Perseru Badak Lampung FC Jadi Bulan-bulanan di Awal Liga 1, Degradasi Semakin Dekat?
INDOSPORT.COM – Perseru Badak Lampung FC harus menerima kenyataan harus terdampar di dasar klasemen sementara Liga 1 hingga pekan ke-2.
Peringkat ke-18 menjadi ganjaran yang harus diterima oleh Perseru BLFC akibat menelan kekalahan dalam 2 pekan pertama Liga 1 2019. Perseru BLFC mengalami kekalahan 0-3 dari Tira-Persikabo dan 0-4 dari PSM Makassar.
Itu artinya Perseru BLFC masih belum mampu mencetak satu gol pun dengan telah kebobolan sebanyak 7 kali. Sontak catatan itu menjadikan Perseru BLFC sebagai salah satu tim dengan start terburuk di awal Liga 1 sejak edisi 2017.
Tentu capaian di 2 laga awal itu menjadi alarm bagi Perseru Badak Lampung FC jika tidak ingin terjatuh semakin dalam. Melihat kondisi itu apakah ancaman degradasi bakal menjerat Perseru Badak Lampung FC musim ini?
1. Kehilangan Tuah Stadion Marora
Sejatinya saat Perseru BLFC memutuskan untuk pindah markas dari Serui menuju Badak Lampung, ada indikasi hal buruk bakal terjadi. Yaitu kerugian karena harus kehilangan tuah stadion Marora.
Selama berkiprah di Liga 1, Perseru kerap mendapatkan poin krusial saat bermain di Stadion Marora yang memang terkenal angker. Hal itu membuat Perseru BLFC selalu selamat dari ancaman degradasi karena mendapatkan poin penting di Marora.
Hal itu dikarenakan letak geografis Stadion Marora yang begitu jauh karena berada di ujung Papua. Sebagai contoh saat Persija Jakarta ingin bermain di sana, maka harus melakukan penerbangan terlebih dulu ke Jayapura, baru setelah itu menggunakan kapal berlayar ke Serui.
Sehingga tim-tim mapan Liga 1 sekalipun selalu datang ke Stadion Marora dalam kondisi yang sudah sangat lelah. Jadi jangan heran, banyak tim yang harus kehilangan poin saat bertandang ke Marora.
Namun fenomena itu sudah tidak mungkin terjadi lagi setelah Perseru memutuskan untuk pindah ke Lampung dengan memakai Stadion Sumpah Pemuda.
Secara geografis, letak Lampung lebih terjangkau oleh mayoritas tim-tim Liga 1 yang kebanyakan berdomisili di Pulau Jawa. Hal itu akan berdampak pada tim lain yang kemungkinan tidak lagi mengalami kelelahan seperti saat main di Marora.
Mungkin memang belum terbukti apakah meninggalkan Marora bakal menjadi hal yang buruk bagi Perseru atau tidak. Tapi tetap ada kemungkinan kalau Stadion Sumpah Pemuda akan lebih bersahabat bagi tim tamu ketimbang Marora karena faktor jarak.
Selain masalah markas, Perseru juga punya masalah lain di lini serang yang kerap membuang peluang dan tidak mampu main klinis sehingga masih belum mampu cetak gol. Sedangkan kebobolan 7 kali menjadi evaluasi kalau lini belakang telalu mudah ditembus.
Memang masih terlalu dini mengatakan Perseru BLFC bakal terdegradasi, tapi jika mereka tidak berbenah di sisi pertahanan dan penyerangan, mungkin hal itu akan terjadi.