Kilas Final Piala Indonesia 2007: Mencuatnya Kekuatan Sriwijaya FC
INDOSPORT.COM - Ternyata ada kilas balik mengejutkan pada final Piala Indonesia 2007 atau 12 tahun silam, di mana kekuatan Sriwijaya FC mencuat ke permukaan publik.
Piala Indonesia 2007 merupakan kompetisi yang telah bergulir tiga kali sejak diadakan pada 2005 silam.
Ajang Piala Indonesia saat itu dinilai unik karena menjadi kompetisi yang menggabungkan seluruh tim di Tanah Air meski beda kasta.
Unik di sini ialah Piala Indonesia mampu mempertemukan klub-klub kasta bawah dengan raksasa yang bermain di liga teratas Bumi Pertiwi.
Selain itu terkadang tim lemah malah bisa mengandaskan perjuangan klub papan atas yang mewah. Sehingga menjadi hiburan dan catatan sejarah tersendiri.
Piala Indonesia 2007 atau saat itu disebut Copa Indonesia 2007 (karena disponsori produk rokok Dji Sam Soe) menghadirkan pertandingan panas di babak final.
Laga puncak mempertemukan wakil timur Indonesia Persipura Jayapura melawan wakil dari barat Tanah Air Sriwijaya FC pada 13 Januari 2008 silam.
Persipura pada edisi 2006 gagal merengkuh trofi Piala Indonesia untuk pertama kalinya usai kalah 0-2 dari Arema Malang. Tentu target juara sudah dicanangkan.
Sementara itu Sriwijaya FC menjalani debut perdana di final Piala Indonesia 2007. Laskar Wong Kito hadir dengan kekuatan yang begitu kuat saat itu.
Pertandingan Persipura vs Sriwijaya FC berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pukul 15.30 WIB.
Laga ini dipimpin wasit kenamaan Indonesia, yakni Jimmy Napitupulu. Tercatat pula kursi tribune yang terisi mencapai 25 ribu penonton.
Sejak awal pertandingan, Persipura langsung menggebrak pertahanan lawan dengan permainan khas Indonesia timur yang begitu ciamik.
Bagaimana tidak, Persipura mampu unggul lebih dulu lewat gol cepat striker Ernest Jeremiah pada menit ke-6 sehingga membuat pendukung Mutiara Hitam bersuka cita.
Sriwijaya FC mencoba untuk melakukan serangan cepat untuk bisa menyamakan kedudukan. Namun hasilnya nihil lantaran pertahanan Persipura begitu kokoh.
Jual-beli serangan terus terjadi hingga babak pertama usai. Hal ini memperlihatkan Sriwijaya FC bukan tim sembarangan yang bisa merepotkan kekuatan Persipura.
Pada babak kedua, Sriwijaya FC berusaha menekan dari berbagai sisi. Berbagai percobaan telah dilakukan hingga akhirnya membuahkan hasil.
Di mana striker asing Keith Kayamba Gumbs mampu mengoyak gawang Persipura pada menit ke-73. Hal ini membuat skor menjadi sama kuat 1-1.
Gol tersebut membuat pendukung lawan kembali ada suaranya, sedangkan Persipura tertekan akan kebangkitan Sriwijaya FC.
Meski begitu hingga wasit Jimmy Napitupulu meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak kedua tak ada gol tambahan. Sehingga laga memasuki babak 2x15 menit.
Pergantian pemain dilakukan guna mengubah permainan dan mencuri gol penting. Tetapi hal tersebut tak mengubah hasil apapun sampai masuk ke babak penalti.
Pada babak penentuan ini, tiga pemain Persipura Eduard Ivakdalam, David da Rocha, dan Beto Goncalves gagal menyarangkan satu bola pun ke gawang Ferry Rotinsulu.
Sedangkan tiga penggawa Sriwijaya FC, yakni Keith Kayamba Gumbs, Zah Rahan, dan Anoure Obiora Richard sukses menceploskan bola. Hanya sepakan Tony Sucipto yang tak berujung gol.
Dengan kemenangan ini, Sriwijaya FC berhasil menunjukan kekuatan kuat mereka terhadap publik Indonesia. Sebab Laskar Wong Kito merupakan klub baru yang berdiri pada 2004 silam.
Susunan Pemain:
Persipura Jayapura (3-5-2); Yandri Pitoy; Ricardo Salampessy, Jack Komboy, Bio Paulin; Stevie Bonsapia, Eduard Ivakdalam (C), Heru Nerly, Paulo Rumere, Victor Igbonefo; Ernest Jeremian Chukwima, Beto Goncalves.
Cadangan: Mirzal Usman; David da Rocha, Imanuel Wanggai, Ian Louis Kabes, Gerald Pangkali, Feridansyah, Yustinus Pae.
Pelatih: Raja Isa (Malaysia);
Sriwijaya FC (4-2-3-1): Ferry Rotinsulu; Ambrizal, Marthen Christian Warobay, Isnan Ali, Renato Elias (C); Anoure Abiora Richad, Zah Rahan Krangar; Benben Barlian, Slamet Riyadi, Wijay; Ketih Kayamba Gumbs.
Cadangan: Tony Sucipto, Dian Fachrudin, Mohammad Mauly Lessy, Oktavianus, Dede Sulaiman.
Pelatih: Rahmad Darmawan (Indonesia).