8 Mantan Los Galacticos Jilid 2 Yang Mungkin Bisa Bangkitkan AC Milan
INDOSPORT.COM - AC Milan sedang dalam tahap kebangkitan menuju kejayaan dan bisa saja delapan mantan bintang Real Madrid bisa membantunya.
Dalam beberapa pekan terakhir, dunia berita olahraga sedang diramaikan dengan dibentuknya Los Galacticos jilid 3 dari klub sepak bola Spanyol, Real Madrid.
Di sisi lain, klub asal Serie A Italia, AC Milan juga sedang membangun tim yang sedang terpuruk dalam beberapa musim terakhir agar bisa kembali bangkit dan Berjaya di pentas Eropa.
Tentu tidak ada salahnya juga jika klub yang bermarkas di San Siro ini mencoba untuk mendatangkan sejumlah nama dari Los Galacticos jilid 2 Madrid yang performanya belum habis.
Terlebih, sejumlah pemain di era Los Galacticos 2 juga beberapa diantaranya sudah memiliki harga yang murah yang bisa saja direkrut oleh Milan.
Siapa sajakah mereka? Berikut pembahasannya:
Karim Benzema
Penyerang asal Prancis ini mungkin bisa dibilang sebagai salah satu pemain kesayangan dari pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane.
Kendati demikian, tak dapat dipungkiri jika masa depan Benzema di Santiago Bernabeu kurang terjamin, mengingat Madrid sudah mendatangkan penyerang baru yang lebih muda dan enerjik, yakni Luka Jovic.
Mantan pemain Lyon ini mungkin sudah termakan usia, namun pergerakkannya dan nalurinya untuk mencetak gol masih tinggi, Milan sendiri kurang lebih sekitar 2 musim yang lalu berminat memboyongnya ke San Siro.
Namun hal itu batal terjadi karena tidak adanya kesepakatan diantara kedua tim, tentu kini Milan bisa kembali berupaya mendatangkan Benzema demi menambah ketajaman lini serang mereka yang saat ini hanya mengandalkan Krzyztof Piatek seorang.
Mesut Ozil
Playmaker asal Jerman ini juga bagian dari Los Galacticos bagian kedua. Keberadaannya saat di Madrid membuat namanya cukup diperhitungkan dan disegani oleh tim lawan.
Ozil saat itu memang selalu menjadi pusat serangan Madrid, termasuk di timnya sekarang Arsenal.
Hanya saja, di musim 2018/19 kemarin, peranannya jarang terlihat karena pelatih Arsenal, Unai Emery tampaknya kurang senang dengan gaya permainanya.
Marcelo
Bisa dikatakan bek kiri asal Brasil ini bukan bagian dari Los Galacticos 2 yang didatangkan pada tahun 2009. Sebab, ia sudah berada di Real Madrid sejak tahun 2007.
Kendati demikian, Marcelo baru berkembang dan menjadi andalan El Real setelah melewati dua tahun pertamanya bersama Los Blancos sehingga ia pun selalu menjadi bagian skuat inti dalam tim berjuluk Los Galacticos jilid dua.
Saat ini, Real Madrid sudah menganggap Marcelo sebagai legenda mereka, sehingga ia pun diberikan kebebasan memilih apakah ingin bertahan atau pindah ke klub lain.
Situasi seperti inilah yang seharusnya bisa dilakukan oleh AC Milan demi mempersolid lini pertahanan mereka, sekaligus dapat menciptakan serangan dari posisi belakang.
1. Angel Di Maria
Gelandang sayap asal Argentina didatangkan Madrid pada tahun 2010. Permainannya benar-benar membuat lini serang Madrid saat itu sangat tajam, di mana selain ada Cristiano Ronaldo ada juga Angel Di Maria yang sebenarnya juga mampu tampill apik.
Sayangnya, performanya mulai meredup kala mendapat beban nomor punggung 7 di Manchester United. Permainannya yang cemerlang semasa di Madrid pun menghilang dan ia berhasil mendapatkannya kembali ketika bermain untuk Paris Saint-Germain (PSG).
