3 Faktor yang Menyebabkan Performa Liverpool di Pramusim Kacau Balau
INDOSPORT.COM - Pramusim biasanya jadi kesempatan setiap klub-klub di dunia untuk melakukan pembenahan dan persiapan, sebelum menyambut kompetisi musim baru.
Hal tersebut juga dijalani oleh kebanyak klub di Eropa, khususnya tim-tim ternama yang mempunyai target juara. Maka dari itu, mereka melakukannya dengan serius guna meraih hasil maksimal.
Sayangnya, tidak semua bisa berjalan sesuai harapan seperti yang dialami oleh Liverpool. Jawara Liga Champions musim lalu itu secara mengejutkan tampil buruk, selama pramusim.
Dari enam laga uji coba yang dimainkan sejauh ini, The Reds hanya mampu meraih dua kemenangan. Itu pun mereka dapat saat bertemu dua klub Inggris yang bermain di kasta rendah yakni Tranmere Rovers dan Bradford City.
Selebihnya, tiga kekalahan mereka alami kala melawan Borussia Dortmund (2-3), Sevilla (1-2) dan yang terkini, mereka dihajar Napoli 3-0, pada Minggu (28/07/19). Sedangkan satu laga lainnya berakhir imbang 2-2 melawan Sporting Lisbon.
Tren negatif ini secepat mungkin harus segera diperbaiki oleh Jurgen Klopp. Sebab, pekan depan mereka akan menghadapi Manchester City di Community Shield pada Minggu (04/08/19) di Stadion Wembley.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan performa Liverpool buruk di pramusim. Apa saja itu? Berikut rangkumannya:
1. Tanpa Pemain Utama
Hasil buruk yang dialami Liverpool memang bisa dibilang wajar, sebab Jurgen Klopp tidak bisa memainkan the winning team mereka.
Ada sekitar enam pemain andalan yang absen selama pramusim, yakni Mohamed Salah, Alisson Becker, Sadio Mane, Roberto Firmino, Xherdan Shaqiri dan Naby Keita. Dua nama terakhir mengalami cedera.
"Kehilangan enam pemain itu cukup aneh. Kami bisa menghadapi pramusim tanpa beberapa pemain dari waktu ke waktu. Tapi tahun ini sangat sulit, karena kehilangan pemain utama sejak awal dan sampai beberapa hari sebelum atau kami memulai musim baru, itu tidak bagus," keluh Klopp dikutip dari Express.
2. Sulit Kembangkan Taktik
Akibat dari banyaknya pemain utama yang absen, Jurgen Klopp kesulitan mengembangkan taktik dan program baru yang sudah direncanakan untuk musim baru selama pramusim.
Salah satu pekerjaan rumah yang wajib dibenahi Klopp adalah penyelesaian akhir. Hal itu bisa dilihat ketika mereka melawan Napoli.
Menguasai jalannya laga sampai 59 persen, dan memeliki 12 tendangan ke arah gawang tak ada satu pun yang berbuah gol. Bahkan hanya tiga yang mampu mengarah tepat sasaran. Padahal, musim lalu lini serangan The Reds sangat menakutkan.
3. Gaya Main yang Sudah Bisa Ditebak
Tanpa trio andalannya Mohammed Salah, Roberto Firmino dan Sadio Mane, Liverpool gagal tampil trengginas. Selain karena absennya ketiga pemain itu selama pramusim, bisa jadi gaya bermain The Reds sudah bisa dibaca oleh lawan.
Sebab, Liverpool musim ini tak banyak belanja pemain untuk menambah kekuatan mereka. Hampir 90 persen Liverpool dibawah asuhan Jurgen Klopp musim ini mempertahankan skuat yang sama seperti musim lalu.
"Kami coba melakukan persiapan sebaik mungkin. Kami harus berjuang 100 persen pada awal musim, dengan segala yang kami miliki dan jika lawan-lawan menganalisa maka mereka akan berpikir menghadapi kami akan mudah sekarang ini," tutur juru taktik asal Jerman itu.