4 Alasan Sarri Disarankan Tinggalkan Chelsea di Musim 2019/20
INDOSPORT.COM - Maurizio Sarri berhasil mengantarkan tim besutannya, Chelsea menjadi juara Liga Europa 2019/20. Meski demikian, tak ada salahnya jika dirinya bisa langsung pergi meninggalkan klub asal London Barat tersebut.
Tentu agak aneh, mengingat Sarri baru semusim menangani The Blues dan masih terikat kontrak hingga Juni 2021 mendatang.
Namun dalam sepak bola segalanya bisa saja terjadi, apalagi jika uang sudah berbicara dan peluang menangani klub yang lebih besar mengajukan tawaran.
Hal ini jugalah yang bisa terjadi dan dilakukan oleh mantan Napoli tersebut, bahkan bukan tidak mungkin jika pelatih berusia 60 tahun ini memilih langkah mengejutkan dengan meninggalkan klub Chelsea.
Menariknya lagi, ada 4 alasan yang cukup masuk akal untuk Sarri jika memang diharuskan meninggalkan tim London Biru dan memulai pertualangan baru di musim 2019/20 mendatang.
Apa sajakah itu? Berikut INDOSPORT memaparkannya:
Jaga Nama Baik
Nama Maurizio Sari mencuat saat ia melatih Napoli di musim 2015/16 lalu. Meski selama 3 musim membesut tim berjuluk Partenopei tersebut, namun ia tak pernah sedikit pun memberikan gelar juara.
Kendati demikian, taktik yang ia jalankan beberapa sempat memberikan ancaman bagi rival sekaligus penguasa Serie A Italia dalam beberapa tahun terakhir, yakni Juventus.
Sarri kemudian pindah ke Chelsea di musim 2018/19, di mana pada awal musim ia mampu memberikan permainan yang atraktif bagi permainan Eden Hazard dkk.
Namun sayangnya memasuki pertengahan hingga akhir musim permainan The Blues kurang konsisten hingga membuat timnya terseok-seok di kancah domestik.
Beruntung, jelang berakhirnya musim 2018/19 Chelsea mulai bangkit, bahkan berhasil menjadi juara Liga Europa 2019/20.
Tak hanya itu, Sarri juga berhasil mengembalikan Chelsea ke Liga Champions, di mana pada musim 2018/19 ini mereka tak ikut serta didalamnya.
Oleh karena itu, jika Sarri memutuskan untuk hengkang dari tim London Barat setidaknya ia meninggalkan sedikit kisah yang manis untuk Chelsea.
Hindari Keganasan Roman Abramovich
Bagi penggemar sepak bola sejati, khususnya fans Chelsea, tentu tahu betul jika Roman Abramovich terkenal sangat mudah sekali untuk memecat pelatih dari tim miliknya tersebut.
Tak tanggung-tanggung, meski sang pelatih sudah memberikan gelar juara ataupun memiliki nama besar sekalipun, Abramovich tak pernah sungkan untuk memecatnya.
Sebut saja nama seperti Jose Mourinho, Antonio Conte, Carlo Ancelotti, Rafael Benitez, dan Roberto Di Matteo, mereka adalah sejumlah pelatih yang menjadi korban dari keganasan dari Roman Abramovich.
Padahal, mereka sudah memberikan gelar bergengsi seperti Liga Primer Inggris, Piala FA, Liga Champions, dan Juga Liga Europa.
Hanya karena pada musim berikutnya The Blues bermain kurang konsisten, ia langsung memecatnya dan berharap pelatih yang baru bisa memberikan hasil yang lebih memuaskan.
Terkecuali Rafael Benitez karena memang ia di musim 2012/13 hanya menjabat sebagai pelatih sementara, menggantikan Roberto Di Matteo.
Sarri sendiri sempat terancam dipecat jika Chelsea terlempar dari zona Liga Champions dan tak bisa mengangkat gelar pada musim ini.
Namun karena ancaman tersebut berhasil dilenyapkan oleh Sarri, tentu salah satu langkah yang paling tepat adalah mengundurkan diri. Ya, lebih baik mengundurkan diri daripada dipecat bukan?
1. Selagi Masih Ada Klub Yang Berminat
Meski Sarri kerap disebut akan dipecat oleh Chelsea dalam beberapa bulan terakhir, namun ia tak perlu gundah gulana karena ternyata masih banyak klub yang berminat untuk mendapatkan tanda tangannya.
Kebanyakan, klub yang ingin mendatangkan Sarri berasal dari Italia, yakni Juventus, AC Milan, Inter Milan, dan juga AS Roma.
Bahkan, klub yang disebutkan pertama dikabarkan paling berpeluang untuk merekrut pelatih kelahiran 10 Januari 1959 tersebut.
Tersiar kabar juga dari seluruh berita sepak bola internasional yang mengatakan jika Sarri dan Direktur Juventus, Andrea Agnelli telah melakukan pembicaraan.
Menariknya lagi, Agnelli dikabarkan turut hadir di Stadion Olympic, Baku untuk menyaksikan final Liga Europa 2018/19 antara Chelsea vs Arsenal.
Usut punya usut, niatan Agnelli untuk menonton pertandingna tersebut adalah ingin kembali membahas kesepakatan, bahkan tak menutup kemungkinan untuk menuntaskan proses negosiasi.
Tentunya, selagi masih ada klub yang berminat kepadanya, Sarri bisa memanfaatkan kesempatan tersebut.
Percaya Diri dan Motivasi Masih Tinggi
Jika meninggalkan Chelsea saat ini mungkin bisa juga dibilang sebagai salah satu langkah yang tepat bagi pelatih asli Italia tersebut.
Pasalnya, saat ini Sarri sedang diselimuti oleh perasaan bahagia, percaya diri dan motivasi yang tinggi.
Wajar, karena ia berhasil mengalahkan tekanan yang berada di pundaknya, yaitu sukses memberikan Chelsea tempat di Liga Champions 2019/10 dan juga menjadi juara Liga Europa 2018/19.
Tentunya, selagi rasa percaya diri yang tinggi itu masih ada, ia harus manfaatkan untuk bisa menerima tawaran dari klub yang memberikannya tawaran.