Nico Malau, Eks Striker PSMS Medan Jalani Profesi Mulia demi Sepak Bola Indonesia
INDOSPORT.COM - Nico Malau, nama yang jarang terdengar ini merupakan salah satu wonderkid Timnas Indonesia yang terlupakan dan juga pernah seleksi di Persib Bandung.
Ya, Nico Malau ternyata pernah muncul ke sepak bola Indonesia sebagai salah satu wonderkid karena kemampuannya dribling dan juga gerakan yang lincah.
Nama Nico Malau dikenal oleh belantika sepak bola Indonesia saat dirinya bermain untuk PSMS Medan di Indonesia Super League pada musim 2011/12.
Dia tampil sebanyak 22 kali untuk PSMS Medan dan mencetak lima gol saat itu. Meski gol yang dicetak tidak banyak, kelincahan dan kemampuannya merepotkan pertahanan lawan, membuat Semen Padang kepincut di tahun berikutnya.
Saat di Semen Padang, Nico Malau mendapat panggilan ke skuat Timnas Indonesia U-23 jelang pertandingan persahabatan pada Agustus 2013 lalu. Namun, pada tahun 2015, terjadi dualisme di tubuh PSSI.
Sempat menganggur karena dualisme tersebut, Nico Malau akhirnya kembali bermain dengan bergabung ke Persiba Balikpapan jelang Indonesia Super League 2014. Setelah musim 2014 berakhir, Nico Malau sempat seleksi di Persib Bandung.
1. Gagal Seleksi di Persib Bandung, Sekarang Mengajari Anak-anak
Setelah gagal seleksi di Persib Bandung, Nico Malau ketika dihubungi mengaku sempat kembali ke PSMS Medan. Setelah itu klub-klub seperti PS Bengkulu, Blitar United dan terakhir Persiwa Wamena juga sempat dia bela hingga 2018 lalu.
Setelah meninggalkan Persiwa Wamena usai Liga 2 2018 lalu, sekarang apa yang dilakukan oleh Nico Malau sangatlah mulia. Yaitu mengajari sepak bola pada anak-anak remaja.
"Masih main dan sudah ada tawaran beberapa klub, tapi masih fokus mengurus anak-anak dulu," ucapnya kepada INDOSPORT.
Anak-anak yang dimaksud oleh Nico Malau adalah para pemain yang ada di Sekolah Sepak Bola yang dijalankannya. Biasanya berusia 18 tahun atau di bawah, yang memang ingin menjadi pesepak bola.
Tidak hanya sekadar melatih anak-anak tersebut, Nico Malau ternyata juga membuka jalan untuk anak didiknya yang ingin menjadi pemain profesional. Seperti yang sekarang sedang dilakukan olehnya.
"Saya sedang ada di Pekanbaru mengantar anak-anak dari academik ke klub Liga 3 nasional. Ada dua orang anak yang berusia 18 tahun, rencananya ke AS Abadi dan Tiga Naga FC nanti," lanjutnya lagi.
Saat ini, Nico Malau, yang baru berusia 28 tahun mantap menyebut dirinya sebagai pelatih dari SSB bernama Angkasa Jaya Football Academy yang berada di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Melihat kisah Nico Malau yang menyisihkan waktunya untuk mengurusi anak-anak muda tentu harus menjadi contoh bagi para pemain sepak bola Indonesia lainnya.
Tak perlu menunggu usia menua dan tak lagi aktif bermain sepak bola, untuk memberikan pendidikan dini sepak bola kepada anak-anak. Apa yang dilakukan Nico Malau saat ini, tentunya akan bermanfaat bagi masa depan sepak bola Indonesia nantinya.