x

Gelar Juara Direbut PSM Makassar, Ini Dalih Pelatih Persija

Selasa, 6 Agustus 2019 19:39 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Julio Banuelos merasa Persija Jakarta memang sulit mengalahkan PSM Makassar karena hanya bermain dengan 10 pemain.

INDOSPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Julio Banuelos menerima kekalahan timnya atas PSM Makassar di Kratingdaeng Piala Indonesia dengan lapang dada. Baginya kekalahan ini tak lepas karena timnya bermain dengan sepuluh orang dari babak pertama.

Persija memang  gagal meraih gelar juara Kratingdaeng Piala Indonesia. Tim Macan Kemayoran takluk 0-2 di leg kedua babak final Piala Indonesia 2018 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.

Baca Juga

Dengan kekalahan inj membuat Persija takluk dengan skor aggregat 1-2. Disinggung hasil ini, Julio selalu pelatih Persija Jakarta mengucapkan selamat.

"Selamat atas PSM. Ini pertandingan kedua tim tampil menyerang, tampil baik dan semua mencari kemenangan," ucap Julio pada awak media berita olahraga pasca laga.

Memang tak dipungkiri bagi Julio kekalahan timnya bermain dengan 10 pemain. Seperti diketahui Persija bermain sepuluh pemain setelah Sandi Sute mendapat kartu kuning kedua di babak pertama.

"Dan sangat disayangkan kartu merah yang terlalu cepat," jelas pelatih sepak bola asal Spanyol ini.

Memang bagi Julio bermain dengan sepuluh pemain membuat Persija cukup sulit mengejar ketertinggalan dan wajar bila pada akhirnya PSM Makassar mampu meraih gelar juara.

Baca Juga

"Ini konsekuesi dari setiap pertandingan setiap tim mau tampil menang dan hari ini tidak jauh beda. Tidak jauh beda. tapi baik. kalah satu dua gol sama saja namanya juga sepak bola," pungkasnya.

Sekadar informasi, Persija Jakarta selanjutnya masih memiliki pekerjaan rumah yang harus di diselesaikan di Shopee Liga 1 2019. Marko Simic dan kolega saat ini terjebak di zona degradasi atau tepatnya peringkat 17 dengan torehan 7 poin.

Persija JakartaPSM MakassarKratingdaeng Piala IndonesiaLiga IndonesiaBola IndonesiaJulio Banuelos Saez

Berita Terkini