatkan apa yang diinginkannya, yaitu kesempatan bermain di kompetisi resmi.
Menurut Transfermarkt, sejak bergabung bersama Roeselare, Sidoel baru bermain di pertandingan ketiga setelah dirinya bergabung. Sejak saat itu, dia selalu dimainkan sepanjang 90 menit dalam lima laga beruntun.
Setelah itu, klubnya Roeselare harus berjibaku dengan empat tim dalam satu grup di babak play-off degradasi ke kasta ketiga Belgia. Dari enam pertandingan di babak ini, Sidoel pun kembali menjadi andalan sepanjang 90 menit.
Dengan dua kekalahan, dua imbang dan dua kemenangan, klub yang dibela Sidoel pun mampu terhindar dari degradasi ke kasta ketiga Belgia. Ini tentu sebuah pencapaian untuk seorang pemain pinjaman.
Jika melihat statistik ini, mungkin Reading FC U-23 akan berminat untuk memulangkannya kembali ke Inggris. Bahkan tak mustahil, jika nantinya Sidoel dapat menembus skuat senior Reading FC.
palagi Reading FC memang tampil buruk di Divisi Championship 2018/19. Mereka susah payah mengakhiri musim di posisi ke-20 dari 24 tim, hampir saja terdegradasi.
Siapa yang tahu, mungkin jika Sidoel promosi ke skuat senior, dapat menambah kekuatan Reading FC di musim depan.