Pilih Wolves, Ini 3 Alasan Cutrone Bisa ‘Bersyukur’ Tinggalkan AC Milan
INDOSPORT.COM - Striker muda Italia, Patrick Cutrone, punya tiga alasan bisa ‘bersyukur’ meninggalkan AC Milan yang telah ia bela sejak di akademi pada 2006.
Cutrone akhirnya dijual juga oleh AC Milan. Pelatih Marco Giampaolo tidak bisa lagi menahan pemain berusia 21 tahun itu pergi dari San Siro demi mendatangkan striker yang lebih baik.
Penampilan Cutrone selama ini memang kurang begitu menggigit. Catatan sembilan gol dan dua assist dalam 43 pertandingan di semua kompetisi masih belum dianggap memuaskan.
Alhasil, Patrick Cutrone memilih menerima pinangan klub Liga Primer Inggris, Wolverhampton Wanderers pada bursa transfer musim panas 2019/20.
"Saya sangat senang berada di sini karena Wolves sangat menginginkan saya. Saya siap memberikan segalanya untuk tim ini. Bisa bermain di Premier League untuk Wolves sangat fantastis. Saya sudah tidak sabar," cetus Patrick Cutrone melalui laman resmi klub Wolverhampton Wanderers.
Patrick Cutrone bisa jadi ‘bersyukur’ meninggalkan AC Milan karena tiga alasan. Berikut portal berita olahraga INDOSPORT mengulasnya untuk Anda.
1. âSumbangâ Dana
Kepergian Patrick Cutrone ke AC Milan tentu saja mendatangkan dana segar meski sedikit di bawah target penjualan seharga 25 juta euro (sekitar Rp391 miliar).
Patrick Cutrone kabarnya dilepas ke Wolves dengan harga 18 juta euro (sekitar Rp281 miliar) plus bonus empat juta euro (Rp62,5 miliar).
Dana tersebut setidaknya bisa menjadi pelicin bagi AC Milan untuk memperlancar proses transfer dua pemain incaran Rossoneri, striker Rafael Leao yang berjuluk ‘Kylian Mbappe Portugal’ dan bek Leo Duarte.
Dilansir laman berita Football Italia, harga Rafael Leao dari Lille mencapai 35 juta euro (sekitar Rp546 miliar), sementara Leo Duarte 11 juta euro (sekitar Rp171 miliar).
Bermain di Liga Europa
Keuntungan Patrick Cutrone bergabung ke Wolves tak lain adalah bermain di Liga Europa 2019/20, sesuatu yang nyaris didapatkan oleh AC Milan.
AC Milan batal tampil di Liga Europa 2019/20 setelah mendapatkan sanksi karena terbukti melanggar Financial Fair Play (FFP).
Wolves harus melalui babak playoff kedua untuk tampil di putaran final. Pasukan Nuno Espirito Santo terakhir menang 2-0 di leg 1 melawan Crusaders dan akan memainkan leg 2 pada Jumat (2/8/19).
Potensi Berkembang
Nuno Espirito Santo telah terbukti mampu mengangkat performa pemain muda. Tiga nama yang berhasil ia besarkan adalah Ruben Neves, Diogo Jota, dan Ruben Vinagre.
Diogo Jota yang masih berusia 22 tahun disulap menjadi penyerang berbahaya dengan raihan sembilan gol di Liga Primer Inggris musim lalu.
Patrick Cutrone berpotensi mengalami peningkatan performa serupa di bawah Nuno Espirito Santo. Ia akan menjadi tandem yang pas bagi Raul Jimenez di lini depan.