Teja Paku Alam Seharusnya Tak Jadi Korban Penalti Kontroversial PSS Sleman vs Semen Padang
INDOSPORT.COM - Teja Paku Alam seharusnya tak jadi korban penalti kontroversial PSS Sleman vs Semen Padang, melihat catatannya di bawah mistar gawang sejauh ini.
Ya, pertandingan pekan ke-2 Liga 1 2019 antara PSS Sleman vs Semen Padang baru saja berakhir dengan skor imbang 1-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (25/05/19) kemarin malam.
Semen Padang sebagai tim tamu berhasil unggul lebih dulu lewat gol dari Rosad Setiawan pada menit 31. Namun, Brian Ferreira berhasil menyamakan kedudukan lewat titik putih penalti, yang ramai dibicarakan karena kontroversial.
Penalti yang didapat oleh PSS Sleman pada menit ke-73 itu memang berbau kontroversial. Kushedya Yudo yang ditempel ketat M. Rifki terjatuh di kotak terlarang.
Setelah dilihat dari tayangan ulang yang beredar di berbagai platform media sosial, memang tak ada kontak secara langsung dari M. Rifki kepada Kushyeda.
Maka dari itu, keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti untuk PSS Sleman langsung menjadi topik utama untuk diperbincangkan baru-baru ini.
Kiper Semen Padang, Teja Paku Alam pun tak kuasa menahan tendangan penalti PSS Sleman yang dieksekusi oleh Brian Ferreira. Namun, dengan kualitas yang dimiliki oleh Teja Paku Alam, sebenarnya gol penalti itu seharusnya tidak terjadi.
1. Kualitas Teja Paku Alam Menurun?
Seperti yang kita ketahui dalam tayangan ulang gol tendangan penalti Brian Ferreira tersebut, Teja Paku Alam bergerak ke arah yang benar-benar salah.
Ini bukan seperti Teja Paku Alam yang kita ketahui sejauh ini. Muncul ke permukaan saat dirinya kembali ke Indonesia pada tahun 2012, usai menimba ilmu bersama Deportivo Indonesia.
Bahkan Teja Paku Alam sudah dipanggil oleh Alfred Riedl untuk membela Timnas Indonesia senior di Piala AFF 2016. Sayang sekali, bersaing dengan kiper-kiper senior seperti Kurnia Meiga dan Andritany Ardhiyasa, dia tak bermain sekali pun.
Namun, sejak saat itu, Teja Paku Alam sering dipanggil ke skuat Timnas Indonesia senior hingga saat ini. Bahkan dalam skuat terakhir yang dipanggil Simon McMenemy, nama Teja Paku Alam masih ada.
Tapi melihat penampilan Teja Paku Alam makin ke sini, nampaknya kualitasnya telah menurun. Dia yang sempat disebut sebagai salah satu kiper Timnas Indonesia yang jago menepis tendangan penalti.
Semua itu tidak terlihat dalam penampilan Teja Paku Alam sejak berseragam Semen Padang di Piala Presiden 2019 dan Liga 1 2019. Menurut transfermarkt, dari total tiga penampilan di kedua kompetisi itu, Teja sudah kebobolan enam gol.
Teja Paku Alam Tepis Penalti Setiap Musimnya
Khusus untuk tendangan penalti karena di laga semalam kebobolan dari titik putih oleh Brian Ferreira, kita masih harus menunggu aksi Teja Paku Alam menepis tendangan penalti di musim ini.
Pasalnya, seperti yang telah ditelusuri, Teja Paku Alam mampu menepis tendangan penalti di setiap musimnya dalam tiga tahun terakhir.
Pada tahun 2016, yang tentu masih sangat diingat adalah saat Teja Paku Alam menepis tendangan penalti striker legendaris Indonesia, Bambang Pamungkas di kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Sementara pada awal tahun 2018 lalu di kompetisi Piala Presiden, Teja Paku Alam kembali menunjukkan kemahirannya menepis penalti. Saat itu, Dedik Setiawan merasakah pahitnya dalam pertandingan babak 8 besar antara Sriwijaya FC vs Arema FC.
Belum lagi di Liga 1 2018 bersama Sriwijaya FC, Teja Paku Alam menepis sebanyak dua tendangan penalti. Saat menghadapi Madura United yang saat itu dieksekusi oleh Zah Rahan dan tendangan striker Persebaya Surabaya, David da Silva.
Mengingat gol Brian Ferreira tersebut merupakan tendangan penalti pertama yang dihadapi oleh Teja Paku Alam di Liga 1 2019 ini, masih wajar rasanya dia kebobolan.
Kita lihat saja, apakah Liga 1 2019 ini Teja Paku Alam dapat kembali membuktikan bahwa dia seorang kiper yang mampu menahan tendagan penalti atau tidak. Tidak ada yang tahu.