Kunci Sukses Tira-Persikabo di Awal Liga 1: Berkat ‘Trisula Liverpool’, Ciro-Osas-Arnaud
INDOSPORT.COM - Banyak orang terheran-heran ketika melihat pemuncak klasemen sementara Shopee Liga 1 2019 saat ini adalah Tira-Persikabo, mengapa mereka bisa berada di sana?
Sebelum Liga 1 2019 dimulai, banyak yang memprediksi sejumlah tim papan atas bakal berjaya di puncak seperti Persija Jakarta, Madura United, Bali United, PSM Makassar, Persebaya Surabaya, Arema FC, Persib Bandung, dan masih banyak lagi.
Tidak banyak yang memperkirakan anak asuh Rahmad Darmawan berada di puncak klasemen, setidaknya hingga pekan kesembilan. Semakin mengejutkan lagi jika melihat status Tira-Persikabo sebagai satu-satunya tim yang belum kalah di Liga 1.
Akibatnya, kini sejumlah klub di Indonesia mulai memperhatikan sepak terjang Tira-Persikabo untuk menemukan titik lemahnya. Tak hanya titik lemahnya saja, banyak juga para pecinta sepak bola Indonesia penasaran mengapa mereka bisa se-gacor itu?
Berikut INDOSPORT mencoba untuk memaparkan analisis kunci sukses Tira-Persikabo di awal Liga 1 2019 hanya untuk Anda.
1. Ciro-Osas-Arnaud = Firmino-Mane-Salah
Statistik berbicara bahwa Tira-Persikabo untuk saat ini adalah tim terproduktif di Liga 1 dengan catatan 19 gol dalam sembilan laga. Artinya, bakal ada setidaknya dua gol dalam setiap laga Liga 1 yang dilalui Tira-Persikabo.
Jika kita mencari tahu akar produktifitas gol dari Tira-Persikabo yang begitu tinggi, maka akan sampai pada trisula maut yaitu Ciro Alves, Osas Saha, dan Loris Arnaud. Ketiga penyerang Tira-Persikabo itu menjadi mesin gol utama tim.
Ciro Alves dengan catatan tujuh gol, sementara Osas Saha dan Loris Arnaud kompak pada torehan masing-masing tiga gol. Itu artinya 13 dari 19 gol Tira-Persikabo berasal dari trisula Ciro-Osas-Arnaud, atau dengan kata lain lebih dari 2/3 gol diciptakan oleh trisula itu.
Tak hanya catatan gol, torehan assist dari para pemain juga cukup signifikan bagi Tira-Persikabo. Dengan rincian Ciro Alves di empat, Osas Saha tiga, dan terakhir Loris Arnaud satu.
Jika data produktifitas gol Tira-Persikabo mau dibedah lebih dalam, maka akan didapatkan kesimpulan bahwa trisula maut itu saling bahu-membahu membantu rekannya mencetak gol. Permutasi dari kerja sama ketiga pemain itu bisa dilihat dalam tabel berikut.
Gol | Assists | Jumlah |
---|---|---|
Ciro Alves | Loris Arnaud | 1 |
Ciro Alves | Osas Saha | 2 |
Loris Arnaud | Ciro Alves | 2 |
Osas Saha | Ciro Alves | 1 |
itu data secara kuantitatif, jika ingin melihat dari segi kualitatif, maka akan didapatkan bahwa pergerakan antara Ciro-Osas-Arnaud begitu cair. Sebagai contoh untuk posisi penyerang tengah saja bisa ditempati secara bergantian oleh Ciro, Osas, atau Arnaud.
Jika salah satu pemain sudah berada di tengah, maka yang lain akan berlari ke sisi sayap untuk membuka celah atau sekadar mengalihkan perhatian. Pergerakan trisula maut Tira-Persikabo itu seakan mengingatkan kita pada kepunyaan Liverpool.
Tak lain dan tak bukan adalah trisula Roberto Firmino-Sadio Mane-Mohamed Salah yang biasa disingkat oleh orang Indonesia menjadi FirManSah. Pergerakan yang begitu liar dari Firmansah sangat efektif sehingga sanggup membawa Liverpool juara Liga Champions musim lalu.
Lantas apakah trisula Ciro-Osas-Arnaud akan membawa pulang trofi bagi Tira-Persikabo? Menarik dinantikan sepak terjang anak asuh Rahmad Darmawan selanjutnya di Shopee Liga 1 2019.