Suriname, Tetangga Jauh Masyarakat Jawa yang Jadi Gudangnya Pesepak bola Top Dunia
INDOSPORT.COM - Berikut profil singkat negara Suriname, tetangga jauh masyarakat Jawa yang sampai saat ini masih menjadi penghasil bintang sepak bola dunia.
Mungkin bagi sebagian warga Indonesia sudah mengenal Suriname, sebuah negara kecil di kawasan Amerika Selatan yang cukup kental dengan Budaya Jawa.
Suriname menjadi terkenal di Indonesia lantaran masih menyimpan kebudayaan Jawa yang dibawa sejak akhir abad ke-19, tepatnya saat migrasi orang Jawa ke sana di era kolonial Belanda.
Para imigran Jawa tersebut dipindahkan ke Suriname untuk dijadikan pekerja kontrak di perkebunan milik Belanda. Mereka menjadi budak pengganti sebelumnya yang dianggap bermasalah.
Walau sudah cukup lama, namun sampai saat ini masih banyak etnis Jawa yang menduduki posisi penting di pemerintahan Suriname. Pada 2015, salah seorang keturunan Banyumas bernama Raymond Sapoen bahkan mewarnai Pemilihan Presiden Suriname.
Kembali ke masalah sepak bola, selain memiliki ikatan kental dengan Indonesia khususnya masyarakat Jawa, negara Suriname ternyata juga dikenal sebagai gudangnya pesepak bola top dunia.
Secara peringkat FIFA memang Suriname tak terlalu menonjol. Mereka juga hanya menduduki urutan ke-152, berselisih cukup jauh dari Filipina yang bertengger di urutan 126.
Namun dari catatan yang ada, cukup banyak pemain sepak bola dunia, terutama asal Belanda, yang memiliki darah keturunan Suriname, antara lain Ruud Gullit, Frank Rijkaard, Patrick Kluivert dan Clarence Seedorf.
Nama yang disebut terakhir misalnya. Mantan gelandang timnas Belanda sekaligus legenda AC Milan ini tercatat lahir di Paramaribo, Suriname.
Tak cuma numpang lahir, Clarence Seedorf pun memiliki rasa cinta yang amat dalam terhadap tanah kelahirannya. Di pulau yang dahulu didatangi kuli-kuli kontrak Belanda asal Pulau Jawa itu, dia banyak terlibat proyek pembangunan.
Teranyar, pemain yang pernah mencicipi mencicipi tiga gelar Liga Champions ini ikut berpartisipasi dalam pembangunan stadion yang kemudian menggunakan namanya dan dijadikan venue gelaran Liga Para Juniors Suriname.
Bukan cuma di era 1990-an, negara Suriname juga masih 'melahirkan' bakat sepak bola top sampai saat ini. Teranyar adalah duo Liverpool yakni Georginio Wijnaldum dan Virgil van Dijk, yang diketahui juga memiliki darah Suriname.
Meski Suriname tak cukup beruntung dengan pemain lokalnya di kancah sepak bola dunia, setidaknya mereka masih bisa berbangga lantaran ada sejumlah pemain top yang menyandang status Suriname dalam identitasnya.
Bahkan akan menjadi kejutan jika suatu saat Suriname meresmikan sistem kewarganegaraan ganda, dipastikan skuat sepak bola mereka bisa menjadi kekuatan baru di Amerika Selatan.
Pada 26 Desember 2014, ide dwi kewarganegaraan sempat terealisasi, di mana timnas Suriname menggunakan para pemain keturunan Belanda dalam sebuah pertandingan melawan Trinidad-Tobago.
Meski bukan pertandingan resmi, namun jika melihat skuat yang ada, kekuatan mereka saat itu bisa menjadi ancaman serius. Sebut saja nama Gianni Zuiverloon, pemain muda yang berhasil membantu Belanda meraih Piala Eropa U-21 ini mau bergabung dengan Suriname.
Sayangnya, prospek yang cukup baik tak diikuti kepastian apakah Suriname benar-benar akan meresmikan penggunaan dwi kewarganegaraan demi kemajuan sepak bola mereka.