Flashback Terakhir Kali All English Final di Liga Champions: Manchester United vs Chelsea
INDOSPORT. COM - 'All English Final' akhirnya kembali menghiasi gelaran Liga Champions. Musim 2018/19 ini, laga puncak kompetisi elite Benua Biru mempertemukan Tottenham Hotspur vs Liverpool.
Ya, sepak bola Inggris dipastikan merajai kawasan Eropa di musim 2018/19. Pasca Chelsea yang menjuarai Liga Europa, kini ada Tottenham Hotspur dan Liverpool yang sama-sama berpeluang merengkuh trofi Liga Champions.
Laga final Liga Champions antara Tottenham Hotspur vs Liverpool tersebut akan dilangsungkan pada Minggu (02/06/19) dini hari. Laga bakal dihelat di markas milik Atletico Madrid, Wanda Metropolitano Stadium.
Khusus untuk Tottenham Hotspur, ini menjadi kali pertama mereka bisa menembus partai final Liga Champions. Sementara bagi Liverpool, laga esok akan menjadi final yang kedua kalinya secara beruntun dalam dua tahun terakhir.
Bila ditarik ke belakang, momen final 'All English Final' di Liga Champions bukan sekali ini saja terjadi. Pada musim 2007/08 silam, final serupa pernah terjadi dan mempertemukan Manchester United vs Chelsea.
1. Pertarungan Dramatis di Babak Adu Penalti
Penghujung musim 2007/08, para penggila sepak bola begitu menanti pertemuan dua klub top Inggris, Manchester United vs Chelsea, di final Liga Champions. Tidak mengherankan, sebab kedua tim kala itu memang memiliki skuat mentereng dengan bintang-bintang top.
Manchester United punya Cristiano Ronaldo yang di musim itu mampu menjadi top skor Liga Primer Inggris dengan torehan 31 gol. Sedangkan Chelsea, duet Frank Lampard dan Didier Drogba sebagai juru gedor sedang ganas-ganasnya.
Kubu Setan Merah lolos ke final setelah mengalahkan Barcelona dengan agregat skor 1-0 di semifinal. Kalau Chelsea, keberhasilan lolos ke final didapat usai menang agregat skor 4-3 atas Liverpool.
Tibalah ke tanggal 21 Mei 2008, Manchester United dan Chelsea saling beradu di Luzhniki Stadium, Moscow. Kedua tim menurunkan komposisi skuat terbaik demi bisa keluar sebagai pemenang.
Laga berjalan 26 menit, keheningan pecah setelah Cristiano Ronaldo mencetak gol pembuka untuk Manchester United. Memanfaatkan umpan silang Wes Brown, Ronaldo sukses merobek jala gawang Chelsea yang dijaga Petr Cech.
Papan skor kemudian berubah lagi jelang turun minum. Menit ke-45, Chelsea sukses menyamakan kedudukan lewat sepakan sang gelandang serang, Frank Lampard.
Pasca gol Lampard, permainan kedua tim nampak berimbang. Meski terus jual beli serangan, papan skor tetap tidak beranjak dari angka 1-1 hingga 120 menit laga.
Pemenang pertandingan lantas harus ditentukan sampai babak adu penalti. Pada babak tos-tosan inilah, drama mulai terjadi.
Carlos Tevez dan Michael Carrick, yang jadi dua eksekutor awal Manchester Unites sukses menjalankan tugasnya. Begitu pula dua penendang awal Chelsea, Michael Ballack dan Juliano Belletti juga mampu menyarangkan bola.
Penendang ketiga MU, Cristiano Ronaldo yang biasa andal dalam mengeksekusi penalti, tiba-tiba menemui kegagalan setelah sepakannya ditepis Petr Cech. Kubu Chelsea pun kian di atas angin, sebab penenang ketiga yang bertugas, Frank Lampard, sukses menjalankan tugasnya.
Hingga ke penendang terakhir Chelsea, John Terry, skor adu penalti masih menunjukkan angka 4-4. Andai Terry bisa menceploskan bola, Chelsea otomatis bisa keluar sebagai juara.
Namun, yang terjadi berikutnya justru di luar dugaan. Terry terpeleset dan sepakannya membentur tiang kanan gawang Manchester United.
Kesialan Chelsea pasca Terry terpeleset, berlanjut ke penendang ketujuhnya, Nicolas Anelka. Sepakan Anelka berhasil ditepis kiper MU, Edwin Van Der Sar dan Manchester United dipastikan keluar sebagai juara Liga Champions.