Bruno Fernandes dan Kisah Orang Portugal di Manchester United
INDOSPORT.COM – Sejak awal dibukanya bursa transfer musim panas, nama Bruno Fernandes tak henti-hentinya diperbincangkan. Pria kurus yang lahir dari kalangan kelas menengah Portugal ini kabarnya semakin dekat dengan raksasa yang sedang terpuruk, Manchester United.
Jauh sebelum hari ini, Manchester United tampak seperti rumah yang nyaman bagi para pendatang dari Portugal. Para pendatang itu seperti tak punya rasa canggung untuk menunjukkan dirinya. Tak heran, orang-orang dari Peninsula Iberia itu bisa dengan cepat dicintai oleh sang ‘pemilik’ rumah.
Cerita mengenai orang Portugal di Stretford dimulai pada Agustus 2003. Seorang pemuda asal Funchal, Madeira, menarik hati Sir Alex Ferguson usai berhasil mengacak-acak pasukannya dalam sebuah laga uji coba di Estadio Jose Alvalade, Lisbon.
Pemuda itu membawa impresi yang bagus kepada ‘penghuni’ Old Trafford. Tak butuh waktu lama, Man United menyodorkan 12 juta poundsterling untuk pemuda yang diketahui bernama Cristiano Ronaldo tersebut. Ia menjadi orang Portugal pertama yang menjadi penghuni sah Manchester United.
Sebagian dari suporter setia The Red Devils pasti masih ingat bagaimana laga debutnya. Saat itu, kamera televisi menyorotnya dari bawah hingga atas. Sosoknya sungguh mencolok dengan nama punggung Ronaldo (saat itu Ronaldo asal Brasil sedang dalam masa jayanya) dan menggunakan nomor keramat warisan David Beckham.
Usai memasuki lapangan Old Trafford untuk pertama kalinya, ‘the rest is history’. Enam tahun bermain di bawah komando The Gaffer, Ronaldo menjelma sebagai pemain terbaik dunia. Sembilan gelar tim dan 31 gelar individu ia persembahkan sebelum pamit ke Kota Madrid.
Kepergian Ronaldo masih bisa teratasi dengan sosok Portugal lainnya. Saat Ronaldo menginjak tahun keempatnya di Stretford, ia kedatangan kompatriotnya yang bernama Luis Nani. Sama seperti Ronaldo, Nani juga didatangkan dari Sporting Lisbon berkat kecepatan dan kekuatannya yang mengesankan.
Torehan individu Nani mungkin tak semengilap Ronaldo. Catatan terbaik pemain kelahiran Amadora ini ‘hanya’ terpilih sebagai pemain terbaik Liga Primer Inggris versi PFA pada 2010/11. Namun, prestasinya untuk Man United bisa melebihi Ronaldo, yakni 12 gelar.
Bruno Fernandes sendiri boleh merasa optimis dengan masa depannya jika mau berseragam Manchester United. Ia juga akan datang dari Sporting Lisbon dan punya modal statistik yang lebih baik dari kedua pendahulunya.
Meski ada isyarat masa depan cerah, sepertinya tidak ada yang benar-benar sempurna di dunia ini. Pasalnya, ada orang Portugal yang sedang berjuang menyelamatkan kariernya, bahkan ada juga yang nasibnya apes.
1. Keberhasilan yang Tak Lengkap Tanpa Kegagalan
Saat ini, terdapat dua pendatang asal Portugal yang tengah mengadu nasib di Man United. Mereka bernama Diogo Dalot dan Joel Pereira. Tetapi, kedua pemain muda itu belum menunjukkan bahwa mereka akan sesukses Ronaldo atau Nani di masa depan.
Dalot, meski sempat menunjukkan tajinya di Liga Champions musim lalu, dinilai sedang berada di zona merah. Rekrutan Jose Mourinho ini rawan tergusur karena kedatangan salah satu bek kanan terbaik Liga Primer Inggris, Aaron Wan-Bissaka.
Di sisi lain, tak ada yang berani menjamin bahwa Pereira bakal menggusur David De Gea dalam waktu dekat. Ia saja harus tergusur ke Kortrijk pada musim lalu. Jangankan Pereira, Sergio Romero saja tak akan dimainkan jika laga yang dihadapi tak cukup penting.
Para suporter Man United mungkin sedang membiarkan keduanya berproses. Namun, yang namanya nasib di masa depan, mereka hanya akan menghadapi dua hal; keberuntungan atau kesialan.
Jika ada penghargaan untuk orang Portugal yang paling sial di Manchester United, pria bernama Tiago Manuel Dias Correia ialah jawabannya. Bebe, panggilan akrabnya, adalah pemain yang membuat Ferguson menyesal karena telah memboyongnya dari Vitoria Guimaraes pada 2010.
Banyak pemain sepak bola yang berasal dari keluarga miskin. Banyak juga yang berhasil mengubah nasibnya. Namun, hal itu tidak berlaku sepenuhnya untuk Bebe.
Datang dari kompetisi jalanan, Bebe sempat berada dalam dunia ‘khayalan’ saat mendapatkan gaji 17 ribu euro per pekan di Manchester United. Sebelumnya, ia hanya dibayar 300 euro (4,7 juta rupiah) per pekan. Namun, gajinya yang naik 55 kali lipat itu tidak dibarengi dengan realita di lapangan hijau.
Ia hanya dimainkan dalam tujuh laga di musim perdananya. Mungkin, highlight terbaiknya ialah kala mencetak gol ke gawang Bursaspor di ajang Liga Champions. Setelah itu, ia ‘menghilang’ dalam tiga musim selanjutnya. Fergie meminjamkannya ke tiga klub berbeda sebelum benar-benar dibuang ke Benfica pada pertengahan 2014.
Ferguson memang melakukan pembelian kucing dalam karung. Ia menyetujui pembelian Bebe meskipun tak pernah sekalipun melihat cuplikan permainannya. Manajer kelahiran Skotlandia itu pun baru bertemu Bebe sehari sebelum pengenalan resmi sang pemain.
Tetapi, rencana pembelian Bruno Fernandes tentu bukan kucing dalam karung. Dengan perannya sebagai gelandang serang, Bruno menunjukkan dirinya mampu menyuguhkan tontonan mengagumkan. Statistik menterengnya di kompetisi Portugal, yakni 32 gol dan 18 assist dalam 53 laga, bahkan tak ditampilkan Ronaldo, Nani, dan tentunya Bebe.
Para suporter United sendiri harus kembali menghadapi kenyataan karena Bruno belum sepenuhnya pasti akan memperkuat tim kesayangan mereka. Banyak selentingan di media sosial, khususnya dari beberapa jurnalis kawakan Eropa, yang menyatakan bahwa rumor Bruno adalah gorengan media Portugal belaka.
Intinya, jika Bruno datang, khazanah kisah orang-orang Portugal di Manchester United setidaknya akan bertambah. Namun, jika tidak, suporter Manchester United harus kembali tabah setelah sering dikecewakan Ed Woodward dalam beberapa musim panas terakhir.