Antara Manchester United, Paulo Dybala, dan Nestapa Para Pemain Argentina
INDOSPORT. COM - Manchester United belakangan santer dikabarkan akan segera punya pemain baru bernama Paulo Dybala. Tapi sebelum transfer ini benar terwujud, mungkin Setan Merah perlu mendalami lagi soal kisah nestapa para pemain asal Argentina.
Bursa transfer musim panas 2019 dimeriahkan dengan aktivitas yang dilakukan Manchester United. Kubu Setan Merah kabarnya bakal kedatangan bintang asal Argentina, Paulo Dybala.
Manchester United mendapat penawaran dari Juventus untuk transfer Romelu Lukaku. Manajemen dengan cerdiknya melancarkan negosiasi bahwa Lukaku akan dilepas bila ditukar dengan Dybala.
Secara kasat mata, proses saga transfer pertukaran Lukaku-Dybala ini nampak sangat menguntungkan Manchester United. Maklum saja, musim lalu banyak kritik berdatangan membanjiri sampai-sampai sang pemain harus dibela oleh pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
"Lukaku terlihat kelelahan di area kotak penalti lawan, namun anda bisa lihat bagaimana dia memberikan ancaman fisik yang kurang kami berikan kepada Barcelona, di mana ia juga terus berlari. Dia memainkan bagiannya untuk menekan mereka." ujar Solskjaer pasca laga Liga Champions kontra Barcelona, seperti dikutip dari Goal.
Sementara Dybala, sinarnya bersama Juventus sejatinya sangatlah berkilau. Terutama pada musim 2017/18 yang mana kala itu Cristiano Ronaldo belum merapat ke Juventus, sosok Dybala masih menjadi tumpuan dan mampu mencetak 26 gol dari 46 laga.
Namun, kedatangan Dybala justru bisa mendatangkan malapetaka bagi publik Old Trafford. Manchester United kerap kali menjadi tempat yang kelam bagi para pemain Argentina, dan mungkin berlanjut ke Dybala.
Nestapa Para Pemain Argentina
Berawal dari nama legenda sekelas Juan Sebastian Veron. Gelandang tengah elegan tersebut pernah menjadi bagan dari skuat Manchester United dari 2001 hingga 2003.
Perlu dicatat, Veron berkostum Manchester United hanya selama dua musim saja. Padahal, kala didatangkan dari Lazio, harganya cukup mahal, yakni 42,6 juta euro (sekitar 750 miliar rupiah).
Selama dua musim membela Manchester United, Veron banyak dianggap gagal menampilkan kemampuan terbaiknya. Faktor bahasa jadi kendala yang membuat kariernya bersama Setan Merah tersendat.
1. Gabriel Heinze, Carlos Tevez, Angel Di Maria
Setelah Veron, ada nama Gabriel Heinze, pemain yang berasal dari Argentina dan menjadi bagian dari Manchester United. Heinze berkostum Manchester United selama tiga musim, tepatnya 2003-2007.
Heinze awalnya didatangkan untuk mengisi pos bek kiri. Namun pada 2006, Manchester United mendatangkan bek kiri lainnya, yakni Patrice Evra.
Evra perlahan menjadi pilihan utama Manchester United untuk pos bek kiri. Sementara Heinze, mulai digeser ke posisi bek tengah oleh pelatih Sir Alex Ferguson.
Namun, sepertinya Heinze juga kesulitan untuk bersaing memperebutkan posisi utama bek tengah. Hingga akhirnya pada 2007 memutuskan untuk hijrah ke raksasa Spanyol, Real Madrid.
Sebenarnya ada nama pemain Argentina yang cukup sukses di Manchester United, yaitu Carlos Tevez. Didatangkan dari West Ham United pada 2007, Tevez langsung bisa menjadi andalan di lini depan dan menghasilkan dua gelar, Liga Primer Inggris dan Liga Champions.
Carlos Tevez musim berikutnya juga berperan besar atas keberhasilan mempertahankan gelar Liga Primer Inggris dan lolos ke Liga Champions. Namun, Sir Alex Ferguson pada akhir 2008/09 tak memperpanjang kontrak dan melepasnya ke klub lain.
Kisah paling tragis mungkin dialami bintang Argentina, Angel Di Maria. Didatangkan dengan mahar 75 juta euro (sekitar 1,1 triliun rupiah) dari Real Madrid, Di Maria malah melempem ketika berkostum Manchester United.
Di Maria pun yang diemban tugas untuk mengenakan nomor tujuh legendaris Manchester United, hanya bertahan semusim di Old Trafford. Selama satu musim itu, Di Maria mencetak empat gol dan 12 assists untuk Setan Merah.
Dua nama selanjutnya, yakni Sergio Romero dan Marcos Rojo, kini masih berseragam Manchester United. Namun keduanya perlahan mendekati nasib para pendahulunya.
Sergio Romero lebih banyak duduk di bangku cadangan akibat kalah bersaing dengan David de Gea. Sementara Rojo, cukup sering absen lantaran menderita cedera.