Kiprah Fernando Torres Sebelum Pensiun, Magis Berhenti di Usia 27 Tahun
INDOSPORT.COM - Mantan striker hebat Timnas Spanyol, Fernando Torres resmi memutuskan pensiun sebagai pemain sepak bola, Jumat (21/06/19) siang.
Top skor Euro 2012 ini mengungkapkan pernyataan resmi melalui akun Twitter pribadinya bahwa dirinya sudah memutuskan pensiun dan akan menggelar konferensi pers pada pekan depan.
Kabar pensiun Torres ini tentu mengundang banyak perhatian para pecinta sepak bola dunia. Pasalnya, dia merupakan salah satu striker terbaik asal Spanyol yang pernah mewarnai dunia sepak bola.
Karena kehebatannya itu pun, Torres sudah membela klub-klub besar seperti Atletico Madrid, Liverpool, Chelsea, AC Milan sebelum akhirnya mencoba peruntungan di klub Jepang, Sagan Tosu pada musim panas 2018 lalu.
Selain di level klub, nama Torres juga dieluk-elukkan oleh fans Timnas Spanyol saat era kejayaannya. Dia berhasil memberikan dua gelar juara Euro 2008 dan 2012 serta yang paling bergengsi adalah trofi Piala Dunia 2010 lalu.
Namun ada fakta tersimpan yang benar-benar membuat kita terheran-heran. Yaitu, Fernando Torres seperti uzur sebelum waktunya alias mengalami penurunan kualitas.
Dengan para pemain sepak bola top dunia yang biasanya menikmati masa-masa keemasannya pada periode usia 25-30 tahun, Torres sedikit berbeda. Dirinya yang dinilai punya magis, ternyata terhenti saat usianya baru 27 tahun.
Berikut ulasannya dari INDOSPORT soal magis Fernando Torres yang berhenti saat usianya baru 27 tahun. Padahal harusnya usia tersebut sedang panas-panasnya untuk striker Eropa.
Magis Fernando Torres Terhenti di Usia 27 Tahun
Fernando Torres menapaki karier profesional saat dirinya promosi ke skuat senior Atletico Madrid pada tahun 2001 silam. Bermain selama lima musim bersama Atletico, Torres benar-benar tampil sangat tajam.
Pada musim debutnya di LaLiga Spanyol 2002/03, torehan 13 gol dan satu assist terbilang cukup bagus untuk Torres sebagai striker yang masih berusia 18 tahun saat itu.
Terus menjadi andalan Atletico Madrid untuk mencetak gol, Torres tak pernah mencetak kurang dari 10 gol di setiap musimnya sebelum dia hengkang ke Liverpool pada musim panas 2007 silam.
Bergabung ke klub raksasa Liga Primer Inggris seperti Liverpool saat usianya masih 23 tahun, Torres mampu menjawab ekspektasi di musim debutnya. Dia berhasil mencetak sebanyak 24 gol dan empat assist di Liga Primer Inggris.
Musim berikutnya, Torres kurang beruntung dengan mengalami cedera di dua waktu berbeda yang membuat dia total absen dalam 13 pertandingan Liga Primer Inggris musim 2008/09. Meski diterpa cedera, Torres masih bisa mencetak lebih dari 10 gol, tepatnya 14 gol dan lima assist.
Setelah itu, hingga dua musim berikutnya, Torres terus menjadi kesayangan fans Liverpool. Namun rasa sayang itu berubah ketika sang striker memutuskan untuk pindah ke Chelsea pada bursa transfer musim dingin 2011.
1. Karier Torres Redup setelah Tinggalkan Liverpool
Setelah gabung Chelsea, Torres pun kehilangan rasa sayang dari fans Liverpool. Apalagi pemain yang saat itu berusia 27 tahun, pindah klub pada bursa transfer musim dingin pada Januari 2011.
Di Chelsea, magis Torres seolah-olah terhenti karena catatan golnya menurun drastis. Di paruh kedua Liga Primer Inggris 2010/11, dengan total penampilan 14 pertandingan, Torres hanya mampu mencetak satu gol dan dua assist.
Padahal di paruh pertama musim tersebut saat masih berseragam Liverpool, Torres masih bisa mencetak sembilan gol dari 23 penampilannya. Sungguh jauh berbeda.
Menyambut musim baru, ternyata penampilan Torres semakin merosot bersama Chelsea di Liga Primer Inggris. Tampil selama semusim penuh dengan total 32 penampilan, Torres hanya mampu cetak enam gol dan tujuh assist di liga domestik.
Namun musim 2010/11 tersebut, ada sedikit hal yang mungkin membuat fans Chelsea memaafkan penampilan buruknya. Yaitu gol yang dicetak oleh Torres ke gawang Barcelona di menit injury time yang makin memastikan langkah Chelsea ke final Liga Champions.
Bahkan musim buruk yang dilalui oleh Chelsea saat itu sedikit terobati dengan gelar juara Liga Champions 2010/11. Gol itu pun membuat Fernando Torres mendapat tempat di hati fans Chelsea.
Setelah itu, Torres masih bertahan di Chelsea hingga musim panas 2014 hingga dirinya dipinjamkan ke AC Milan pada Agustus 2014. Bersama AC Milan, Torres juga hanya mencetak satu gol dari 10 penampilan di Serie A Italia 2014/15.
Setelah peminjaman enam bulan, AC Milan secara mengejutkan membeli Torres secara permanen dari Chelsea pada bulan Januari 2015. Namun hanya selang sehari, Milan langsung meminjamkannya ke Atletico Madrid.
Kembali ke Atletico Madrid dengan harapan menemukan kembali magis yang hilang, ternyata tak juga memberi hasil untuk Torres. Dia hanya mencetak tiga gol dari 19 pertandingan yang dimainkan di paruh kedua LaLiga musim 2014/15.
Pada akhir musim 2014/15, Torres pun tidak lanjut dengan AC Milan dan bergabung secara permanen dengan klub yang membesarkannya dulu, Atletico Madrid di musim panas 2015. Hingga tiga musim berlalu di Atletico, Torres tak kunjung kembali produktif.
Kisah Singkat di Sepak Bola Jepang
Saat tawaran dari klub Jepang, Sagan Tosu datang menghampirinya pada musim panas 2018, Torres pun tak berpikir panjang dan menerimanya tepat pada tanggal 10 Juli 2018.
Gabung di paruh kedua J1 League 2018, Torres mampu tampil sebanyak 17 pertandingan dengan mencatat tiga gol dan dua assist. Pada musim 2019, Torres ditunjuk sebagai kapten tim dengan total penampilan 11 pertandingan sejauh musim ini.
Namun saat memasuki pertengahan musim, Torres secara mengejutkan mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya resmi pensiun. Padahal kontraknya masih bertahan hingga Januari 2020 mendatang.
Mungkin Torres mulai sadar bahwa magis ketajamannya mencetak gol tak kunjung kembali dan usianya sudah menginjak 35 tahun. Meski di akhir kariernya tak lagi tajam, tapi aksi-aksi dan cuplikan gol Fernando Torres akan tetap jadi kenangan spesial untuk para pecinta sepak bola dunia.