3 Kontroversi di Laga Persela vs Borneo FC yang Dipimpin Wasit Wawan Rapiko
INDOSPORT.COM – Pertandingan pekan ke-11 Shopee Liga 1 2019 antara Persela Lamongan vs Borneo FC, Senin (29/07/19), di Stadion Surajaya, Lamongan diwarnai sejumlah kontroversi.
Wasit Wawan Rapiko asal Riau yang memimpin pertandingan Persela Lamongan vs Borneo FC dianggap kurang tegas. Hal itu sempat menyulut emosi pemain, pelatih, dan suporter di stadion.
Pertandingan yang sejatinya berakhir di menit ke-90 justru terpaksa molor. Laga antara Persela Lamongan vs Borneo FC berakhir dengan skor imbang 2-2.
Imbasnya, terjadi kekacauan di lapangan seusai pertandingan Persela Lamongan vs Borneo FC berakhir. Penonton yang tidak puas memasuki stadion dan berusaha menyerang wasit Wawan Rapiko.
Kacaunya pertandingan Persela Lamongan vs Borneo FC ditengarai karena adanya sejumlah kontroversi yang dibuat wasit Wawan Rapiko.
Berikut portal berita olahraga INDOSPORT merangkum 3 kontroversi pada pertandingan Persela Lamongan vs Borneo FC yang dipimpin wasit Wawan Rapiko.
1. 3 Kontroversi di Laga Persela vs Borneo FC
Penalti Borneo FC
Wasit Wawan Rapiko memberikan penalti kepada Borneo FC di menit ke-88 setelah kiper Persela Lamongan, Dwi Kuswanto, melakukan pelanggaran (menanduk kepala) kepada pemain Borneo FC, Wahyudi Hamisi.
Penalti tersebut menuai protes dari para pemain Persela Lamongan karena tandukkan itu terjadi bukan dalam proses perebutan bola atau pertandingan yang sedang bergulir.
Meski begitu, menurut aturan FIFA, tindakan Dwi Kuswanto tercantum dalam law of the game FIFA 2018/19 halaman 109 dan masuk dalam kategori perbuatan kekerasan (violent conduct).
Berdasarkan peraturan tersebut, wasit diperbolehkan untuk memberikan hadiah penalti jika perbuatan kekerasan itu terjadi dalam kotak penalti tim yang sedang bertahan.
Kartu Merah Wahyudi Hamisi
Insiden di kotak penalti Persela Lamongan melibatkan kiper Dwi Kuswanto dan Wahyudi Hamisi setelah keduanya terlibat duel udara.
Dwi Kuswanto tiba-tiba melayangkan tandukan ke arah kepala Wahyudi Hamisi. Wasit Wawan Rapiko tanpa pikir panjang langsung memberikan kartu merah kepada kedua pemain, bukan hanya Dwi Kuswanto seorang.
Keputusan tersebut membuat Manajer Borneo FC, Andri Dauhri Husain, merasa tidak puas dalam menegakkan regulasi pertandingan.
"Jelas kami dirugikan dengan kartu merah, penalti pun kami terima. Tapi bukan itu, kompetisi ini regulasinya harus dipertegas."
"Jangan sampai regulasi yang jelas-jelas sifatnya sudah diketahui di awal tapi kita tahunya di tengah jalan," ungkap Andri Dauhri Husain seusai pertandingan.
Pertandingan Molor
Penalti yang dihadiahkan kepada Borneo FC membuat pertandingan sempat terhenti. Kubu Persela Lamongan melakukan protes bahkan pelatih Nilmaizar sampai menghampiri dan meminta penjelasan wasit.
Ketidaktegasan wasit Wawan Rapiko membuat pertandingan menjadi molor. Penalti yang didapat menit ke-88 baru dilakukan menit ke-90+26.
Lerby Eliandry lantas sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah menaklukkan kiper pengganti Persela Lamongan, Dian Agus Prasetyo. Laga Persela Lamongan vs Borneo FC diakhiri pada menit ke-117.