Adu Statistik Simon McMenemy vs Akira Nishino, Timnas Indonesia Makin Kalah Saing?
INDOSPORT.COM - Melihat perbandingan statistik antara Simon McMenemy dan calon pelatih Thailand Akira Nishino, Timnas Indonesia makin kalah saing dengan tim rival?
Sebelumnya dari lansiran laman berita Kyodo News, Federasi Sepak bola Thailand (FAT) telah sepakat menunjuk Akira Nishino sebagai pelatih timnas Thailand, tapi ia baru bisa menandatangani kontrak pada pekan depan.
Meski telah sepakat, namun Ketua Umum FAT, Somyot Pumpanmuang belum akan mengenalkan Akira sebagai pelatih dalam waktu dekat lantaran pihaknya masih melakukan finalisasi kontrak dentgan sang juru latih.
Nishino sendiri saat ini sudah berada di Thailand. Selain untuk menyelesaikan kesepakatan itu, dia juga dijadwalkan akan menghadiri sejumlah pertandingan Liga Thailand selama sepekan penuh.
Jika kesepakatan antara Thailand dan Akira terealisasi, maka akan menjadi kejutan bahkan mungkin ancaman bagi Timnas lain di kawasan ASEAN hingga Asia, lantaran Thailand bisa menjadi kuda hitam yang cukup berbahaya.
Jelang kepastian tersebut, menarik untuk menyimak perbandingan statistik dari Akira Nishino dengan pelatih Timnas Indonesia saat ini, Simon McMenemy. Benarkah Timnas akan makin kalah saing, jika Thailand resmi diarsiteki Akira Nishino?
Perbandingan pertama datang dari sisi gelar, dari laman transfermarkt.com diketahui jika Akira Nishino meraih prestasi yang lebih mentereng ketimbang McMenemy.
Total selama berkarier, Akira Nishino telah mendapatkan tujuh gelar di level klub, di antaranya adalah Liga Jepang, Piala Jepang, Piala Liga Jepang, Piala Super Jepang, serta Liga Champions Asia
Sementara Simon McMenemy hanya meraih satu gelar tertinggi Liga Indonesia bersama Bhayangkara FC musim 2017 lalu, serta satu gelar piala Liga Filipina tahun 2014.
Untuk level Timnas, kedua pelatih memang belum pernah meraih gelar bergengsi. Namun Akira Nishino masih lebih unggul ketimbang Simon McMenemy, di mana juru latih berusia 64 tahun itu sukses membawa Jepang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia tahun 2018.
Sementara Simon McMenemy, hanya mampu membawa Timnas Filipina melangkah ke babak semifinal Piala AFF 2010. Meski McMenemy sukses melangkah lebih jauh, yakni ke partai semifinal namun level kompetisi yang dijalani jauh berbeda dengan yang diikuti Akira Nishino.
Selama menangani Jepang pun rapor Akira tebilang mentereng, total dari dari tujuh pertandingan ia mampu meraih dua kemenangan, empat kekalahan, serta sisanya seri.
Kemenangan yang diraih Jepang pun datang dari tim yang levelnya jauh di atas para peserta Piala AFF, antara lain Kolombia yang mampu mereka tumbangkan 1-2, serta Paraguay dengan skor 4-2.
Simon McMenemy yang baru tiga pertandingan menangani Timnas sejatinya tak cukup buruk. Namun jika melihat lawan yang dihadapi serta level yang seharusnya dimainkan Timnas Indonesia, hasil dua kemenangan kontra Myanmar dan Vanuatu bukanlah catatan yang harus dibanggakan.
Dengan perbandingan statistik serta gelar yang diraih dua pelatih tersebut, akan sangat menakutkan jika Thailand resmi dilatih Akira Nishino. Bisa jadi skuat Gaja Putih mampu menjadi negara ASEAN berikutnya setelah Hindia-Belanda atau Indonesia, yang berhasil tampil di Piala Dunia.