Kini, Di Maria telah berusia 31 tahun, namun permainannya masih atraktif. Kendati demikian, bukan berarti Milan tak bisa untuk merekrutnya, apalagi PSG juga pastinya butuh peremajaan skuat dalam tubuhnnya.
Gareth Bale
Nama pemain yang satu ini mungkin sudah terbiasa didengar bukan jika dikaitkan dengan sejumlah klub elite Eropa? Bale juga bisa dibilang pemain era terakhir di Los Galacticos jilid dua karena ia diboyong pada tahun 2013.
Beberapa jam yang lalu, pemain asal Wales ini dikabarkan diminati oleh Bayern Munchen dengan status pinjaman.
Namun Madrid yang sudah tak sabar untuk melepasnya mungkin saja bisa memilih melakukan percakapan dengan AC Milan jika mereka mau merekrutnya secara permanen.
Meski rentan cedera, namun gaya bermain Bale yang cepat serta memiliki tembakan yang keras sepertinya masih bisa dipikirkan Milan untuk menambah daya serang mereka.
Hanya saja, Bale juga harus tahu diri dan siap menerima keadaan jika Milan ingin mendatangkannya namun dengan gaji yang lebih rendah dari yang didapatkannya selama di Milan.
2. Luka Modric
Untuk nama yang satu ini, mungkin terdengar aneh mengingat peranannya masih dibutuhkan oleh Zidane. Modric diboyong pada tahun 2012 lalu.
Tak hanya itu, jikapun akan dijual, playmaker asal Kroasia ini disebut-sebut bakal berlabuh ke Inter Milan. Namun dalam sepak bola segalanya bisa saja terjadi, apalagi jika ia melihat ada mantan rekan setimnya di klub yang sama.
Jika Modric didatangkan oleh AC Milan, jelas tim berjuluk Rossoneri ini akan memiliki duet maut di lini tengah bersama Hakan Calhanoglu.
James Rodriguez
Untuk pemain yang satu ini memiliki persamaan dengan Bale dan Modric. Yang pertama dengan Bale, di mana ia merupakan bagian akhir dari Los Galacticos jilid dua.
Gelandang serang asal Kolombia ini didatangkan Los Blancos dari AS Monaco pada tahun 2014. Permainannya yang cemerlang selama bermain di Piala Dunia 2014 membuatnya banyak direbutkan oleh klub elite Eropa, termasuk Madrid.
Namun dalam 3 musim terakhir keberadaannya benar-benar tak dibutuhkan oleh Los Blancos. Terbukti di musim 2016/17 ia lebih sering duduk di bangku cadangan, sementara pada musim 2017/18 dan 2018/19 kemarin James dipinjamkan ke Bayern Munchen.
Zidane juga sudah menyatakan jika dirinya tidak membutuhkan jasa James dalam racikan taktiknya di musim 2019/20. Artinya, Milan bisa menggunakan jasanya sebagai motor serangan tim dalam merusak lini pertahanan lawan.
Kedua, persamaanya ada pada Luka Modric, yaitu James tengah direbutkan oleh 2 klub sesama Serie A Italia lainnya, yakni Napoli dan Juventus.
Milan bisa saja menikung kedua klub tersebut dengan memberikan jaminan tempat utama, serta melakukan negosiasi yang cepat dengan pihak Los Blancos.
Ricardo Kaka
Legenda AC Milan ini jelas tidak diperlukan sebagai pemain, melainkan sebagai bagian dari Direksi klub mengikuti jejak dari 2 legenda Milan lainnya, Paolo Maldini dan Zvonimir Boban.
Kaka merupakan bagian dari Los Galacticos kedua yang didatangkan Real Madrid pada tahun 2009. Sejauh ini, para legenda Milan sudah mengisi tempat di mantan klub mereka, termasuk Gennaro Gattuso yang pada musim 2018/19 kemarin menjadi pelatih.
Keberadaan Ricardo Kaka, sang mantan Los Galacticos dari Real Madrid tentu bisa menjadi nilai lebih bagi AC Milan untuk membangun apa yang dibutuhkan oleh klub, mulai dari gaya bermain hingga visi misi yang pernah mereka jalankan demi mendapatkan kejayaan klub.