Leonard Tupamahu: Eks Persija yang Tak Pernah Terbayang Gabung Bali United
INDOSPORT.COM - Tak pernah terbayang dalam benak Leonard Tupamahu akan menjadi bagian Bali United musim ini. Dengan usia yang tak lagi muda, Leonard sempat mengira Bali United tak pernah meliriknya.
Leonard sempat identik dengan Persija Jakarta pada awal karier sebagai pesepak bola profesional. Tim ini dibelanya pada musim 2002 serta musim 2004 hingga 2009. Lalu petualangannya berlanjut ke Arema FC, Persema Malang, Pelita Bandung Raya, Persiram Raja Ampat, Barito Putera dan Borneo FC.
Tak terbayang dirinya akan terbang ke Pulau Dewata musim ini. Sempat terpikir karirnya akan kembali berlanjut bersama Borneo FC, setelah pertama gabung pada 2016 lalu.
Namun takdir berkata lain. Leonard bukan saja direkrut Bali United. Justru dalam partai yang sudah dijalani tim Serdadu Tridatu, Leonardo Tupamahu menjadi sosok tak tergantikan. Dia menjadi palang pintu bersama bek jangkung asal Brasil, Willian Pacheco.
Mimpi Leonard untuk meraih gelar liga pun kembali terbuka. Keinginan ini sekaligus membayar kegagalan saat hampir juara bersama Arema FC musim 2010/2011. Kala itu, Arema FC mengakhiri kompetisi sebagai runner up.
Kepada INDOSPORT, Leonard menceritakan proses kepindahan ke Bali United, suasana tim hingga nikmatnya tinggal di Pulau Dewata.
Berikut petikan wawancara dengan Leonard, Jumat (21/6/19) di Bali United Cafe, Gianyar.
1. Perasaan Gabung Bali United
INDOSPORT: Bergabung dengan Bali United rasanya seperti apa nih?
Leonard Tupamahu: Saya jujur senang sekali gabung tim sekelas Bali United. Punya suporter militan, mendapat dukungan luar biasa dari manajemen, punya teman-teman luar biasa di tim dan pelatih juga luar biasa. Saya senang sekali bisa gabung Bali United.
INDOSPORT: Menyangka nggak sih musim ini akan direkrut Bali United?
Leonard Tupamahu: Jujur saya tidak menyangka, karena saya tahu, Bali United pasti nggak akan incar saya, Borneo pasti nggak mau lah saya kesini. Tapi puji tuhan ini semua karena tuhan. Ada orang yang masih percaya sama saya. Coach Teco percaya sama saya, walaupun saya nggak ada hubungan sama coach Teco sebelumnya. Saya anggap semua ini berkat tuhan saja saya bisa ke Bali United
INDOSPORT: Dengan usia yang tidak lagi muda, bagaimana bersaing untuk menjadi starter Bali United?Leonardo
Leonard Tupamahu: Agak sulit juga ya, nggak banyak energi positif yang saya dapat dari luar, soal umur yang sudah tua. Penting banget dari dalam diri sendiri, tetap berpikir positif. Saya taruh semua itu di doa sama pikirkan saya, kalau saya itu masih bisa bersaing. Saya yakin sama diri saya, saya lakukan itu dalam latihan, puji tuhan itu bisa jalan. Ketika doa dan latihan pasti nanti ada jalannya.
INDOSPORT: Ada porsi latihan tambahan nggak untuk menjaga kondisi, agar bisa bersaing di Bali United?
Leonard Tupamahu: Harus, bukan cuma sekadar latihan, nutrisi tambahan itu perlu. Latihan tambahan penting juga, di luar latihan dari pelatih. Tips saya kalau pemain sudah tua pasti hilang speed, jadi kita harus jaga, supaya kita tidak kalah bersaing dengan anak-anak muda sekarang yang cepat-cepat. Striker dan sayap sekarang cepat-cepat, sedangkan saya pemain bertahan, itu yang tetap saya jaga, tidak boleh speed kurang dan tetap agresif, sebagai ciri main saya sebagai pemain lama.
2. Kans Bali united Juara Menurut Leonard Tupamahu
INDOSPORT: Di Borneo FC sempat digeser sebagai bek sayap, dan sekarang di Bali United dikembalikan ke bek tengah. Sebenarnya, apa sih perbedaan paling mencolok?
Leonard Tupamahu: Bek kanan harus sering bantu serangan. Full back modern sekarang kan bukan hanya bantu bertahan, harus naik turun, prosentase sekitar enam puluh persen bertahan dan empat puluh persen menyerang. Kalau defender prosentase hanya delapan puluh banding dua puluh. Dua puluh persen itu hanya naik saat corner kick. Fokus menjaga area dan membaca serangan lawan.
INDOSPORT: Kalau lihat kans Bali United menjadi juara musim ini seperti apa?
Leonard Tupamahu: Bali United punya peluang sama dengan tim lain. Sekarang, kalau saya jagoin sekarang, mungkin Madura United punya tim bagus, punya pemain yang siap untuk juara. Kalau saya lihat pertandingan yang sudah dijalani, kita punya kans yang sama dengan tim yang target juara.
INDOSPORT: Langkah Bali United melepas saham ke BEI, mendapat dana besar dari itu, ada efek positif nggak sih ke tim secara langsung?
Leonard Tupamahu: Kalau nanti apa yang didapat dari saham untuk ke tim, pasti akan ada hal-hal positif. Kalau memang niatnya mau bangun infrastruktur latihan, kita menyambut baik sekali. Karena memang lapangan sekarang belum terlalu memadai, belum terlalu bagus. Kalau dibangun standar luar negeri, wow itu pasti ke pemain sangat positif.
INDOSPORT: Lapangan seperti apa sih yang diinginkan pemain?
Leonard Tupamahu: Ya lapangan yang empuk, rumputnya bagus, seperti lapangan di Stadion Dipta ini pasti bahagia sekali. Kalau lapangan latihan yang sekarang agak keras, karena di Trisakti dipakai banyak tim, intensitas terlalu banyak. Kalau Dipta dipakai hanya pertandingan, pasti kualitas beda, lebih bagus.
INDOSPORT: Lalu selama bermain disini, apa rasanya tinggal di Bali?
Leonard Tupamahu: Itu salah satu keuntungan juga. Kita tidak perlu berlibur, setiap hari rasanya juga seperti liburan, walaupun bukan berarti setiap hari saya liburan ya. Enak sih tempatnya, kotanya juga aman. Kan keluarga saya bawa kesini juga, ada rumah di Kuta. Walaupun keluarga saya tinggal tour jauh, waktunya lama, keluarga aman, nggak ada masalah.
INDOSPORT: Pantai yang jadi favorit selama berada di Bali apa nih?
Leonard Tupamahu: Sama istri dan anak, favoritnya di Seminyak di Double Six Beach. Disitu ombaknya nggak terlalu gede. Paling sama Kuta. Bolak-balik antara Kuta sama Seminyak, yang dekat sama tempat tinggal aja.
Penulis: Novik Lukman