Penerapan VAR untuk Liga 1 Indonesia Bakal Pakai Teknologi Murah Buatan Anak Bangsa?
INDOSPORT.COM – Bagian Komite Eksekutif (Exco) PSSI telah memutuskan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) untuk kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Shopee Liga 1 2019.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator lantas diminta untuk membuat kajian dari sisi anggaran dan infrastruktur, sementara PSSI menyiapkan kajian terkait regulasinya.
Penerapan VAR tentu membutuhkan modal dan persiapan matang, termasuk dari segi biaya. Teknologi yang diperkenalkan saat Piala Dunia 2018 lalu itu ternyata memiliki harga yang fantastis.
Berkaca di negara Brasil, Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) sempat mewacanakan penggunaan VAR pada musim 2018/19. Akan tetapi, pihak klub menolak karena enggan membayar biaya yang terlalu mahal.
Menurut situs berita olahraga Brasil, GlobeEsporte, CBF mematok nominal 5,1 juta euro (Rp83 miliar) kepada klub setiap musimnya. Sebanyak 12 klub lantas menolak, 7 sepakat, sementara 1 abstain.
Menurut Presiden Vasco de Gama, Alexandre Campello, keputusan penggunaan VAR hanya ditujukan bagi klub yang berkemampuan finansial mapan.
“Keputusan penggunaan VAR hanya bagi mayoritas yang punya keuangan mapan. Setiap klub harus membayar 500 ribu real Brasil (Rp1,7 miliar) atau 1 juta real Brasil (Rp3,5 miliar) untuk kompetisi penuh,” ujar Campello.
Tentunya jika merujuk pada angka ini, sebagaian klub Liga 1 Indonesia bakal keteteran, begitu juga dengan penyelenggara Liga 1 Indonesia jika harus menggelontorkan dana puluhan miliar untuk teknologi VAR.
Sementara itu, Indonesia sendiri sudah diperkenalkan VAR lewat kompetisi amatir Bandung Premier League (BPL). Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang menyambangi pelaksanaan BPL menyebut, biaya produksi VAR ternyata tidak semahal yang dibayangkan.
"Ternyata VAR murah, hanya 25 juta, tetapi akurasinya membuat tingkat kepercayaan semua pihak terhadap putusan wasit sangat tinggi, saatnya semua liga di Indonesia pakai VAR," kata Imam.
Hebatnya, teknologi garis gawang yang bakal digunakan pada kompetisi sepak bola BPL ini merupakan hasil karya anak negeri alias asli buatan Indonesia.
"BPL Season 3 resmi akan terapkan Goal Line Technology. Saya gunakan teknologi itu untuk mengurangi kesalahan yang terjadi di lapangan. Tentunya untuk VAR sudah pasti,” kata CEO Bandung Premier League (BPL) Doni Setiabudi, atau akrab disapa Jalu.
Meski begitu, penggunaan VAR di Liga 1 2019 tetap perlu membutuhkan kajian, mengingat pertandingan-pertandingan diberlangsungkan di banyak stadion.
Dibutuhkan setidaknya beberapa kamera, monitor, dan perlengkapan lainnya untuk mendukung penggunaan VAR agar fungsinya berjalan maksimal.